Ini adalah pertama kalinya saya berkendara sejauh ratusan kilo meter menuju Jawa Tengah dengan sepeda motor, 10 jam perjalanan kami tempuh untuk sampai di kota penuh sejarah ini. Rasanya? Jangan ditanya, capek banget! Kalau disuruh balik ke Yogya lagi naik motor udah pasti jawabannya KAPOK. Cukup sekali aja buat pengalaman dan pelajaran.
Baca Juga : Terpesona Keindahan Tamansari Water Castle
Perjalanan ke Yogya ini disponsori oleh niat dan keperluan mendadak pergi ke Jogja untuk mengurus sekolah lanjutan. Sambil menyelam minum air ya kan, mumpung di Yogya ya main-main lah ke wisatanya. Nah karena waktunya mepet sekali, kami harus pandai-pandai memanage waktu supaya semua urusan selesai tepat waktu dan sisanya bisa digunakan untuk jalan-jalan. Setelah semua selesai, kami mulai membuat rencana berkunjung ke beberapa lokasi wisata yang mudah dijangkau. Apalagi ceritanya ini kami beneran buta arah jadi cuma mengandalkan GMaps, thok. Oke akhirnya beberapa lokasi wisata siap kami datangi, salah satunya Keraton Yogyakarta ini.
"Yogya ramai banget, ya!"
"Emang pernah sepi?"
"Iya sih"
Setelah memarkir kendaraan kami berjalan menuju loket untuk masuk Keraton, harganya murah meriah goceng aja per orang ditambah dengan biaya kamera Rp 1.000. Oke saatnya mengeksplore Keraton Yogya! Ohya yang akan saya ceritakan ini adalah Keraton yang ada di depan Alun-alun Utara ya. Begitu memasuki area Keraton kami langsung disambut dengan patung buto (wajah raksasa), disitu saya sempat kaget dan ini kayaknya cocok buat nge-prank. Mengulik lebih dalam ternyata sedang ada pagelaran wayang kulit, tapi kami tidak berniat untuk melihat karena mau explore keraton bagian dalam.
Saya sepertinya agak lupa-lupa ingat, dulu saat SMP pernah study tour ke Keraton Yogya juga tapi entah Keraton yang bagian mana. Bangunan di Keraton ini megah banget, bahkan Ilham sampai berandai-andai suatu saat pengen punya rumah sebesar dan semegah Keraton ini.
Kami masuk ke beberapa tempat untuk melihat peninggalan di masa lalu. Eh tapi ada satu tempat yang boleh dikunjungi namun tidak boleh dipotret. Jadi kalau pengen tahu datang aja ke Yogyakarta ya!. Ada banyak hal yang bikin saya suka datang ke Keraton ini, salah satunya adalah saat melihat para abdi dalem yang sudah sepuh nyinden dan memainkan gamelan Jawa. Hal yang membuat saya iri, kenapa si mbah-mbah ini suaranya bagus banget kalau pas nyinden, sumpah iri deh!. Saya sempat duduk agak lama di sini untuk mendengarkan para abdi dalem ini memamerkan talentanya. Itulah bukti kalau kebudayaan lokal masih eksis sampai sekarang. Sayangnya kemarin gak ada anak muda yang ikut dalam pagelaran. Jadi perlu banget nih memupuk rasa cinta terhadap kebudayaan lokal.
Setelah 3 jam dan puas berkeliling Keraton kami bersiap untuk explore tempat wisata lain di Yogyakarta. Seneng banget bisa keliling di Keraton ini, banyak informasi dan pelajaran yang gak ada di buku. Soalnya saya ikut tour bareng bule. Jadi pengen tinggal di Yogya biar bisa explore banyak tempat asyik dan bersejarah.
Next, cerita berkunjung ke Borobudur.
Keraton Yogyakarta
Senin- Minggu
08.00- 16.00 WIB
Baca Juga : Terpesona Keindahan Tamansari Water Castle
Perjalanan ke Yogya ini disponsori oleh niat dan keperluan mendadak pergi ke Jogja untuk mengurus sekolah lanjutan. Sambil menyelam minum air ya kan, mumpung di Yogya ya main-main lah ke wisatanya. Nah karena waktunya mepet sekali, kami harus pandai-pandai memanage waktu supaya semua urusan selesai tepat waktu dan sisanya bisa digunakan untuk jalan-jalan. Setelah semua selesai, kami mulai membuat rencana berkunjung ke beberapa lokasi wisata yang mudah dijangkau. Apalagi ceritanya ini kami beneran buta arah jadi cuma mengandalkan GMaps, thok. Oke akhirnya beberapa lokasi wisata siap kami datangi, salah satunya Keraton Yogyakarta ini.
"Yogya ramai banget, ya!"
"Emang pernah sepi?"
"Iya sih"
Setelah memarkir kendaraan kami berjalan menuju loket untuk masuk Keraton, harganya murah meriah goceng aja per orang ditambah dengan biaya kamera Rp 1.000. Oke saatnya mengeksplore Keraton Yogya! Ohya yang akan saya ceritakan ini adalah Keraton yang ada di depan Alun-alun Utara ya. Begitu memasuki area Keraton kami langsung disambut dengan patung buto (wajah raksasa), disitu saya sempat kaget dan ini kayaknya cocok buat nge-prank. Mengulik lebih dalam ternyata sedang ada pagelaran wayang kulit, tapi kami tidak berniat untuk melihat karena mau explore keraton bagian dalam.
Saya sepertinya agak lupa-lupa ingat, dulu saat SMP pernah study tour ke Keraton Yogya juga tapi entah Keraton yang bagian mana. Bangunan di Keraton ini megah banget, bahkan Ilham sampai berandai-andai suatu saat pengen punya rumah sebesar dan semegah Keraton ini.
[busana prajurit] |
[Museum kaca- atap simbol matahari ini punya makna humanity and wisdom] |
Setelah 3 jam dan puas berkeliling Keraton kami bersiap untuk explore tempat wisata lain di Yogyakarta. Seneng banget bisa keliling di Keraton ini, banyak informasi dan pelajaran yang gak ada di buku. Soalnya saya ikut tour bareng bule. Jadi pengen tinggal di Yogya biar bisa explore banyak tempat asyik dan bersejarah.
Next, cerita berkunjung ke Borobudur.
Keraton Yogyakarta
Senin- Minggu
08.00- 16.00 WIB