Alhamdulillah, akhirnya di rumah buka toko lagi, setelah sekian lama vakum. Tahun 2006 ibu membuka kios peracangan di rumah, menjual beberapa bahan pokok seperti beras, gula, minyak, mie instan, dan lain sebagainya.
Tapi karena alasan tidak ada yang menjaga akhirnya tutup, oh iya ibuk juga berjualan di pasar dg barang dagangan serupa. Setiap pagi hingga pukul 10.
Tapi karena alasan tidak ada yang menjaga akhirnya tutup, oh iya ibuk juga berjualan di pasar dg barang dagangan serupa. Setiap pagi hingga pukul 10.
Jangan kira hidup saya seperti sekarang ini bisa dicapai dengan mudah, ada banyak hal yang harus keluarga kami lalui. Sejak menikah, orang tua berpindah dari Pare ke Gurah dan memulai semuanya dari 0. Miskin dan tidak punya apa- apa. Padahal keluarga bapak dan ibu bisa dibilang terpandang di daerahnya. Jadi, kenapa kami sampai pernah hidup dibawah garis kemiskinan ? Simpel, bapak ibu mau mandiri.
Sebelumnya saya pernah cerita, kalau dulu keluarga kami mengontrak rumah di tengah pasar dan berpindah, sejak pindah ini ibu buka toko, dan sekarang setelah diperbaiki toko kami lebih besar dibandingkan dari pembukaan tahun sebelumnya. Alhamdulillah.
Sejak uti saya meninggal, saya linglung, dan kata bude setelah 7 harian lebih baik saya jalan jalan, membebaskan pikiran. Saya jadi pengen kerja, tapi ternyata kepengenan cuma sekedar pengen aja, buktinya gak ada pergerakan, hehe
Eh, ternyata Sabtu, 27 Juli 2013 ibu membuka toko untuk yg pertama kali (lagi). Jadi, saya yang nunggu deh sekarang. Mengurus usaha sendiri ternyata menyenangkan.
Jadi, saya mau bilang ala- ala olshop "happy shopping sistaa and brothaa *kasih senyum paling manis*"
*sorry kalau banyak kata yang typo, nge blognya lewat hp*