Semacam Cerita, Kediri Tempo Dulu

Agustus 26, 2014

Agustus selalu menyenangkan, khususnya bagi saya. Selain banyak festival, karnaval, dan juga pameran, Agustus adalah momen yang banyak ditunggu oleh teman- teman saya untuk minta traktiran. ya!

Kediri, bulan ini judulnya surga festival. Mulai dari ART Island, pawai pekan budaya, sampai Kediri Tempo Dulu (KTD). Sebagai kota Dhaha, yang tentunya banyak sejarah yang gak kalah sama kota lain, adanya KTD ini penting banget. Penting ?? Apanya yang penting ?? Jadi, begini ya saudara, sebagai anak muda yang gaul nan eksis wajib ain buat kita, kaum muda calon penerus bangsa *tsah* untuk setidaknya tahu sejarah tanah kelahiran. Jadi, KTD ini semacam pelajaran sejarah yang bisa langsung kita lihat.

Nah, ekspektasi pertama saya ketika pamflet pertama KTD muncul adalah "jangan- jangan ini ntar kayak pasar.." dalam artian jualan- jualan seperti pameran. Sejujurnya saya sama sekali gak tertarik dengan adanya KTD, awalnya. Namun, karena desakan dari teman- teman komunitas untuk ikut meramaikan acara, hingga terdengar kabar pindah lokasi tiga kali. Pertama, di Jl Basuki Rahmat, kemudian ganti di GOR Jayabaya hingga akhirnya acara diselenggarakan di Taman Tirtoyoso. Tiga kali perpindahan inilah yang membuat saya akhirnya tertarik untuk melihat. Hehe


[ tripod by me ] asal naruh

Bersama Komunitas kethceh badai, saya menjelajah KTD dengan riang gembira. Sesampainya di Taman Tirtoyoso, berada di pintu masuk, awalnya, saya terpana, terkesima, konsepnya keren. Mengangkat tema Pasar Padjonan, pasar jaman lawas yang dulunya terletak di selatan jalan dhoho. Begitu masuk kami melihat seni drama Teater Merah Putih, bercerita tentang perjuangan. Menyusuri jalanan, minum jamu beras kencur dan kunir asem malam- malam, kemudian terhenti di bagian wayang kediri, mesin jahit tua, dan terpana oleh bapak pelukis penari bali. Saya kira, akan banyak pameran jaman lawas yang akan saya lihat, ternyata, sudah.


Jamune Jamune


Barang- barang ini judulnya : VETERAN


photo by : teguhsts



photo by pu_as

Lagi- lagi melongo. Lho kok ?. Setelah berbicang dengan Uyik, yang kebetulan panitia nya adalah teman sendiri, ternyata KTD ini pelaksanaanya menggunakan dana swadaya dan sponsor, bukan APBD. Makanya kecil, tidak sebesar di Malang atau Blitar. Mungkin banyak yang kecewa dengan KTD karena lokasinya sempit dan pamerannya tidak banyak, tapi dibalik semua itu, saya yakin pihak penyelenggara sudah bekerja keras untuk melaksanakan KTD ini. Untuk ukuran perdana, menurut saya KTD sudah bagus, semoga tahun depan pemerintah lebih peduli ya dengan event- event semacam ini, kan ini buat Kediri juga.

_______________________________________

Tulisan lain tentang KTD bisa di baca disini.
1. Kediri Tempoe Doloe, Kota Tua Sejarah Nusantara
2. Kediri Tempo Dulu


You Might Also Like

6 comments

  1. Owalah, ternyata sing ngadakne swasta to. Kui barang barang kawak sing dipajang kui didol gak? Sak jane nek ngundang kolektor barang barang kawak khan iso akeh koleksine ya haha.. *aku ki sok tau banget*

    Jik mending kediri akeh acara ya. Ndik Nganjuk kene sepiii.. Bupatine tenguk tenguk paling #eh

    BalasHapus
    Balasan
    1. he'em para pemuda Kediri, soal e pengen koyok Blitar karo Malang, padahal kan Kediri sejarah e jan manteb tenan ya.. Makane perlu enek KTD ngono.

      hahaha.. mas Ndop dolan2 ng kediri lhaa..

      Hapus
  2. bagus mbak konsepnya, saya juga pernah dulu waktu menempuh pendidikan di malang, konsepnya kayaknya seperti malang tempo doloe ya. saya juga kagum waktu itu, seru bisa mengenang jaman jaman penjajahan dan masa masa kemerdekaan. ....

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mas, ini harus terus ada, supaya generasi masa depan gak sekedar tau kalau sejarah cuma bisa dibaca, tapi bisa dinikmati juga.

      Hapus
  3. asal istiqomah aja ,. pasti kalimat "kediri kota tua, sejarah nusantara" .. bukan kalimat dan tulisan semata ya mak :)

    BalasHapus

Keep Blogwalking!

BLOGGER PEREMPUAN

Blogger Perempuan

KUMPULAN EMAK BLOGGER

BLOGGERHUB