Kemarin, saya udah niat mau mempercantik blog ini dengan tampilan yang sedikit elegan, maunya sih. Udah utak atik photoshop, dan download dreamweaver. Ga ada 1 jem hedaer selesai, ud`h siap di kasih link/ javascript juga, tapi waktu dipasang jadinya malah ga sesuai sama keinginan. Karena saya adalah orang yang mudah sekali kehilangan mood baik, maka dari itu sampai sekarang belum saya lanjutin. Nanti- nanti lah kalau longgar lagi, apalagi minggu depan ujian mid. ah, cepat sekali waktu ini berjalan ya, padahal masih banyak yang belum saya ngerti materinya.
Oke, saya mau kasih lihat contoh header yang mau saya pakai, dan ga jadi itu ya.
Oke, saya mau kasih lihat contoh header yang mau saya pakai, dan ga jadi itu ya.
nah ini headernya..
terus yang udah di kasih javascript ukurannya gede banget pas diupload ke photobucket .
*foto koleksi pribadi
Sebenernya, cerita ini udah lawas dan ekspired la ya. Tapi masih menarik kok buat dibahas, apalagi ini berkaitan dengan cerita mahasiswa baru. *criiing langsung bening.
Temu Mahasiswa Baru adalah program kerja wajib yang dilaksanakan setiap tahun oleh Himpunan Mahasiswa Jurusan di Fakultas saya. Nah, bertepatan dengan saya jadi panitia alias anggota himpunan makanya saya bisa cerita ini sesuai selera saya tanpa harus takut dikomplain. HAHAHA
Acara ini wajib buat maba, dilaksanakan selama 2 hari, sehari indoor dan seharinya lagi outdoor. wah, udah kebayang bosennya di indoor dan asiknya di outdoor ya ? eits, jangan salah. Maba tahun ini sangat kretaif dan penuh dengan inovasi, berbeda dengan tahun saya sebelumnya, melempem dan ga pede, beda lah sama adik- adik tahun ini. Semangatnya luar biasa, kagum. Dari tahun ke tahun, temu maba ini selalu memiliki tema yang khas, tahunku kemarin dress codenya "ladies and gentleman", kalau tahun ini "oldies/ 80'an" bahasa kerennya vintage's.
Setiap kelas juga wajib menampilkan talent show, ternyata semua offering/ kelas menampilkan performance terbaik mereka, ada yang fashion, dramatisasi puisi, menyanyi, drama dan penampilan spektakuler lainnya yang tak kalah menarik.
Saya disini sebagai pubdekdok, yah moto- moto gitu. Acara hari pertama sukses, dan seru pastinya.
Hari ke dua, Taman Konservasi Arboretum- Batu Malang.
yay ! Inilah hari yang ditunggu, kapan lagi main outdoor bareng 350 maba yang seger- seger ? haha..
Kami berangkat pagi sekitar pukul 6 dan sampai di Arboretum pukul 9, kami naik truk. Selama perjalanan banyak teman panitia, dan adik maba yang mabuk perjalanan. kasian, padahal kami maunya seneng- seneng. Tapi, keadaan itu ga berlangsung lama, begitu sampai, teman- teman yang sebelumnya K.O langsung bersemangat kembali. hehe
eh, bentar ya. kenapa gaya tulisanku jadi kayak laporan gini ? ah maaf ya, ini efek jadi jurnalis kayaknya. *tsaaaah
nih, poto- potonya :
mas Efqie, Silvi, mas Arab = ketiganya blogger lo yaa :D
kumpulan adik- adik Maba
salah satu kelompok
Panitia - numpang eksis
ini salah satu games yang melatih kekompakan
di Arboretum, setiap kelompok yang sudah di bagi pada hari pertama, menampilkan yel- yel terbaik mereka dengan bersemangat. ada yang lucu, unik, sampai garing pun ikutan nampil. Setelah itu, kami bermain games yang sudah disiapkan di masing- masing pos.
*foto koleksi pribadi - taken from Canon EOS 550
Saya sedang tidak ada kerjaan sekarang. Butuh waktu lama untuk berdamai dengan diri sendiri ketika beberapa hari yang lalu blog saya jadi ngga karu- karuan bentuknya. Maksudnya mau perbaiki, ganti template biar lebih bagus. eh, malah jadi tampilan klasik. emang sih, punya blog kan yang nomor satu kontennya, tapi tampilan juga berperan penting kan? saya sih pingin manjain mata reader saya dengan tampilan blog yang bagus, tapi sayangnya mampunya masih segini aja.
oke deh, langsung dengerin curhatan saya yah..
Kamis siang, saya udah selesai kuliah untuk minggu ini. Jadinya sekarang ya ga ada kerjaan kayak gini. Minggu ini empat hari dengan delapan mata kuliah yang full cuma dua mata kuliah, yang lainnya kemana ? kosong lah. Seneng sih, tapi mau gimana ya. Udah semester tiga gini, masak kosong terus kuliahnya. kan, kami bayar juga. *grin*
eh, hari ini tepatnya satu bulan masuk kuliah, udah banyak tugas, presentasi, diskusi, paper, dsb. Untungnya sejauh ini masih bisa manage waktu dengan baik. Jadi ngga terlalu capek juga. untuk organisasi, setelah kemarin Temu Maba, sekarang kembali lagi ke kabar persiapan Olimpiade Ekonomi Nasional, dan Seminar Pendidikan. Ternyata jadi panitia kayak gini rasanya, capek, lelah, tapi tetep seneng sih soalnya kumpul sama temen- temen.
Oh ya, gimana dengan kalian ?
oke deh, langsung dengerin curhatan saya yah..
Kamis siang, saya udah selesai kuliah untuk minggu ini. Jadinya sekarang ya ga ada kerjaan kayak gini. Minggu ini empat hari dengan delapan mata kuliah yang full cuma dua mata kuliah, yang lainnya kemana ? kosong lah. Seneng sih, tapi mau gimana ya. Udah semester tiga gini, masak kosong terus kuliahnya. kan, kami bayar juga. *grin*
eh, hari ini tepatnya satu bulan masuk kuliah, udah banyak tugas, presentasi, diskusi, paper, dsb. Untungnya sejauh ini masih bisa manage waktu dengan baik. Jadi ngga terlalu capek juga. untuk organisasi, setelah kemarin Temu Maba, sekarang kembali lagi ke kabar persiapan Olimpiade Ekonomi Nasional, dan Seminar Pendidikan. Ternyata jadi panitia kayak gini rasanya, capek, lelah, tapi tetep seneng sih soalnya kumpul sama temen- temen.
Oh ya, gimana dengan kalian ?
Sebenarnya ini sudah lama, udah berbulan- bulan yang lalu, tapi baru ada keinginan untuk posting sekarang. Saya bahagia, tulisan saya masuk majalah fakultas. Senang :D
Lebih senang dapat duitnya, hahaha..
Uang hanya penyemangat, bukan tujuan utama.. Menulis adalah jiwa saya, mulai sekarang saya ingin lebih memprioritaskan hobi ini, dengan menulis saya lebih pandai menyikapi sesuatu.
Lebih senang dapat duitnya, hahaha..
Uang hanya penyemangat, bukan tujuan utama.. Menulis adalah jiwa saya, mulai sekarang saya ingin lebih memprioritaskan hobi ini, dengan menulis saya lebih pandai menyikapi sesuatu.
Cerita di Balik Permainan Tradisional Congklak.
Silviana Noerita
(Mahasiswa EKP 2011)
Banyak orang beranggapan bahwa, bermain adalah lawan dari belajar. Hal ini tidak sepenuhnya benar, karena dari bermain kita mendapatkan banyak pengalaman dan pengetahuan yang tidak diajarkan di dalam dunia pendidikan.
Permainan tradisional yang satu ini pasti pernah dimainkan oleh kaum hawa pada saat masih kecil, Congklak. Pernah dengar? Congklak memang punya beberapa nama, seperti dakon, bantumi, atau juga disebut Mancala. Congklak dikenal sebagai permainan tradisional masyarakat Jawa, walaupun permainan ini juga banyak ditemukan di daerah lain.
Permainan ini memerlukan dua orang pemain, sebuah papan congklak, dan biji untuk pengisi masing- masing lubang. Lubang pada papan congklak berjumlah 16 buah. Masing- masing sisi papan congklak memiliki 7 lubang dan 2 lubang lainnya berada pada ujung papan congklak yang biasa disebut dengan lumbung atau induk. Bermain congklak diperlukan biji untuk mengisi lubang pada papan congklak, biasanya yang digunakan adalah biji sawo, kenitu atau kopi. Namun, yang paling banyak digunakan adalah biji sawo. Kenapa? Karena biji sawo lebih mudah ditemukan, selain itu pada zaman dahulu selalu terdapat pohon sawo di setiap pekarangan rumah, alasan lain biji sawo yang dinamakan kecik ini secara visual memang tampak lebih eksotik.
Untuk permainan congklak ini diperlukan 98 biji sawo. Masing- masing sisi congklak yang memiliki 7 buah lubang, diisi dengan 7 biji. Jadi, masing- masing pemain memiliki 49 biji kecik yang siap dimainkan. Sedangkan lubang yang berada pada ujung papan congklak dikosongkan untuk menampung sisa biji ketika permainan dijalankan.
Pada masyarakat tradisional Jawa, congklak biasa dimainkan oleh anak- anak hingga dewasa, terutama wanita, karena permainan ini identik dengan dunia wanita. Tidak ada yang tahu kenapa permainan ini identik dengan wanita, namun menurut beberapa pendapat permainan ini identik dengan manajemen atau pengelolaan keuangan. Disadari atau tidak kaum hawa memiliki peranan penting dalam pengelolaan keuangan rumah tangga. Congklak ini dianggap sebagai sarana pelatihan untuk memanajemen keuangan dalam rumah tangga nantinya.
Selain itu, ada filosofi lain mengenai permainan ini.
Pada papan congklak terdapat 7 lubang dan masing- masing berisi 7 biji, 7 adalah jumlah hari dalam satu minggu. Jumlah biji yang ada pada lubang kecilpun sama. Artinya, tiap orang mempunyai waktu yang sama dalam seminggu, yaitu 7 hari.
Ketika biji diambil dari satu lubang, ia mengisi lubang yang lain, termasuk lubang pada lumbung. Pelajaran dari fase ini adalah, setiap hari yang kita jalani, akan berpengaruh pada hari-hari kita selanjutnya, dan juga hari-hari orang lain. Apa yang kita lakukan hari ini menentukan apa yang akan terjadi pada masa depan kita. Apa yang kita lakukan hari ini bisa jadi sangat bermakna bagi orang lain.
Ketika biji diambil, kemudian diambil lagi, juga berarti bahwa hidup itu harus memberi dan menerima. Tidak selalu mengambil, namun juga memberi. Untuk keseimbangan hidup.
Biji diambil satu persatu, tidak dapat diambil sekaligus. Maksudnya, kita harus jujur untuk mengisi lubang pada papan congklak kita. Kita harus jujur mengisi hidup kita. Satu persatu, sedikit demi sedikit, asalkan jujur dan baik, lebih baik daripada banyak namun tidak jujur. Satu persatu biji yang diisi juga bermakna bahwa kita harus menabung tiap hari untuk hari-hari berikutnya. Kita juga harus mempunyai “saving”, yaitu biji yang berada di lubang induk.
Strategi diperlukan dalam permainan ini agar biji kita tidak habis diambil lawan. Hikmahnya adalah, hidup ini adalah persaingan, namun bukan berarti kita harus bermusuhan. Karena tiap orang juga punya kepentingan dan tujuan yang (mungkin) sama dengan tujuan kita, maka kita harus cerdik dan strategis.
Pemenang adalah yang jumlah bijinya di lubang induk paling banyak, maksudnya adalah mereka yang menjadi pemenang/ mereka yang sukses adalah mereka yang paling banyak amal kebaikannya. Mereka yang banyak tabungan kebaikannya, mereka yang menabung lebih banyak, dan mereka yang tahu strategi untuk mengumpulkan rezeki.
Permainan ini sesungguhnya merupakan serpihan kecil dari unsur pembentuk budaya dan karakter bangsa. Dengan permainan ini kita bisa mengambil manfaat yang terkadang kita sendiri tidak menyadarinya. Congklak melatih kita untuk terampil, cermat, jujur, sportif, tepa selira, dan menimbulkan rasa akrab antara sesama.
Setiap melihat seorang ibu menyuapi anaknya, ada perasaan gembira sekaligus nostalgia. Itulah mama, dia menghabiskan separuh hidup untuk anaknya, yang kebanyakan saat dewasa menjadi durhaka, ya. Persis seperti saya.
durhaka : susah diatur dan sering menyebabkan khawatir. Maaf ya bu, I love you.
durhaka : susah diatur dan sering menyebabkan khawatir. Maaf ya bu, I love you.
Kacamataku patah, iya patah. Untung cuma pengaitnya, dan bukan framenya. #fiuh
Beberapa hari yang lalu, saat aku pulang dari Malang, aku menginap di rumah uti di Pare. Hal yang biasa aku lakukan di akhir pekan, seperti biasanya. Utiku sekarang mulai sehat dari sakitnya, yang kemarin mata tak jelas, sekarang mulai jelas seperti sedia kala. Uti mulai bisa berjalan sendiri dan melakukan aktifitas seperti biasanya, mencuci, masak, dsb. Nah, kejadiannya hari Jumat dini hari, ketika itu uti sedang berjalan ke kamar mandi, aku tidur di ruang tv bersama adikku, tiba- tiba sekitar pukul 2.35 aku terbangun karena mendengar sesuatu terjatuh. Ternyata, itu adalah suara uti jatuh saat berjalan menuju kamar mandi, setelah ditanya akibat dari pusing. Aku bangun dan bergegas menolong uti, selanjutnya terdengar ada suara patah di bawah bantal. RIGHT ! Kacamata ku resmi patah dengan sempurna. Setelah menolong uti, aku tidur kembali dan baru siangnya aku kembali ingat dengan kacamata yang patah itu -__-.
Aku dan adik mulai mengoprek sendiri kacamata itu, jelas supaya dapat digunakan lagi. Kami mencoba menggunakan lem, dan solasi, sayangnya hasilnya nihil. hehehe, baru sorenya aku membawa ke optik untuk dibenahi. Sayangnya mba- mba penjaga optik bilang kacamata ini sudah tak bisa diselamatkan, dan mba itu menawarkan supaya mengganti frame. wtf!! #bener- bener MODUS.
Kenapa ga ganti ??
Ga punya duit, terus kacamatanya aku dapat dari China, secara gratis tis tis dan tisss. yap dari Firmoo.com, reviewnya udah aku tulis di blog ku http://einstein.blogdetik.com/ , ada yang mau suggest mungkin enaknya diapakan ?? really need help !
*foto koleksi pribadi
Beberapa hari yang lalu, saat aku pulang dari Malang, aku menginap di rumah uti di Pare. Hal yang biasa aku lakukan di akhir pekan, seperti biasanya. Utiku sekarang mulai sehat dari sakitnya, yang kemarin mata tak jelas, sekarang mulai jelas seperti sedia kala. Uti mulai bisa berjalan sendiri dan melakukan aktifitas seperti biasanya, mencuci, masak, dsb. Nah, kejadiannya hari Jumat dini hari, ketika itu uti sedang berjalan ke kamar mandi, aku tidur di ruang tv bersama adikku, tiba- tiba sekitar pukul 2.35 aku terbangun karena mendengar sesuatu terjatuh. Ternyata, itu adalah suara uti jatuh saat berjalan menuju kamar mandi, setelah ditanya akibat dari pusing. Aku bangun dan bergegas menolong uti, selanjutnya terdengar ada suara patah di bawah bantal. RIGHT ! Kacamata ku resmi patah dengan sempurna. Setelah menolong uti, aku tidur kembali dan baru siangnya aku kembali ingat dengan kacamata yang patah itu -__-.
Aku dan adik mulai mengoprek sendiri kacamata itu, jelas supaya dapat digunakan lagi. Kami mencoba menggunakan lem, dan solasi, sayangnya hasilnya nihil. hehehe, baru sorenya aku membawa ke optik untuk dibenahi. Sayangnya mba- mba penjaga optik bilang kacamata ini sudah tak bisa diselamatkan, dan mba itu menawarkan supaya mengganti frame. wtf!! #bener- bener MODUS.
Kenapa ga ganti ??
Ga punya duit, terus kacamatanya aku dapat dari China, secara gratis tis tis dan tisss. yap dari Firmoo.com, reviewnya udah aku tulis di blog ku http://einstein.blogdetik.com/ , ada yang mau suggest mungkin enaknya diapakan ?? really need help !
*foto koleksi pribadi
ya, selamat malam.
Malam ini kosan saya mengadakan rapat tahunan, karena ada adik maba yang ikut tinggal bersama kami. Jadi, di rapat tersebut kami membahas tentang peraturan yang kami buat dan kami taati, uang iuran untuk kas, dan share lainnya.
Tempat kos saya, adalah tempat yang recommended untuk dihuni, dekat kampus, fasilitas lengkap, aman, serta nyaman, yang paling penting adalah sesuai dengan kantong. Karena kami hidup bersama, jadi kami harus menerapkan kedisiplinan dalkam diri masing- masing untuk saling menghargai satu sama lain, di kosan saya diadakan uang kas untuk refill gas dan pembayaran uang sampah.
Kakak kos saya banyak yang freak, mereka absurd tapi asyik
oh ya, tentang uang sampah. Setiap bulan, petugas sampah menarik uang sampah ke setiap rumah, dan disini sampah dihitung perkepala sebesar Rp 1500, petugasnya masih muda, dan ehm menakutkan (katanya) karena selalu memandang anak- anak kos yang membayarkan uang padanya. Karena itulah kakak kos saya yang memegang uang kas selalu menyuruh saya untuk memberikan uang tersebut. Katanya saya kok ngga takut, padahal masnya jelalatan gitu.
Kami banyak ngobrol, dan akhirnya mbak Ifa salah satu kakak kos saya bilang, ada yang mau di kasih award. Nah, ternyata saya dinobatkan sebagai duta kebersihan karena sering membersihkan daerah cuci piring dan kompor, selain itu juga dinobatkan sebagai duta pembayaran uang sampah.
Dasar freak ! haha, tapi terimakasih buat mba- mba yang udah sayang sama saya, neg bimbing kalau salah, hehe.. Intinya, tetap jaga silaturahim aja, moga kita selalu akur.
Malam ini kosan saya mengadakan rapat tahunan, karena ada adik maba yang ikut tinggal bersama kami. Jadi, di rapat tersebut kami membahas tentang peraturan yang kami buat dan kami taati, uang iuran untuk kas, dan share lainnya.
Tempat kos saya, adalah tempat yang recommended untuk dihuni, dekat kampus, fasilitas lengkap, aman, serta nyaman, yang paling penting adalah sesuai dengan kantong. Karena kami hidup bersama, jadi kami harus menerapkan kedisiplinan dalkam diri masing- masing untuk saling menghargai satu sama lain, di kosan saya diadakan uang kas untuk refill gas dan pembayaran uang sampah.
Kakak kos saya banyak yang freak, mereka absurd tapi asyik
oh ya, tentang uang sampah. Setiap bulan, petugas sampah menarik uang sampah ke setiap rumah, dan disini sampah dihitung perkepala sebesar Rp 1500, petugasnya masih muda, dan ehm menakutkan (katanya) karena selalu memandang anak- anak kos yang membayarkan uang padanya. Karena itulah kakak kos saya yang memegang uang kas selalu menyuruh saya untuk memberikan uang tersebut. Katanya saya kok ngga takut, padahal masnya jelalatan gitu.
Kami banyak ngobrol, dan akhirnya mbak Ifa salah satu kakak kos saya bilang, ada yang mau di kasih award. Nah, ternyata saya dinobatkan sebagai duta kebersihan karena sering membersihkan daerah cuci piring dan kompor, selain itu juga dinobatkan sebagai duta pembayaran uang sampah.
Dasar freak ! haha, tapi terimakasih buat mba- mba yang udah sayang sama saya, neg bimbing kalau salah, hehe.. Intinya, tetap jaga silaturahim aja, moga kita selalu akur.