Sebelum kamu baca post ini, lebih baik kamu baca yang ini dulu :
Hari 1 ABFI
Hari 2 ABFI
Hari 3 ABFI
---
Sunday PIC : Sahid and Hendri Seatiwanto
Hari 1 ABFI
Hari 2 ABFI
Hari 3 ABFI
---
Sunday PIC : Sahid and Hendri Seatiwanto
12 May 2013 08.00
– 10.00 City Tour :
1.
Museum Batik Danar Hadi
2.
Home Industry Batik Laweyan
10.00-12.00 Kata Sambutan Pihak Keraton, KGPH Dr. Edi Wirabhumi
Kata
Sambutan Kemenlu
Lunch
and Clossing Ceremony at the Solo Palace (Karaton Surakarta Hadiningrat)
Clossing
Remarks - Ministry of Tourism and Creative Economy of The Republic Indonesia
Goodbye
by Committee
12.00 – 13.00 Check out
Huah, sampai juga di hari ke 4. Ini artinya, hari terakhir
acara Asean Blogger Festival 2013. Berbeda dengan hari sebelumnya, kali ini
kami harus bangun pagi buta untuk makan pagi dan mengikuti acara yang sudah
dijadwalkan. Jam 6 kami harus sudah bersiap di lobi untuk makan pagi, tapi saya
dan teman sekamar jam 5.45 baru bangun, padahal ketiga- tiganya sudah
menyiapkan alarm terbaiknya untuk bangun pagi.
Setelah saya, teh Nchie dan Kak Tery mandi kilat, dan
selesai 6.30, kami menuju madugondo resto yang berada di area hotel Kusuma Sahid.
Setelah sarapan dengan kilat, peserta dari Kusuma Sahid naik bus menuju
statsiun untuk menaiki kereta uap. Kenapa harus pagi- pagi ? yap, karena jika
terlalu siang, kami tidak dapat melewati akses jalan seperti sewajarnya, karena
adanya CFD di Slamet Riyadi, untuk menghindari kemacetan, maka kami berangkat
lebih awal.
Beruntung, kereta belum berangkat, saya, Pradina, dan Ria
berlarian menuju gerbong utama, kami memilih tempat yang dekat dengan jendela.
Selama perjalanan, kami tak berhenti memotret. naik kereta api uap sama halnya
dengan naik werkudara, semua mata tertuju pada kami. Tak lupa kami melambai-
lambaikan tangan pada masyarakat Solo yang sedang menikmati CFD. Hahha..
Setelah beberapa kali berhenti untuk foto- foto dengan
masyarakat dan komunitas yang berada di CFD, kami melanjutkan perjalanan hingga
sampai di statsiun Solokota. Saya dan mbak Niar blogger Suroboyo masih sempat-
sempatnya melakukan foto levitasi. Hahaha
Tak lupa juga berfoto bersama blogger yang lain, meskipun
saya juga membawa kamera, saya ikutan nimbrung di lensa teman- teman blogger
lainnya. Buat kenang- kenangan mereka. :D
Oh ya, kami berhenti di stasiun Solokota untuk menunggu
kereta uap menambah amunisi untuk berputar arah, hingga akhirnya kami berhenti
di suatu pertokoan yang saya lupa namanya, di sini teman- teman dari Sahid Jaya
sudah menunggu untuk bergantian menaiki kereta uap. Setelah berdiskusi dengan
panitia serta participan lainnya, akhirnya kami memutuskan untuk pergi ke pasar
Klewer dan diteruskan ke Keraton untuk penutupan ABFI. Pukul 9 kami sampai di
pasar klewer dan pukul 10 kami sudah harus menuju ke keraton supaya tidak
tertinggal acara.
Saya, Pradina, dan Ria memutuskan untuk masuk ke area pasar
terbesar se Asia ini. Saat itu, kondisi sangat gelap dikarenakan adanya
pemadaman. Ternyata, pukul 9, penjual di pasar ini baru bersiap untuk menggelar
dagangannya. Saya memutuskan untuk membeli 1 celana batik, dan 1 rok batik,
untuk ibu saya membelikan daster, dan untuk adik saya membeli 1 kaos berbordir
gatotkaca, saya tidak membeli oleh- oleh untuk ayah karena baju batik ayah
sudah sangat banyak. Hehe
Selama berbelanja, saya hanya diam dan mengikuti Pradina
serta Ria. Sungguh, mereka berdua pandai benar menawar. Dari hasil belanjaan
kami, untuk sandang, tidak ada harga diatas 25ribu. Padahal harga awal adalah
30-35 ribu rupiah. Mereka berdua benar- benar lihai menawar dan meyakinkan
penjual untuk memberikan harga miring pada kami. xD – oh ya, kata Pradina dan
Ria, saat berbelanja di pasar klewer sebaiknya kita menggunakan bahasa jawa
yang sopan, sehingga penjual akan mudah memberikan diskon.
Sejauh itu, saya hanya memperhatikan mereka berdua, dan
kemudian menerapkannya pada kaos yang saya beli untuk adik. Hehe
Tak mau kehilangan momment, kami tetap berfoto- foto. Setelah
sampai di area kasunan, saya melihat ada bapak penjual souvenir gantungan
kunci, celengan, serta hiasan dari akar wangi. Saya memutuskan untuk membeli
gantungan kunci berbentuk boneka, gajah, serta kura- kura. 10ribu dapat 3, jika
1 harganya 4ribu rupiah -_-. Akhirnya setelah memilih, saya memutuskan untuk
membeli 20ribu, dan menawar untuk mendapat bonus 1 gantungan kunci. Jadi dengan
20 ribu saya mendapat 7 gantungan kunci. Bapak penjual agaknya ragu memberikan
bonus pada saya, tapi dengan kemampuan retorika Pradina, yang mengatakan “nggeh
pun pak, wong nggeh tumbas katah” (iya lah pak, kan beli banyak.red) dan
diiyakan oleh Ria, akhirnya bapak penjual memberikan bonus pada saya. B|
*makasih Dina dan Ria :* :* haha
Sebelum kami masuk ke area utama kasunan, saya dan Pradina
menunggu Ria yang permisi ke kamar mandi. Disini kami juga bertemu dengan mbak
@riacitijanks yang bercerita kalau kemarin sore berjumpa dengan Pak Jokowi.
Selanjutnya kami masuk ke area kasunan, dan masih melewati satu gerbang besar.
Di kasunan ini, ada beberapa larangan yang harus kami
patuhi, yaitu kami ‘sebaik’nya menggunakan rok panjang supaya lebih sopan, dan
jangan memakai sandal. Namun, setelah pihak panitia bernegosiasi dengan pihak
kasunan, akhirnya kami yang menggunakan celana panjang boleh masuk, dan untuk
yang memakai sandal harus dilepas di depan pintu.
Sepanjang pengamatan saya, kasunan Surakarta ini lebih
tertutup dibanding dengan Keraton Jogja. Suasana di sini lebih sepi dan ayem,
sejuk karena banyak pohon yang tertata rapi.
Setelah acara foto- foto dengan beberapa teman, kami
diarahkan untuk masuk ke aula besar yang lagi- lagi saya lupa namanya karena
memang sangat kejawen. Susah dihapal. Saya juga lupa tidak mencatat karena
kondisi badan yang sudah sangat lelah. Lelah mengakibatkan bad mood, jadinya
saya lebih banyak diam untuk menyimpan energi.
Selama acara berlangsung, saya duduk di sebelah mas Dedex
blogger Bojonegoro. Setelah sambutan dari pihak keraton, mas Nopy sebagai ketua
acara. Setelah sambutan kami juga diberi suguhan dari pihak keraton berupa
tarian yang sangat cantik. Dua tarian seingat saya, yang pertama ada 4 wanita
sebagai penari, dan yang ke dua, 2 orang laki- laki.
Setelah acara selesai, pukul 12.30, kami makan siang di
keraton. Dua menu yang disuguhkan kepada kami, yang pertama makanan sejenis
gado- gado, dan yang kedua nasi dengan sayur pepaya, telur, dan ayam bumbu
kuning yang atasnya diberi toping seperti sambal berwarna putih dan tidak
pedas.
Bukan blogger namanya kalau tidak narsis, sebelum kami
pulang, participan dari Indonesia berfoto bersama sambil menenteng banner ABFI.
Kami pulang bersama naik bus yang sudah disediakan, dan bersiap untuk check out. Semalam sebelum tidur saya sudah packing, jadinya sekarang tinggal leha- leha saja. Maksud hati ingin mandi sebelum pulang, tapi tertunda dikarenakan bus rombongan jatim sudah siap membawa kami pulang. Hingga akhirnya, saya baru mandi di Senin pagi. :G
Kami pulang bersama naik bus yang sudah disediakan, dan bersiap untuk check out. Semalam sebelum tidur saya sudah packing, jadinya sekarang tinggal leha- leha saja. Maksud hati ingin mandi sebelum pulang, tapi tertunda dikarenakan bus rombongan jatim sudah siap membawa kami pulang. Hingga akhirnya, saya baru mandi di Senin pagi. :G
Sebelum pulang, saya diberi oleh- oleh dari teman sekamar
saya. Teh Nchie memberikan 3 coklat chocodot dan Kak Tery memberi album Membuat
Cinta karya Kak Tery dan pacarnya, kak Jay. Saya ? Ga ngasih apa- apa. Maap
teh, kak. Ntar lain waktu yak. Hehe
Setelah berpamitan dengan seluruh participan, kami rombongan
Jawa Timur diarahkan oleh Cak Wigi (co. bus Jatim) untuk masuk ke bus. Setelah
adanya pembagian bus yang turun di bungur dan tidak kami bersiap pulang.
Sebelumnya, ada perwakilan panitia ABFI yang meminta maaf jika ada kurangnya
acara.
Bus kami melaju pulang.
Pukul 18.00 kami sampai di Ngawi untuk ibadah sholat maghrib
dan mengisi perut. Saya dan teman yang lain, memutuskan untuk membeli pop mie
karena mepetnya waktu. Saya duduk bareng Pradina karena saya mau bubuk cantik.
Hehe
00:00 kami sampai di Bungur. Setelah berpamitan dengan teman
rombongan, yaitu plat m, dan delta blogger, saya bersama teman dari blogger
Ngalam bersiap untuk mencari bus patas menuju Malang. Oh ya, teman dari blogger
Ngalam ini adalah Mas Haqqi, Mba Nita, Dimas, Fuad, Alvian, serta Pradina.
Setelah berunding, akhirnya kami memutuskan untuk carter mobil supaya bisa
diantar sampai depan rumah/kost.
Perundingan yang alot antara kami dan bapak tukang carter,
hingga akhirnya kami memtuskan untuk naik bus biasa. Ini pertama kalinya saya
naik bus dari Surabaya ke Malang, dan saya juga pertama kalinya menginjakkan
kaki di terminal Arjosari.
Kebingungan ke dua dimulai. Saya bingung mau naik apa untuk
pulang ke kost di pagi buta, jam 2 pagi! Mba Nita sudah turun di Singosari, mas
Haqqi memutuskan untuk naik taksi karena memang tempatnya yang paling jauh,
Sengkaling. Pradina di jemput oleh ‘teman’ nya. Tinggal saya, Dimas, Fuad
(keduanya semster 2 di UB) dan Alvian (UIN, semster 4). Oke, calm down, saya
jam 2 pagi bersama 3 cowok yang baru saya lihat muka dan tahu namanya barusan
di terminal Bungur. Akhirnya, kami sepakat untuk naik taksi juga, namun sopir
taksi tidak mau menggunakan argo, dan mematok harga 75ribu.
Lagi- lagi saya hanya jadi follower karena memang tidak tahu
apa- apa. Akhirnya, kami mencarter mobil elf dengan tarif 60ribu rupiah untuk 4
orang. Penumpang pertama yang turun adalah Fuad, disekitar UB, dan
yang ke dua adalah saya dan Alvian, oh ya, saya diantar Alvian ke kost,
sebelumnya transit dulu di kontrakan Alvian di daerah Merjosari. Saya benar-
benar canggung, karena ini adalah pertama kalinya saya berada di luar rumah
sepagi itu. dan yang ketiga adalah Dimas, yang kontrakannya berada di daerah
Tidar.
Setelah berjalan sekitar 100 meter, kami sampai di tempat
kontrak Alvian. Saya beberapa kali mengucapkan maaf karena pasti akan
merepotkan dan juga bertanya, apakah ini tidak apa- apa. Hehe. Sumpah culun
saya!.
Setelah sampai, saya menunggu agak jauh, dan Alvian
mengambil motor untuk mengantar saya pulang. Terimakasih ya.
Saat di Bungur saya mengirim sms ke semua teman kost,
bertanya apakah masih ada yang bangun. Untungnya ada Ida, adik kost saya yang
masih terjaga, dan saya memintanya untuk membukakan gerbang nanti saat saya
pulang, namun karena Ida masuk pagi, saya memutuskan untuk meminta dia untuk tidak
mengunci gembok gerbang. Pukul 2.30 saya masuk kamar kost dengan selamat.
Alhamdulillah..
Pengalaman yang sangat jelas tak akan pernah terlupakan
selama 4 hari 3 malam bersama teman dari seluruh Indonesia dan juga dari ASEAN.
Solo memang nyaman, Solo memang berkesan. Semoga dilain
waktu saya dapat mengunjungi solo lebih lama lagi. :D
-
selesai
Oalah silvi sekamar sama teh Nchie toh.. wah pastinya seru dan rame banget dong ya. Dan.. aku juga dapet coklat hasil ngrampok teh Nchie hehe
BalasHapusBy. Yuniarinukti.com
Sil, settingan komennya jadiin alltype dong.. :P
iyaaa mbaak :D . kemarin sekamar sama siapa ajah ??
Hapusiya nii udah diganti :D hehehe.. thanks sarannya.. hehehe