Tau ngga ? zaman sekarang orang udah engga bisa ngira- ngira usia seseorang dengan paten, hanya dengan melihat dari luarnya. Beda kalo dulu, ya ngga sih ?
Sekarang, cara berpakaian bisa nunjukin umur, dalam perspektif judge by a cover ya. Sayangnya ini engga paten.

Kenapa sih jadi bahas kayak gini ?

Ini kejadiannya waktu aku lagi di SPBU. ngeGembel.



Terjadi percakapan singkat antara aku sama bapak petugasnya.

Bapak petugas : "baru pulang les ya dik ?"
Ane : "Iya pak :)" *senyum (karena waktu itu aku memang baru pulang kursus dari kampung Inggris)
Bapak Petugas : "Sekolah SMA mana?"
Ane : "eh, sudah kuliah pak"
Bapak Petugas : "oh hahaha.. saya kira masih SMA, wajahnya masih kecil. Kuliah dimana ?"
Ane : "hee.. *senyum palsu. Malang, ini liburan"
Bapak Petugas : "Oalaah, iya- iya. masih pantes jadi anak SMA kamu dik"

-_______________________________________________-


Orang lain sering bilang . "waa sudah segede ini ya, cantik lagi".

hahaha.. guys, don't judge a people by a cover. Gini- gini ane masih 18 tahun. dan yang paling penting aku udah baligh dan engga najiz mugholadoh kalo orang bilang masih unyu- unyu. :p

"Assalamu'alaikum, my name's Silviana Noerita, you just call me Silvi"

Influence..

Beberapa malam ini aku sering dehidrasi, kata ibuk gara- gara sering tidur dini hari cuma buat bela- belain onlen. (-_-)" , aku juga jarang makan malem, selapar apapun aku engga makan, bukan apa- apa sih, cuma males aja, selain itu ada faktor lain juga, temen- temen bilang liburan ini mukaku makin kayak bakpau, sebagai finalis Putri Indonesia,, aku engga terima. Jadi, dengan sangat terpaksa, kebiasaan makan dan ngemil malam hari aku hilangkan. Bukan takut gendut atau apa, aku cuma takut celana jeans ku engga muat lagi. Dua semester ini aku udah ganti 3 celana jeans. *nangis kejer.

Gara- gara kebiasaan itu juga, kemarin malem aku ngerasa engga enak badan, menggigil dan pening, juga tenggorokan sakit. Aku kira cuma gara- gara haus, engga taunya pagi hari aku batuk- batuk kecil. Pagi gejala, malam menggila. Kayaknya itu perumpamaan yang cocok. Malemnya aku pilek berat, engga bisa napas, akhirnya sesak. Badan mulai meriang, dan serangkaian acara sakit ini sungguh menyiksa batin dan jiwaku, ditambah lagi engga ada sms dari kamu. #eh

Apalagi hari ini terakhir kursus juga. Oh ya, nanti aku postingin cerita soal kursus di Kampung Inggris. Karena terakhir kursus, mau engga mau aku harus masuk. Pulangnya aku sengaja mampir ke apotek buat beli obat. Mbak- mbaknya ngasih rekomendasi obat yang laham -_- , setelah beberapa saat mikir, akhirnya aku ambil aja, karena pingin cepet sembuh. Di rumah, langsung aku minum obatnya. Obatnya apa gitu, sengaja engga mau sebut merk, isi 10 tablet diminum 3x sehari. Yeah, sekarang udah baikan. :) 




*ps : jaga kesehatan, sakit itu engga enak banget.

Di zaman modern ini sosial media sangat berpengaruh di dalam kehidupan kita, jargonnya pun udah ganti jadi "mendingan gak makan daripada gak onlen", *dikira rokok apa -_- , di sosial media kita bisa ketemu sama hal- hal yang ga ada di dunia nyata, kadang- kadang malah kita asyik sama dunia maya, dan lupa dengan dunia sebenarnya. :?

Miaw.. Kucing juga bisa galau.

*ps : pulanglah kucing warna telon, kami merindukanmu. 

Jarak.. Jarak.. Jarak.. Kenapa harus terjadi jarak ? Ada apa dengan jarak ? kenapa sekarang kata itu menjadi tombak pembunuh hubungan kita ? Hubungan persahabatan yang hampir genap 3 tahun.