Balekambang II

November 11, 2012

fiuh.. Akhirnya bisa balik ke kamar kosan tercinta lagi. 


Saya akhirnya beneran ke Pantai Balekambang, nyampe sana dengan perdjoeangan yang tidak mudah. Berangkat pukul 11.30 dari kos dan berharap jam 13.00 udah nyampe di 
pantai. Ternyata ...

Oh ya, saya pergi ke Balekambang naik sepeda motor supaya bisa lebih cepet dan hemat. [haha] ~ Kita lewat rute yang sewajarnya, dari Lowokwaru kita jalan menuju arah Kepanjen (Sukun - Klayatan- Kacuk), lewat daerah Sukun saya keinget waktu sama mas Yoyon wartawan dari Radar Malang hunting berita, waktu itu saya lagi magang di sana, Klayatan - ini daerah rumah temen saya Badri, tapi saya lupa jalan gang masuknya, haha.. dan FYI, daerah ini selalu M-A-C-E-T, keluar dari Pepen kami sampai di Kecamatan Pakisaji, dan melanjutkan perjalanan.

Disini kami salah arah dan nyasar sampai di daerah Pagak, tanpa melewati Gondanglegi dan Pagelaran, di Pagak kami melewati daerah yang sunyi dan hampir tanpa penduduk, jalanan masih berbatu, oppa gang nam style istilahnya selama hampir 2 jam, untungnya ada Google Map yang menyelamatkn kami. Kendaraan yang kami naiki juga sering mati karena jalanan yang tidak bersahabat, daerahnya aneh, mirip dengan "primitive runaway" deh.

Ketika keluar dari Pagak kami menemukan papan plat yang bertuliskan "Balekambang" dan menemukan desa Srigonco, dan sampailah kami di Balekambang dengan tarif Rp 10.500/ orang ; sepeda motor Rp. 1000 ; saya lupa yang lainnya berapa. Jarak antara pos karcis dan pantai masih lumayan jauh, melewati hutan rimbun yang sejuk. Suasananya asri. Sayangnya saat parkir, kami masih di minta membayar uang parkir sebesar Rp 3000. Tepat pukul 15.00 kami sampai.

Matahari masih terik, jadi kami memutuskan untuk makan siang dulu. Hampir semua tempat membuka outlet makanan, minuman, cinderamata, dan ada juga penyewaan tikar. Saya malah baru tau kalau di sini ada penginapannya.
Harga makanan cukup terjangkau, rasanya kalau boleh saya nilai 80 an lah untuk soto ayam. 15. 30 kami berjalan menyusuri pantai dan sampai di Pura. Ombak sedang ganas, sehingga banyak papan maupun banner besar yang bertuliskan "Ombak Ganas, DILARANG berenang di pantai".

Sayang sekali, banyak pengunjung yang masih belum sadar akan makna kebersihan, masih banyak sampah yang dibuang sembarangan, karena memang sangat sedikit tempat sampah yang tersedia.
Jika ingin ke Pura, pengunjung harus melewati jembatan yang menghubungkan antara tepi pantai dan pura. Disini banyak larangan yang harus di patuhi, karena memang tempatnya sakral.


1. Wanita yang sedang haid/ halangan, dan baru saja mengalami kehilangan kematian dilarang masuk ke Pura.
2. Dilarang berbuat tidak senonoh
3. Dilarang membuang sampah sembarangan

Di sini juga ada fasilitas flying fox, dengan membayar Rp 20.000, kita bisa merasakan SENSASI terbang diatas air.






Sampahhhh !!


Malang, 101112
*foto koleksi pribadi

You Might Also Like

5 comments

  1. sebagai generasi yang baik.
    bersihiin mbak sampah nya :D

    BalasHapus
  2. mau nanya. Di balekambang boleh camping gak?

    BalasHapus
    Balasan
    1. kurang tau kak kalau camping, tapi disana ada penginapannya.

      Hapus
  3. apakah pantai balekambang saat haid boleh

    BalasHapus
  4. Kalo pas haid boleh gak kak ke pantai

    BalasHapus

Keep Blogwalking!

BLOGGER PEREMPUAN

Blogger Perempuan

KUMPULAN EMAK BLOGGER

BLOGGERHUB