[Tulisan ini sebetulnya re-make aja dari post saya sebelumnya di blog eksplorekediri. Tapi karena blognya gak pernah di isi jadi saya tutup. Hehe]
Ohya tulisan ini juga saya khususin buat Hani Alifatin Izza, teman yang saya kenal saat KKN 2014 dan bersahabat hingga sekarang. Tepat dua tahun yang lalu, Hani menginap di rumah kami, Kediri.
Siapa yang tak kenal dengan Gunung Kelud ? Tahun 2014 yang lalu, namanya kondang di seluruh pelosok negeri karena untuk kesekian kalinya Kelud mengalami erupsi dahsyat yang mengakibatkan wilayah Kediri dan beberapa kota lumpuh total karena diguyur hujan pasir, abu, dan batu kerikil. Kelud mengalami erupsi di malam hari dan membuat malam sangat mencekam.
Dua tahun berlalu Kelud mengalami pemulihan secara perlahan. Pepohonan dan rumput yang sebelumnya meranggas terkena panas lava pijar mulai tumbuh dan hijau kembali. Setelah sekian lama ditutup, wisata Gunung Kelud pun akhirnya dibuka untuk umum.
Baca juga : Mendaki Gunung Kelud Kediri
Kelud atau Kelut yang dalam bahasa Jawa memiliki arti sapu ini terletak di tiga perbatasan, yaitu Kabupaten Kediri, Kabupaten Blitar dan Kabupaten Malang. Lokasi Gunung Kelud ini kurang lebih 30KM dari pusat kota Kediri dan berada di Kecamatan Ngancar. Kelud sendiri merupakan salah satu dari sekian banyak gunung merapi yang masih aktif di Indonesia.
Rute menuju Gunung Kelud dapat diakses melalui beberapa jalur, yaitu dari kota Kediri, dari Simpang Lima Gumul menuju Plosoklaten, dan dari Pare. Perjalanan menuju Kelud sangat mudah karena akses jalannya yang sudah bagus, untuk tiket masuk Gunung Kelud sangat murah dan tidak akan menguras kantong. Cukup dengan membayar Rp 8.000/ orang dan Rp 2.000/ motor kita sudah bisa menikmati keindahan alam ciptaan Tuhan yang dititipkan di bumi Kediri ini.
Jalanan berkelok dan pemandangan yang menyegarkan mata menjadi bonus perjalanan menuju Gunung Kelud. Setelah beberapa kali berkunjung ke Kelud, ini adalah pertama kalinya saya mencoba Misterious Road. Ohya tempat ini dinamakan misterious road karena memang jalan ini adalah jalan tanpa gravitasi. Jadi tuh gini ceritanya, jalan gunung itu kan naik yah terus buat buktiin apakah di sini beneran 0 gravitasi digunakan percobaan botol yang berisi air. Nah, harusnya si botol ini kan menggelinding turun ya, eh ternyata dia naik loh. Terus bisa juga pakai sepeda motor yang dimatiin mesinnya, itu juga naik dengan sendirinya. Nah itulah makanya jalan ini dinamakan misterious road.
Namun sayangnya, saat saya berkunjung ke Kelud, wisata utama masih belum dibuka untuk umum. Kendaraan yang biasanya boleh naik hingga parkir puncak, saat itu diberhentikan di pos yang jauh dari area parkir utama. Sehingga kita tidak bisa menikmati sungai air panas, melewati gelapnya terowongan, dan juga mendaki ke gardu pandang.
Namun jika kita ingin melihat keindahan sisa erupsi Kelud kita dapat berjalan kaki hingga sampai di puncak. Setelah bernegosiasi dengan petugas, akhirnya saya putuskan untuk menitipkan beberapa barang di pos dan membawa naik kamera serta air minum.
Meskipun jalanan menuju puncak Kelud sudah aspal Korea, namun ternyata perjalanan mendaki tidak mudah dan sangat melelahkan karena kontur jalanan gunung yang naik turun. Namun hati saya tetap riang gembira karena cuaca di Kelud tidak begitu menyengat. Selain itu sisi kiri dan kanan pendakian menuju puncak sangat indah.
Lihat juga : Gunung Kelud
Bagi pengunjung yang ingin menikmati keindahan Kelud sangat disarankan untuk tidak membuang sampah sembarangan. Supaya kawasan ini tetap terjaga keindahan dan kebersihannya. Jika datang ke Kelud, jangan lupa menyiapkan kamera terbaikmu karena ada banyak spot yang menarik yang sayang jika tidak diabadikan dan dilewatkan begitu saja.
Tertarik datang? Yuk agendakan piknik cantik di Kelud.
[@hani.izza dan @silviananoerita] |
Siapa yang tak kenal dengan Gunung Kelud ? Tahun 2014 yang lalu, namanya kondang di seluruh pelosok negeri karena untuk kesekian kalinya Kelud mengalami erupsi dahsyat yang mengakibatkan wilayah Kediri dan beberapa kota lumpuh total karena diguyur hujan pasir, abu, dan batu kerikil. Kelud mengalami erupsi di malam hari dan membuat malam sangat mencekam.
Dua tahun berlalu Kelud mengalami pemulihan secara perlahan. Pepohonan dan rumput yang sebelumnya meranggas terkena panas lava pijar mulai tumbuh dan hijau kembali. Setelah sekian lama ditutup, wisata Gunung Kelud pun akhirnya dibuka untuk umum.
Baca juga : Mendaki Gunung Kelud Kediri
Kelud atau Kelut yang dalam bahasa Jawa memiliki arti sapu ini terletak di tiga perbatasan, yaitu Kabupaten Kediri, Kabupaten Blitar dan Kabupaten Malang. Lokasi Gunung Kelud ini kurang lebih 30KM dari pusat kota Kediri dan berada di Kecamatan Ngancar. Kelud sendiri merupakan salah satu dari sekian banyak gunung merapi yang masih aktif di Indonesia.
Rute menuju Gunung Kelud dapat diakses melalui beberapa jalur, yaitu dari kota Kediri, dari Simpang Lima Gumul menuju Plosoklaten, dan dari Pare. Perjalanan menuju Kelud sangat mudah karena akses jalannya yang sudah bagus, untuk tiket masuk Gunung Kelud sangat murah dan tidak akan menguras kantong. Cukup dengan membayar Rp 8.000/ orang dan Rp 2.000/ motor kita sudah bisa menikmati keindahan alam ciptaan Tuhan yang dititipkan di bumi Kediri ini.
[Sisa erupsi membentuk pemandangan yang cantik] |
Namun sayangnya, saat saya berkunjung ke Kelud, wisata utama masih belum dibuka untuk umum. Kendaraan yang biasanya boleh naik hingga parkir puncak, saat itu diberhentikan di pos yang jauh dari area parkir utama. Sehingga kita tidak bisa menikmati sungai air panas, melewati gelapnya terowongan, dan juga mendaki ke gardu pandang.
Namun jika kita ingin melihat keindahan sisa erupsi Kelud kita dapat berjalan kaki hingga sampai di puncak. Setelah bernegosiasi dengan petugas, akhirnya saya putuskan untuk menitipkan beberapa barang di pos dan membawa naik kamera serta air minum.
[Misterious Road] |
Lihat juga : Gunung Kelud
Bagi pengunjung yang ingin menikmati keindahan Kelud sangat disarankan untuk tidak membuang sampah sembarangan. Supaya kawasan ini tetap terjaga keindahan dan kebersihannya. Jika datang ke Kelud, jangan lupa menyiapkan kamera terbaikmu karena ada banyak spot yang menarik yang sayang jika tidak diabadikan dan dilewatkan begitu saja.
[zoom in aja-eh] |