Menabung = Investasi Masa Depan

Juni 23, 2015


Alkisah ada dua bersaudara yaitu Marga dan Margi sedang jalan- jalan ke sebuah pasar induk. Mereka niatnya sih mau beli baju dan sepatu sandal buat lebaran. Marga dengan riang gembira memilih baju dan sepatu, begitu juga dengan Margi. Eh, tapi kok Margi cuma milih- milih terus ya dari tadi ? Padahal sudah 20 toko yang didatangi.
 

“Gi, kamu kok gak beli- beli sih dari tadi ? Aku kan capek jalan- jalan terus. Aku sudah dapat baju dan sepatunya, ayo kamu mau yang mana sih?” Marga mengeluh kecapekan. 


“Iya, sebentar aku masih belum ada yang cocok nih”, kilah Margi.


Kemudian mereka mulai masuk dan keluar toko lainnya. Saking lamanya nih, sampai adzan maghrib berkumandang Margi masih belum dapat baju dan sepatunya loh. Wah, akhirnya Margi berkata kepada Marga sambil terisak.

  
“Marga, aku sebenarnya tidak punya uang untuk membeli baju, uangku sudah habis untuk beli jajan kemarin”.


“Wah, kenapa kamu tidak bilang dari tadi ? Kakiku sampai pegal menunggumu memilih baju. Lain kali jangan boros. Baiklah, ayo kita pergi ke toko, kamu boleh pakai uangku dulu untuk beli baju, tapi kamu harus menggantinya ya nanti”.


Betapa senang hati Margi, akhirnya dia punya baju dan sepatu baru seperti Marga.




Nah, dari cerita di atas sudah tau kan ya kenapa menabung itu penting, dan kenapa menabung itu sebaiknya dilakukan sejak dini. Iya, betul. Supaya nantinya kita terbiasa menyisihkan serta menyimpan sebagian uang supaya digunakan dikemudian hari. 


Coba deh, ingat- ingat lagi lagu punya Titiek Puspa yang dinyanyikan Saskia dan Geofani, judulnya Menabung. Dalam liriknya ada kata “Bang Bing Bung, Hey! Jangan dihitung, tau- tau kita nanti dapat untung”. 

Menabung, memang mudah pengucapannya, namun susah... susah sekali realisasinya. Melakukan kegiatan menabung itu semacam menahan ego diri saat memiliki uang banyak. Manusia pada dasarnya akan selalu melakukan kegiatan konsumsi, dan kegiatan tersebut membutuhkan pendapatan atau uang. Sehingga, ketika Y (income) besar, maka C (consumtion) mu akan besar juga. Masalahnya, apakah kita menyisihkan untuk S (saving) dan bahkan untuk I (investment) atau tidak. Rumus- rumus ini biasa digunakan dalam fungsi konsumsi dan fungsi tabungan.

Sebenarnya, menabung tak perlu banyak, sedikit- sedikit lama- lama katanya bakal jadi bukit juga.
 

Lalu, kenapa sih menabung itu penting, buat saya pribadi? 
Alasannya cuma satu, kalau gak punya tabungan gak bakalan bisa beli ini itu. Apalagi saya belum bekerja. Otomatis uang saku masih bergantung pada orang tua, duh malunya.



Untungnya, sejak kecil orang tua selalu mengajarkan saya tuk gemi lan nastiti. Menyisihkan sebagian uang yang didapat untuk disimpan yang nantinya digunakan pada waktu tak terduga. Cerita proses menabung ini panjang, awalnya memang berat apalagi nabungnya di celengan kendi. Pengen ngulik- ngulik aja supaya uang bisa lolos keluar. Tapi, apa daya, ini kendi bukan celengan plastik. Tak bisa diterawang dengan senter supaya tau jumlah pecahan uang, cuma bisa ditimbang- timbang beratnya. Akhirnya, pasrah saja. Lalu, pernah punya tabungan di bank masa- masa SMP dan SMA, hampir tiap satu minggu sekali menabung meskipun jumlahnya tidak banyak, tapi jarang sekali diambil karena memang tak ada ATM nya, jadi kalau perlu ya harus antre di teller. Whaa. Malasnya. 


Nah, biasanya menabung tapi jumlah saldo gak bertahan lama itu karena ada kemudahan akses untuk mengambil uangnya. Kalau gitu, nih saya punya sedikit tips kalau mau tabungan tetap aman. Haha


  1. Kalau kamu nabung di celengan, pastikan tak ada akses untuk ngulik- ngulik uangnya, pilih celengan yang ada kuncinya, lalu titipkan ke orang yang dipercaya, ibu misalnya. Atau gunakan kendi yang susah dipecah. Saran saya, jangan pakai celengan plastik.
  2. Kalau kamu nabung di bank, pilih tabungan yang non ATM. Jadi kalau mau ambil uang pikir- pikir untuk antrenya, atau bisa saja kamu pilih tabungan berjangka, tentunya pilih dan cermati baik- baik tabungan mana yang cocok kamu gunakan.
  3. Kamu juga bisa menitipkan uang ke teman atau keluarga yang kamu percaya, misalnya saat punya uang kamu pinjamkan uang tersebut ke mereka, jadi kamu tetap punya simpanan.

Eh tapi, kalau kamunya masih kebingungan, ada loh web yang bantu kita milih produk- produk yang bantu kita mengatur keuangan. Seriusan? Iya serius alamatnya cermati.com. Disini ada banyak banget info dan tips keuangan yang tentunya bisa bermanfaat buat saya dan kamu semua. Mulai dari Kartu Kredit, Kredit Tanpa Agunan, Kredit Multi Guna, Artikel Keuangan, Kredit Motor, Tabungan, Tabungan Berjangka, dan juga Deposito. 

cermati.com

Semuanya dikupas tuntas setajam silet di web ini, ada banyak pilihannya. Kalau untuk saya sih sejauh ini masih sering ngulik- ngulik produk tabungan aja di web cermati.com. Soalnya, sampai sekarang ini kebutuhannya masih belum kompleks, tapi tentunya akan beda lagi kalau udah dapat kerja. Beruntung banget nih saya tau web cermati.com sejak sekarang,  jadi bisa belajar dan menyiapkan produk keuangan mana yang nantinya saya pakai saat sudah punya penghasilan sendiri. 



Kalau kamu ? Sudah menyiapkan perencanaan keuangan di masa depan?  Yuk, segera. 


"Tulisan ini diikutsertakan dalam Lomba Blog Share Tips Menabungmu bersama Blog Emak Gaoel dan Cermati"



You Might Also Like

4 comments

  1. pasti tabungan silvi udah banyak nih soalnya kan dari kecil :)

    BalasHapus
  2. Weeeh...kamu udah ngga bingung lagi mau beli baju ya, Vi. Hahaha

    Btw, kalau udah kerja, nyoba ikut invest deh, Vi. Lumayan banget!

    BalasHapus
  3. Nah, bagus nih Sil... anak muda sptmu kudu rajin nabung demi masa depan.

    BTW kapan ke Madiun? Jadi kan?

    BalasHapus
  4. Berarti Bo et Obi udah musti mulai nabung dari sekarang yaaa

    BalasHapus

Keep Blogwalking!

BLOGGER PEREMPUAN

Blogger Perempuan

KUMPULAN EMAK BLOGGER

BLOGGERHUB