Rumah saya berada di persimpangan jalan raya besar,
sehingga saya sama sekali tidak asing dengan lalu lalang kendaraan. Dulu, saat
saya masih SD, saya pernah diberi tugas oleh guru untuk menghitung jumlah
kendaraan yang lewat di depan sekolah kami. Dalam 15 menit, hanya ada 4 hingga
10 kendaraan yang berlalu lalang dan juga saya masih ingat harga bahan bakar
saat itu tidak lebih dari tiga ribu rupiah. Dulu, saya masih suka bermain
masak- masakan dengan teman- teman, karena memang saat itu masih belum ada LPG
seperti saat ini, kami menggunakan kompor minyak, saat itupun harga minya gas
masih terjangkau dengan 1000 rupiah saja kami sudah mendapat 1 bungkus plastik
kecil. Betapa senangnya ya.
Sekarang,
jangankan dalam 15 menit. Dalam 1 menit saja, sudah berapa puluh kendaraan yang
berlalu lalang di depan rumah saya. Bahkan hampir setiap harinya, saya
menjumpai sepeda motor baru yang masih menggunakan plat putih. Saya sempat
geleng- geleng kepala, kenapa begitu banyak pertambahan kendaraan yang turun ke
jalan setiap harinya, hingga akhirnya banyak saya jumpai macet dimana- mana,
dan hampir semua kendaraan berlomba- lomba memacu kendaraannya dengan cepat,
bahkan tidak jarang juga terjadi kecelakaan hingga mengakibatkan kematian. Yah,
memang ini adalah masalah klise di negara kita.
Bagi
saya, permasalahan seperti tersebut diatas memang wajar terjadi dikarenakan
jumlah masyarakat yang banyak sehingga memberikan peluang kepada industri
kendaraan untuk memasarkan produknya kepada kami. Selain karena jumlahnya yang
sangat banyak, masyarakat Indonesia yang notabene perekonomiannya masuk dalam
golongan menengah, sangat mudah dibidik oleh pangsa pasar industri untuk
membeli ini dan itu, tidak salah kiranya jika hingga ada pernyataan Masyarakat
Menengah Pemboros Devisa.
Dengan
banyaknya jumlah kendaraan yang turun ke jalan, artinya harus ada energi untuk
mengisi kendaraan tersebut, yang tidak lain dan tidak bukan adalah bahan bakar
minyak, yaitu bensin dan solar. Seperti yang saya lihat saat ini, perbandingan
keberadaan energi minyak dan kendaraan masih 5:10 sehingga banyak terjadi
kelangkaan di daerah- daerah.
Dengan
adanya fakta tersebut, kita harus memiliki energi pengganti yang nantinya dapat
dimanfaatkan apabila bahan bakar minyak benar- benar habis, karena seperti yang
kita tahu, bahan bakar minyak tidak dapat diperbaharui, kalaupun bisa proses
regenerasinya membutuhkan waktu yang sangat lama, atau paling tidak melakukan
tindakan nyata untuk menghemat energi dan menjaga lingkungan.
Tindakan
nyata saya saat ini untuk menghemat energi dan untuk menjaga lingkungan adalah
sebagai berikut :
- Tidak terlalu konsumtif dalam penggunaan bahan bakar untuk kendaraan. Saat ini saya sedang menempuh pendidikan di luar kota, dan saya lebih memilih menggunakan kendaraan umum untuk pulang pergi ke perantauan, selain itu saya juga lebih memilih berjalan kaki dan bersepeda untuk pergi ke kampus.
- Menghemat listrik dengan cara mematikan lampu apabila tidak terlalu penting dan juga menghemat air.
- Menjaga kelestarian lingkungan. Misalnya dengan membuang sampah pada tempatnya. Saya adalah tipe orang bersih, lingkungan yang tidak nyaman membuat suasana hati tidak nyaman dan tidak tenang. Sehingga, membuang sampah pada tempatnya adalah hal mutlak yang harus dilakukan. Lalu, jika tidak ada tempat sampah ? Saya selalu menyimpan sampah tersebut di saku saya yang kemudian nanti jika sudah ada tempat sampah saya buang.
- Membawa tas sendiri untuk berbelanja, hal ini sering saya lakukan untuk mengurangi penggunaan plastik.
- Menggunakan peralatan elektronik dengan bijak. Apabila tidak digunakan lebih baik di matikan.
- Penghematan kertas, tisu dan bahan- bahan yang berasal dari pohon.
Semalam saya belanja di Carref*ur Blimbing. Soalnya barang kosan udah mulai nipis, dan ada peralatan makan yang harus udah ganti.
Saya belanja apa aja yang diperluin, beli piring, tempat minum, madu*as*, buah dan snack buat temen ngerjain tugas, soalnya diprediksi minggu ini bakalan full time dengan tugas tugas dan tugas, maklum mendekati ujian akhir semester.
Saya tipe manusia malam, ide bisa ngalir kalau lagi tenang dan damai, makanya saya suka bangun malam dan ngerjakan tugas sampai pagi.. Kadang pula saya suka lapar, maka dari itu butuh persiapan matang biar gak kekurangan akomodasi.
Sebenernya bukan itu yang mau saya ceritain. Ada hal yang lebih krusial lagi. *tsah
Saya bukan tipe orang yang pinter nawar harga, saya suka gak tega kalau ada yang jual, penjualnya udah matok harga dan saya nawar. gak tega. Bukan berarti duit saya banyak gitu jadinya gak mau nawar, bukan. Saya cuma gak tega aja, kali aja mereka lebih butuh. *yakali sekarang duit masih minta makanya berani bilang kek gini. Coba tar kalau udah nyari duit sendiri. :|
Makanya saya suka aja belanja di hypermart yang matok harga pas, sorry bukannya gak nasionalisme, tapi gimana ya, ini kan soal pilihan. :)
Sepulang dari Carref*ur saya jadi kepikiran dan seraching soal hypermart ini. Carref*ur itu usaha waralaba(sorry, mau nulis franchise takut salah, haha) dari Paris, dan menanamkan modalnya di negara berkembang, pantesan makin menjamur aja sejauh mata melihat.
gak masalah sih, toh kalau kayak begini kan pengangguran Indonesia makin turun, tapi ya itu tadi, kenapa kok punya Paris, kok gak punya Indonesia aja !
Kebanyakan hypermart tempatnya bersih, nyaman, barang- barangnya ketata apik, rapi, lengkap pula, mulai dari barang A sampai Z ada.
Mungkin ini juga kali ya yang menyebabkan masyarakat lebih memilih hypermart dibanding pasar tradisional, sehingga pasar tradisional semakin kehilangan pembeli dan peminat. Maklum deh, orang zaman sekarang kan berani mengeluarkan uang lebih banyak asalkan hati senang, artinya kita lebih mementingkan kenyamanan meskipun dengan harga yang sedikit lebih mahal.
gak salah sih.
Semenjak masuk jurusan ini, saya jadi suka aja merhatiin sesuatu, udah mulai ninggalin kebiasaan gak mau tau yang dulu tertanam kuat di relung jiwa *tsah.
Makin banyak hal yang bisa diomongin, didiskusiin, dan sebagainya. Suka aja nyari permasalahannya, lalu nyari solusinya. Tapi, kebanyakan malah bingung sendiri, gak papa sih - "orang yang paling beruntung adalah orang yang tau kalau mereka tidak tahu" - cuplikan kata dalam novel 5 cm.
Artinya, kita beruntung kalau gak tau, tapi lebih beruntung lagi kalau tau :)
Balik kepermasalahan semula, kenapa sih, pemerintah gak bikin pasar tradisional kayak Carref*ur gitu ? yang bersih, yang nyaman, dan yang yang lainnya.
Jawabannya banyak ! menurut analisis saya, dan kalau salah benerin yak :D
1. pemerintah punya urusan lebih penting, toh ini juga bukan tugas pemerintah aja, tapi elemen2 lainya juga. Misalnya, menteri perdagangan, dia sih harusnya punya inovasi yang lebih dan nanti diajukan ke pemerintah buat di acc. Kalaupun di acc, tar ribet soal dana, karena apbn kita udah habis dipake keluar negeri dan plesir dpr. so, mari kita berterimakasih sama DPR yang udah jadi wakil kita.
2. Pedagang, kebanyakan pedagang itu gak mau kalau dipindah tempat, pasti alasannya udah cocok dan strategis, selain itu ntar ada demo- demo. Lanjutnya, pedagang pasti kebanyakan menolak karena tarif yang lebih mahal lah, tempat yang tidak strategis lah, daaaan lain- lainnya.
3. banyak lagi masih belum kepikir
nah, kenapa sih kita harus kayak gitu ? sebobrok apa sih ?
Mari, kita jadi orang yang berbeda, mampu bikin perubahan, bukan berarti ku bilang gini terus jadi tim sukses partai Nasd*m, bukan.
Terlepas dari itu semua, saya bener- bener cinta Indonesia :)
Saya belanja apa aja yang diperluin, beli piring, tempat minum, madu*as*, buah dan snack buat temen ngerjain tugas, soalnya diprediksi minggu ini bakalan full time dengan tugas tugas dan tugas, maklum mendekati ujian akhir semester.
Saya tipe manusia malam, ide bisa ngalir kalau lagi tenang dan damai, makanya saya suka bangun malam dan ngerjakan tugas sampai pagi.. Kadang pula saya suka lapar, maka dari itu butuh persiapan matang biar gak kekurangan akomodasi.
Sebenernya bukan itu yang mau saya ceritain. Ada hal yang lebih krusial lagi. *tsah
Saya bukan tipe orang yang pinter nawar harga, saya suka gak tega kalau ada yang jual, penjualnya udah matok harga dan saya nawar. gak tega. Bukan berarti duit saya banyak gitu jadinya gak mau nawar, bukan. Saya cuma gak tega aja, kali aja mereka lebih butuh. *yakali sekarang duit masih minta makanya berani bilang kek gini. Coba tar kalau udah nyari duit sendiri. :|
Makanya saya suka aja belanja di hypermart yang matok harga pas, sorry bukannya gak nasionalisme, tapi gimana ya, ini kan soal pilihan. :)
Sepulang dari Carref*ur saya jadi kepikiran dan seraching soal hypermart ini. Carref*ur itu usaha waralaba
gak masalah sih, toh kalau kayak begini kan pengangguran Indonesia makin turun, tapi ya itu tadi, kenapa kok punya Paris, kok gak punya Indonesia aja !
Kebanyakan hypermart tempatnya bersih, nyaman, barang- barangnya ketata apik, rapi, lengkap pula, mulai dari barang A sampai Z ada.
Mungkin ini juga kali ya yang menyebabkan masyarakat lebih memilih hypermart dibanding pasar tradisional, sehingga pasar tradisional semakin kehilangan pembeli dan peminat. Maklum deh, orang zaman sekarang kan berani mengeluarkan uang lebih banyak asalkan hati senang, artinya kita lebih mementingkan kenyamanan meskipun dengan harga yang sedikit lebih mahal.
gak salah sih.
Semenjak masuk jurusan ini, saya jadi suka aja merhatiin sesuatu, udah mulai ninggalin kebiasaan gak mau tau yang dulu tertanam kuat di relung jiwa *tsah.
Makin banyak hal yang bisa diomongin, didiskusiin, dan sebagainya. Suka aja nyari permasalahannya, lalu nyari solusinya. Tapi, kebanyakan malah bingung sendiri, gak papa sih - "orang yang paling beruntung adalah orang yang tau kalau mereka tidak tahu" - cuplikan kata dalam novel 5 cm.
Artinya, kita beruntung kalau gak tau, tapi lebih beruntung lagi kalau tau :)
Balik kepermasalahan semula, kenapa sih, pemerintah gak bikin pasar tradisional kayak Carref*ur gitu ? yang bersih, yang nyaman, dan yang yang lainnya.
Jawabannya banyak ! menurut analisis saya, dan kalau salah benerin yak :D
1. pemerintah punya urusan lebih penting, toh ini juga bukan tugas pemerintah aja, tapi elemen2 lainya juga. Misalnya, menteri perdagangan, dia sih harusnya punya inovasi yang lebih dan nanti diajukan ke pemerintah buat di acc. Kalaupun di acc, tar ribet soal dana, karena apbn kita udah habis dipake keluar negeri dan plesir dpr. so, mari kita berterimakasih sama DPR yang udah jadi wakil kita.
2. Pedagang, kebanyakan pedagang itu gak mau kalau dipindah tempat, pasti alasannya udah cocok dan strategis, selain itu ntar ada demo- demo. Lanjutnya, pedagang pasti kebanyakan menolak karena tarif yang lebih mahal lah, tempat yang tidak strategis lah, daaaan lain- lainnya.
3. banyak lagi masih belum kepikir
nah, kenapa sih kita harus kayak gitu ? sebobrok apa sih ?
Mari, kita jadi orang yang berbeda, mampu bikin perubahan, bukan berarti ku bilang gini terus jadi tim sukses partai Nasd*m, bukan.
Terlepas dari itu semua, saya bener- bener cinta Indonesia :)
#Decemberwish Allah, gimme health, patient, and always cool :')
Alhamdulillah, Desember datang juga. Ga ada hal spesial yang ditunggu, cuma traktiran dari temen- temen yang pada ultah aja :D
dan Alhamdulilahnya lagi, saya lagi dirumah.
Beberapa hari ini saya ga bisa tidur, waktu masih di Malang. Saya kebangun tengah malam dan cuaca gerah. Saya gak suka gerah- gerahan. Apalagi waktu itu saya bener- bener lelah. Ya Allah.. Jadinya, tiap pagi saya agak uring- uringan.
Saya lagi musim pekan mau ujian akhir semester 3, itu artinya semua matakuliah sedang membombardirkan tugas mereka pada kami. Istilahnya ujian komprehensif ; matakuliah dari bab 1 hingga akhir dijadikan tugas. Banyak gak tuh ?
Pas dirumah, tidur enak banget, duduk aja enak, pokoknya ngapa- ngapain enak lah.
Pagi ini, saya dibangunin sama kucing saya, Molly. Terus saya mandi dan lanjut main- main sama dia.
Molly suka banget dielus kepala sama lehernya. Waktu saya lari- lari dia ikut lari- lari, lucu. Tapi, ada satu yang baru saya tau, oh gitu ya kalau kucing poop. hehe
Di rumah saya lagi ada acara bangun rumah jadi banyak pasir. Molly lari- lari ke puncak pasir, otomatis pasirnya turun, nah pasi yang turun itu dikejar- kejar. haha
Waktu dia mau poop, dia diem liat sekeliling. Lalu gali pasir dan diem lagi, kupikir kenapa dia diem aja. Waktu Molly poop itu saya gak tau, jadi saya lempar- lemparin batu kecil ke dia. Biasanya kalau ada barang yang jatuh disebelahnya, Molly atraktif banget, tapi kali ini dia diem.
Waktu udah selesai, dia ngembus- ngembusin poopnya *hyeeeks , terus ditutup pasirnya. kayak gali lobang tutup lobang.
Oke, kenalan dulu ya sama Molly. Ini linknya di fb saya, udah saya upload banyak.. Molly warna Hitam Putih. There
29 Nopember 2012 kemarin ulang tahun temen saya sebangku yang udah ga ada. Amadea Novi Rizkayanti. Harusnya ini ulang tahun dia yang ke 19.
Tapi sekarang, Dea pasti lagi senyum di surga. :)
Dulu, waktu masih kelas X. Saya ga begitu kenal sama yang namanya Amadea. Soalnya kita emang beda kelas. Cuma saya kenal baik sama kembarannya. Bagus, karena saya dan Bagus pernah dikumpulkan dalam satu lokal saat orientasi siswa baru.
Oh ya, Dea lahir kembar. Cowok cewek.
Pertama kali kenal, saya sama Dea waktu sama- sama masuk di XI IPS 1. Kita satu bangku. Dea mengalami disabilitas, dia pakai kursi roda kalau sekolah. Tapi, jangan salah. Saya suka semangat belajarnya. Apalagi Dea juga cantik. :), senyumnya yang bikin saya jadi melting. Bukan berarti saya naksir. Cuma dia manis banget.
Sekitar 4 bulan 4 hari saya sebangku sama Dea, terakhir ngobrol langsung waktu kita main facebook di kelas bulan puasa. Dan saya juga masih punya hutang cerita sama dia soal Ramadhan Camp yang saya ikuti. Rencananya, mau saya ceritain pas kita masuk setelah lebaran. Sayangnya, Dea pulang saat idul fitri hari ke dua bulan September, kalau saya gak salah tanggal 3.
Mungkin, sekarang kita emang udah di lain dunia. Tapi, semangatnya masih saja ada, saya senang sekaligus bahagia punya teman seperti dia.
Doa- doa tak pernah hilang, tak pernah pudar..
Dea, saya kangen.
Tapi sekarang, Dea pasti lagi senyum di surga. :)
Dulu, waktu masih kelas X. Saya ga begitu kenal sama yang namanya Amadea. Soalnya kita emang beda kelas. Cuma saya kenal baik sama kembarannya. Bagus, karena saya dan Bagus pernah dikumpulkan dalam satu lokal saat orientasi siswa baru.
Oh ya, Dea lahir kembar. Cowok cewek.
Pertama kali kenal, saya sama Dea waktu sama- sama masuk di XI IPS 1. Kita satu bangku. Dea mengalami disabilitas, dia pakai kursi roda kalau sekolah. Tapi, jangan salah. Saya suka semangat belajarnya. Apalagi Dea juga cantik. :), senyumnya yang bikin saya jadi melting. Bukan berarti saya naksir. Cuma dia manis banget.
Sekitar 4 bulan 4 hari saya sebangku sama Dea, terakhir ngobrol langsung waktu kita main facebook di kelas bulan puasa. Dan saya juga masih punya hutang cerita sama dia soal Ramadhan Camp yang saya ikuti. Rencananya, mau saya ceritain pas kita masuk setelah lebaran. Sayangnya, Dea pulang saat idul fitri hari ke dua bulan September, kalau saya gak salah tanggal 3.
Mungkin, sekarang kita emang udah di lain dunia. Tapi, semangatnya masih saja ada, saya senang sekaligus bahagia punya teman seperti dia.
Doa- doa tak pernah hilang, tak pernah pudar..
Dea, saya kangen.
Banyak teman bilang saya tipe orang yang cuek, banyak juga yang bilang saya tipe orang perhatian. Untungnya ga ada orang yang bilang saya introvert.
Kemungkinan besar yang bilang saya cuek itu orang yang baru kenal sama saya, lalu yang bilang saya perhatian adalah kebalikannya.
yah, saya pun juga bingung tiap ditanya saya tipe yang gimana.
Tapi ada satu jawaban yang saya pake, saya moody udah itu aja.
Kalau di bilang baik, kadang- kadang saya juga bisa jadi evil. tapi 0,1 sih.
kalau dibilang penyayang ?
boleh aja, asal jangan kebablasan.
terus kenapa kita ngomongin ini sampe jauh bener ? kan yang mau dibahas soal hal- hal yang bikin kesel.
oya maap. Focus.
Saya suka kesel sama orang yang gak sesuai sama apa yang saya pikirin. Misalnya :
~ ada orang yang buang sampah sembarangan, saya kesel, emang mereka ga ngerti ada larangan dan akibat buang sampah sembarangan ?
* oh, mungkin mereka lupa sama peraturan itu :)
~ saya suka bete sendiri kalau ada temen ngomongin saya dibelakang atau ada orang yang ga saya kenal ngekepo'in sosial media saya, ditelusur, di search di google, haish .. bete
*ah, mungkin saja mereka itu ngefans sama saya XD
~ saya juga suka ngedumel kalau ada orang gaduh sendiri padahal saya pengen fokus, atau cewek yang ketawa ngakak. ahh. mana sih sopan santunnya ? jangan- jangan malah gak punya
*ah, mereka kan lagi euforia, jadi yah sekali- kali gapapa dong
~ suka bete juga kalau ada orang sms/ telepon di waktu istirahat. gak tau aturan banget.
*ah, kali aja pending jadi masuknya jam segitu
~ ada nih yang paling parah "memotong pembicaraan", walaupun bukan aku yang bicara tapi suka bete aja, jadi gak fokus akhirnya.
*ah, kali aja yg motong pembicaraan itu ngiranya udah selesai, jadi dia ngomong deh
~ apalagi kalau menyangkut konsistensi. behh ! misalnya janji begini tapi kenyataannya gak begitu. itu mulut atau apa ?
*ah, itu kan biasa kayak gitu Sil, orang plin- plan itu menunjukkan kalau dia emang mulai negrti mana yg baik dan buruk
~ saya gak suka ada temen yang terlalu ingin tau kehidupan pribadi saya. ngorek- ngorek, tanya sana sini. Kurang kerjaan banget. toh saya juga gak pernah ngumbar- ngumbar, saya udah punya temen cerita. Jijah n Danang. jadi buat apa juga.
*kamu cantik sih Sil, makanya mereka pengen tau soal kamu, kamu kan unik :p
~ saya paling bete kalau ada orang celometan.. Ngomong dipikir dulu deh mending. Soalnya tiap apa yang kamu katakan itu dipertanggung jawabkan.
*ah kalau itu saya no comment
*absurd !
Aku pernah bermimpi
Menjadi bintang yang paling bersinar
Ku tak menyangka ini terjadi
Debo ~ Bintang yang Bersinar
Saya pertama denger lagu ini rasanya terenyuh, gimana enggak. Lagu ini semacam 'tempeleng' buat saya yang jarang banget bisa bersyukur sama pencipta.
Pernah kah saya cerita kalau waktu kecil saya pengen jadi astronot ? ya kalau memang belum coba cek ke TeKaPe dulu :). Udah baca ? nah, mungkin impian- impian masa kecil saya kalau dibilang sekarang ababil, dan plin- plan mungkin ya?
Waktu itu saya sangat kagum dan suka dengan Neil Amstrong, betapa hebatnya dia ya. Terbang ke bulan. Saya pengen banget bisa kayak dia, lihat keindahan bumi dari luar angkasa, naik pesawat ulang alik, pakai baju astronot, betapa bangganya. Saya tau Neil Amstrong dari majalah- majalah yang dikirim oleh tante saya dari Batam. Tante saya, tiap bulan selalu mempaketkan buku- buku pengetahuan yang sangat banyak. Itulah sebabnya saya suka membaca. Kemudian, impian saya berubah. Saya ingin jadi ilmuan, membuat pesawat saya sendiri untuk nantinya saya naiki ke bulan. ahh ~ betapa imajinasi saya sungguh liar.
Masuk masa sekolah di TK, saya paling tidak suka menggambar, menyanyi, ataupun menulis. SAYA TIDAK SUKA SEKOLAH. Saya hanya suka melihat teman- teman saya beraksi di depan kelas. Saya menikmatinya.. Pernah statu ketika, saat jam istirahat, saya diminta oleh salah seorang teman untuk mengantar ke kamar mandi, saya masih ingat saat itu kami bertiga, 1 laki- laki dan 2 perempuan termasuk saya. Coba saya ingat kembali, kamar mandi TK saya besar, ada dua pintu. Pintu pertama untuk wastafel, dan yang kedua adalah kamar mandi. Saat itu teman saya perempuan sedang buang air kecil, dan pintu kedua tidak di tutup, yah masa anak- anak zaman itu, mana ngerti hal- hal seronok ? masih lugu.
Tiba- tiba, pintu pertama tertutup, dan ternyata memang kami sengaja dijebak oleh teman- teman yang nakal. Kedua teman saya menangis, ya seorang laki- laki menangis saat terkunci bersama dua perempuan. Saya? oh soeey, saya cool waktu itu, haha.. saya mencoba untuk membuka pintu, hingga berkali- kali. Hingga akhirnya, saya bilang ke dua teman saya. "Diam, kalau kalian nangis, mereka (teman yang mengunci) bisa dengar", akhirnya teman saya diam. Setelah menunggu beberapa lama, saya mendengar bisik- bisik di luar, dan seketika pintu langsung saya buka. Saya tendang 2 anak nakal di depan saya. Dan mereka menangis. haha. Karena kejadian itu, tidak ada teman- teman yang mengganggu saya. :D
Semenjak saat itu, saya ingin belajar karate. :D,
Memasuki usia sekolah dasar, mimpi saya semakin lama semakin liar, saya kepingin jadi dokter, saya menyukai pelajaran sains hingga berlanjut ke SMA. Ayah saya memang bukan orang yang memiliki jenjang pendidikan yang tinggi, namun dia bercita- cita memiliki anak- anak yang hebat. Mulai masuk SMA, ayah saya bilang "kamu nanti setelah lulus mau kerja apa kuliah ?, kalau kerja masuk SMK, kalau kuliah masuk SMA", dan ibu saya, adalah wanita konservatif yang saat masa sekolah begitu pandai memainkan rumus- rumus fisika kimia. Hingga akhirnya saya masuk SMA.
Menurut saya, SMA adalah masa kompleks, dari awal, ayah sudah bilang "kalau di SMA, harus masuk IPA". Apalagi saat itu, pemikiran ayah dan ibu saya adalah "you must get IPA" ~ sebagai anak yang masih disetir oleh orang tua, saya begitu mati- matian supaya bisa masuk IPA. Saat penjurusan, jeng jeng jeng.. I'm failed. Saya masuk IPS. Dan betapa ayah dan ibu saya marah. Saya takut. Hanya karena kurang satu nilai di fisika saya masuk IPS. wtf! Apalagi ayah saya bilang "mau jadi apa masuk jurusan IPS ?"
Hingga saat itu, saya berhenti bermimpi.
Pertama masuk kelas saya akhirnya tergabung kembali dengan PeWe, teman akrab saya masa kelas X. Dia juga masuk IPS. Saya mulai sedikit tenang. Tapi masih tetap belum bisa menerima. Hingga kakak kelas yang mengenal saya bilang "kamu menyesal masuk IPS ? Enak kok di IPS, kalau kamu kesulitan nanti aku bantu, aku kasih pinjam buku- buku".
Banyak motivasi yang diluncurkan untuk saya, tapi ayah dan ibu saya masih belum bisa menerima. Hingga akhirnya, saya mulai ogah- ogahan menjalani kelas XI, saya ngga mau tau, mau nanti naik atau enggak, terserah. Saat penerimaan rapor, saya sedikit tersenyum. bahahaha. Saya masuk di 10 besar kelas. dan 20 besar jurusan. Saat itu yang mengambil rapor ayah saya.
Hingga sekarang, saya masuk di Universitas yang bagus. Di jurusan yang katanya sulit. Bertemu dengan teman- teman dan orang- orang yang tidak pernah saya duga sebelumnya. Punya pengalaman magang di radar Malang, jadi penulis tetap di majalah fakultas. its really something.
Usia saya 19 tahun, dan beranjak menuju 20 tahun. "Apa yang sudah saya lakukan untuk orang lain ? Apakah saya sudah mendatangkan kemanfaatan untuk orang lain ?"
Pertanyaan itu yang selalu hadir di pikiran saya. Jika dilihat dari pandangan tenaga kerja di usia saya ini seharusnya sudah mampu untuk menghasilkan barang dan jasa untuk kebutuhan diri sendiri dan orang lain, namun kenyataannya tidak demikian.
Sebagai pemuda yang nantinya akan menjadi agen of change saya harus bisa melakukan hal yang nantinya akan berguna untuk orang lain, meskipun saya bukan tenaga kerja yang mampu menghasilkan barang dan jasa atau pemuda yang mampu menaikkan devisa negara. Tapi, setidaknya saya sudah melakukan hal- hal kecil yang berguna untuk diri saya sendiri dan orang disekitar saya.
Misalnya :
- Selalu membuang sampah pada tempatnya. Hal ini, selalu saya lakukan untuk menjaga lingkungan selalu bersih, meskipun banyak orang yang membuang sampah sembarangan. Dalam mindset saya, selalu saya tanamkan bahwa "saya harus berbeda dengan orang lain, perubahan dimulai dari diri sendiri" ;
- Melestarikan budaya sendiri. Saat ini, banyak pemuda yang kurang tertarik dengan kebudayaan Indonesia yang begitu beragam, pemuda lebih banyak menyukai bahkan mempelajari kebudayaan negara lain. Hal ini benar- benar kontras. Saya, juga menyukai budaya negara lain, tapi tetap berusaha untuk menjaga keberadaan budaya pribumi. Saat ini, saya sedang mendalami tarian- tarian khas Indonesia dengan mengikuti sanggar tari di salah satu Unit Kegiatan Mahasiswa ;
- Belajar dengan tekun. Belajar adalah salah satu cara saya untuk memperbaiki Indonesia. Mungkin untuk saat ini memang poin ini masih terlalu jauh untuk dicapai, namun setidaknya dengan jurusan yang saya dalami yaitu ekonomi nantinya saya mampu untuk ikut berkontribusi dalam kemajuan Indonesia ;
- Belajar wirausaha sejak dini. Tingginya permintaan lapangan kerja di Indonesia yang saat ini masih belum mampu di penuhi oleh pemerintah membuat saya berinisiatif untuk belajar berwirausaha. Dengan membuat jajanan sehat yaitu jeli dan mendistribusikan di kantin kampus serta toko sekitar tempat kost, saya menggeluti bidang ini sejak SMA dan masih berjalan hingga saat ini. Untuk profit boleh dibilang lumayan untuk tambah uang jajan. Untuk selanjutnya, saya juga memiliki rencana untuk "join" dengan salah seorang teman untuk mengembangkan usaha ini.
Terimakasih untuk Lintas.Me yang memfasilitasi kami para blogger untuk menuangkan ide untuk Indonesia. #AksiIndonesiaku
| Saya suka diberi hadiah |
dua hari ini (Rabu dan Kamis- red), saya dapat gift bertururt- turut. hehe, Alhamdulillah.. hehe :D
yang pertama (Rabu) dari mamanya Agrifina, papa mama temen saya ini baru aja pulang dari Haji, jadi temen sekelas di kasih gift gitu, gak lupa juga makan kurma bareng- bareng di kelas, ditambah Novi juga kemarin ulang tahun dan dia bawa brownies. #istimewa
Begitu di kosan, saya buka bungkusnya, ternyata mukena, besar pula, bagus dan cantik :D. Padahal sebelumnya saya udah ada rencana mau beli mukena buat di bawa kemana- mana, gak taunya malah dapet gratis :) - makasih buat mama dan papa Agrifina ya. Semoga menjadi Haji yang mabrur :) AMIN ..
dan yang kedua hari ini, dari Ocha, selesai kuliah koperasi pagi tadi, kami biasa beli jajanan di SIGMA (semacam koperasi mahasiswa di area fakultas), nah karena saya ada "misi terselubung" saya engga ke SIGMA, saya milih ke kantin aja sama Jijah, akhirnya saya nitip terang bulan mini yang isinya meses, keju, ama fla #nyummi.. harganya murah pula, 1700/ biji, wes pokoknya enak. Tapi ingat hukum Gossen II yak, LDR - The Law of Diminishing Return, kalau kebanyakan kepuasannya semakin menurun. *tsahh
di kelas, Ocha udah bawa bungkusan isinya terang bulan dua biji plus teh kotak, padahal saya cuma nitip satu terang bulan aja. Ngga taunya Ocha bilang "itu buat kamu, Sil". aih, saya sempat bingung kenapa kok dikasih, ealah ternyata ini pay back dari dia. haha
pay back apa, emangnya ?
Gini, beberapa minggu yang lalu Ocha bilang dia mau kasih kado ke pacarnya yang ulang tahun tanggal 21 Nopember, dia pengen foto- foto sama pacarnya saya editin, dia bilang juga "ntar gampang Sil, kamu mau apa", sebelum tanggal 20 kemarin, saya udah selesein edit fotonya, dan kelihatannya Ocha cukup puas walaupun ancur haha..
Sejujurnya sih, saya ngga minta apa- apa ke Ocha, saya suka ngelakuin sesuatu tanpa dibayar. Yah semacam buat pelatihan aja, biar makin kreatif aja otak ini.
Konsep yang saya pake buat Ocha itu judulnya "oldist" - jadi efek fotonya lampau. Klasik gimana gitu. Ada sekitar 10 foto yang saya pake, semuanya saya edit ke foto tua dan semi vintage's. Terus di gabung- gabungin jadi satu.
hehe, tau aja kalo lagi bokek.. - makasih ya :)
dua hari ini (Rabu dan Kamis- red), saya dapat gift bertururt- turut. hehe, Alhamdulillah.. hehe :D
yang pertama (Rabu) dari mamanya Agrifina, papa mama temen saya ini baru aja pulang dari Haji, jadi temen sekelas di kasih gift gitu, gak lupa juga makan kurma bareng- bareng di kelas, ditambah Novi juga kemarin ulang tahun dan dia bawa brownies. #istimewa
Begitu di kosan, saya buka bungkusnya, ternyata mukena, besar pula, bagus dan cantik :D. Padahal sebelumnya saya udah ada rencana mau beli mukena buat di bawa kemana- mana, gak taunya malah dapet gratis :) - makasih buat mama dan papa Agrifina ya. Semoga menjadi Haji yang mabrur :) AMIN ..
dan yang kedua hari ini, dari Ocha, selesai kuliah koperasi pagi tadi, kami biasa beli jajanan di SIGMA (semacam koperasi mahasiswa di area fakultas), nah karena saya ada "misi terselubung" saya engga ke SIGMA, saya milih ke kantin aja sama Jijah, akhirnya saya nitip terang bulan mini yang isinya meses, keju, ama fla #nyummi.. harganya murah pula, 1700/ biji, wes pokoknya enak. Tapi ingat hukum Gossen II yak, LDR - The Law of Diminishing Return, kalau kebanyakan kepuasannya semakin menurun. *tsahh
di kelas, Ocha udah bawa bungkusan isinya terang bulan dua biji plus teh kotak, padahal saya cuma nitip satu terang bulan aja. Ngga taunya Ocha bilang "itu buat kamu, Sil". aih, saya sempat bingung kenapa kok dikasih, ealah ternyata ini pay back dari dia. haha
pay back apa, emangnya ?
Gini, beberapa minggu yang lalu Ocha bilang dia mau kasih kado ke pacarnya yang ulang tahun tanggal 21 Nopember, dia pengen foto- foto sama pacarnya saya editin, dia bilang juga "ntar gampang Sil, kamu mau apa", sebelum tanggal 20 kemarin, saya udah selesein edit fotonya, dan kelihatannya Ocha cukup puas walaupun ancur haha..
Sejujurnya sih, saya ngga minta apa- apa ke Ocha, saya suka ngelakuin sesuatu tanpa dibayar. Yah semacam buat pelatihan aja, biar makin kreatif aja otak ini.
Konsep yang saya pake buat Ocha itu judulnya "oldist" - jadi efek fotonya lampau. Klasik gimana gitu. Ada sekitar 10 foto yang saya pake, semuanya saya edit ke foto tua dan semi vintage's. Terus di gabung- gabungin jadi satu.
hehe, tau aja kalo lagi bokek.. - makasih ya :)
I catch myself
Staring at your face
When you're not awake
I just can't help it
No, no
Just having you here
Lying next to me
It's the little things
That cause a storm
Inside of me
And every time you're close I
Shiver, shiver, shiver
Every time we kiss I
Shiver, shiver, shiver
I gotta catch my breath (breath)
So caught up that I forget (forget)
Every time you're close I
Shiver, shiver, shiver
Your hand in my hand
Skin upon my skin
Over and again
I can't get enough
No, no, no
The way you give yourself to me
I just can't believe
Sending chills all up and down my spine
I want you to know
I want you to know
That every time you're close I
Shiver, shiver, shiver
Every time we kiss I
Shiver, shiver, shiver
I gotta catch my breath (breath)
So caught up that I forget (forget)
Every time you're close I
Shiver, shiver, shiver
I wanna rush
Into your touch
It just feels so right
I wanna rush
Into your touch
It's like seeing the sun
For the very first time
It gets me every time
It makes me
Shiver, shiver, shiver
Every time we kiss I
Shiver, shiver, shiver
I gotta catch my breath (breath)
So caught up that I forget (forget)
That every time you're close I
Shiver, shiver, shiver
I catch myself staring at your face
when you're not awake
I just can't help it
No, no
*here
Staring at your face
When you're not awake
I just can't help it
No, no
Just having you here
Lying next to me
It's the little things
That cause a storm
Inside of me
And every time you're close I
Shiver, shiver, shiver
Every time we kiss I
Shiver, shiver, shiver
I gotta catch my breath (breath)
So caught up that I forget (forget)
Every time you're close I
Shiver, shiver, shiver
Your hand in my hand
Skin upon my skin
Over and again
I can't get enough
No, no, no
The way you give yourself to me
I just can't believe
Sending chills all up and down my spine
I want you to know
I want you to know
That every time you're close I
Shiver, shiver, shiver
Every time we kiss I
Shiver, shiver, shiver
I gotta catch my breath (breath)
So caught up that I forget (forget)
Every time you're close I
Shiver, shiver, shiver
I wanna rush
Into your touch
It just feels so right
I wanna rush
Into your touch
It's like seeing the sun
For the very first time
It gets me every time
It makes me
Shiver, shiver, shiver
Every time we kiss I
Shiver, shiver, shiver
I gotta catch my breath (breath)
So caught up that I forget (forget)
That every time you're close I
Shiver, shiver, shiver
I catch myself staring at your face
when you're not awake
I just can't help it
No, no
*here