Sudah cukup lama tidak menuliskan
kesan pesan di setiap akhir tahun. Mungkin karena di tahun-tahun sebelumnya
hanya saya habiskan untuk bekerja dan sedikit melakukan perjalanan. Tapi tahun
ini, saya sangat ingin menceritakan tentang perjalanan hidup saya, yang ya
boleh dibilang sungguh luar biasa (ya pastinya bisa bilang begini karena sudah
melewati semuanya).
Anak Tiktok menyebutnya, My
2021 Recap.
Menikah
Pada awal tahun, saya
disibukkan dengan persiapan pernikahan yang sudah dipikirkan sejak satu tahun
sebelumnya. Bulan Agustus 2020 saya melaksanakan pertunangan dan hanya keluarga
dan teman dekat yang mengetahuinya.
Semua persiapan menuju menikah
ini saya simpan rapat-rapat dan tidak pernah saya update di sosial media
sampai pada akhirnya acara pernikahan tersebut terlaksana. Makanya ga heran
kalau sampai saat ini masih ada saja yang belum tahu kalau saya sudah menikah.
Bahkan ada pula yang bilang, "Habis ini giliran Silvi yang menikah".
Saat itu karena masih dalam
masa pandemi dan tanggal pernikahan dilaksanakan pada masa tenggang PPKM (1
hari), saya memutuskan untuk tidak menyebarkan undangan fisik.
[Foto : Ravenala Studio] |
Waktu itu saya berencana untuk tidak membuat undangan sama sekali. Tapi karena mendapat sedikit teguran dari saudara akhirnya hanya membuat undangan digital, itupun saya temukan secara tidak sengaja di Instagram. Katsudoto Digital Invitation.
Hanya dengan bermodal undangan
digital itu, saya menginfokan ke beberapa teman terdekat saja. Teman SMP 3
orang, SMA 4 orang, Kuliah 1 orang, dan teman kantor di cabang saya bekerja.
Tapi yang namanya berita ya pasti akan bocor juga.
Tidak bermaksud menyembunyikan
berita bahagia, hanya ingin orang tahu berita bahagia ini ketika semua sudah
terlaksana. Ya selain itu, bagi saya pernikahan merupakan perihal pribadi.
Sakit dan Harus Operasi
Tepat dua bulan setelah
menikah, menuju pertengahan tahun, di bulan April. Saat masih
bahagia-bahagianya, saya mendapati kenyataan bahwa saya memiliki sakit yang
cukup serius dan harus menjalani operasi besar.
Hari-hari bahkan lebih dari
setengah tahun di 2021 kehidupan saya lebih banyak diisi dengan suasana rumah
sakit. Melakukan check up dari dokter satu ke yang lain, sampai menemukan dokter
yang pas dan akhirnya harus operasi di RS luar kota.
[Suasana di balik jendela ruang perawatan] |
Untuk pertama kalinya sepanjang usia, saya merasakan opname juga. Merasakan injeksi berkali-kali dalam sehari, merasakan ruangan rontgen yang dingin, dan jadi tahu kalau transfusi darah itu cukup menyakitkan.
Baca Juga : Perjalanan Melawan Mioma Uteri
Tapi setelah melewati
pengalaman yang bisa dibilang pembelajaran dalam hidup, saya jadi tahu kalau
selalu ada celah untuk bersyukur sekecil apapun itu. Tahun ini benar-benar
tahun bersyukur untuk saya, suami dan keluarga.
Khsususnya saya sendiri,
kehidupan ini berharga. Allah masih beri saya kesempatan dan perpanjangan usia
untuk memperbaiki diri.
Peka
Semenjak sakit, proses
pengobatan hingga pemulihan, saya jauh lebih peka dengan segala hal. Utamanya
soal makanan yang akan saya konsumsi, kalau dulu mau makan apa saja ya hajar
deh. Kalau sekarang saya lebih banyak menimbang dan memilih.
Dulu doyan banget minuman
manis, sekarang sorry kita jangan terlalu akrab ya. Begitu juga dengan makanan
dengan kandungan lemak jenuh. Jadi otak sudah otomatis nih memilah mana yang
cuma diinginkan dan mana yang memang dibutuhkan.
Saya
jadi atur pola makan banget, rajin makan buah dan sayur hijau, minum air putih
2L dalam sehari. Jadwal makan saya juga jadi teratur sekali. Sesekali saya juga
ada keinginan untuk minum teh kemasan, tapi dalam 6 bulan ini saya baru 1 kali
saja mengonsumsinya dalam jumlah sangat kecil.
Rajin
Olahraga
Gak
cuma soal perubahan konsumsi, tapi sekarang saya jadi rajin olahraga.
Olahraganya ga berat-berat, cuma jalan kaki seminggu 4kali. Kadang sambil
belanja atau cari sarapan nasi pecel.
Efeknya
apa? Badan terasa jauh lebih sehat. Terbukti saat cek lab, hasil pemeriksaanya
normal dan cenderung bagus. Urin jernih, hemoglobin normal di angka 12, tekanan
darah normal.
Di
penghujung tahun 2021 akhirnya saya memutuskan untuk membeli sepeda yang sudah
saya incar sejak sebelum sakit. Saya membeli city bike Polygon seri Lovina.
Rencananya saya gunakan untuk pergi bekerja.
Jika
sudah pernah merasakan sakit yang cukup parah, memang baru kita sadari bahwa
kesehatan itu mahal sekali harganya.
Sejak
punya banyak waktu luang karena sakit, saya juga jadi banyak membaca. Baik
mencari info tentang sakit dan pengobatan yang saya jalani, juga membaca cerpen
di website.
Saat
sakit, memang jenuh sekali rasanya. Karena tidak ada kegiatan selain hanya
berbaring di bed. Untungnya ada kuota unlimited dari Smartfren yang dapat
diakses selama 24 jam di semua aplikasi.
Ada juga gratis telepon sepuasnya ke sesama nomor Smartfren dan ada Extra Unlimited Malam. Ohya Smartfren juga punya wadah bagi generasi muda untuk berinovasi, berkolaborasi dan selalu membuka peluang bagi UMKM di seluruh Indonesia melalui Smartfren Community.
Melalui
#TemanBukaPeluangmu itu saya juga jadi semangat untuk kembali memulai bisnis
kecil Mie Kriuk Uncledjajan yang sempat terhenti karena saya sakit.
Tahun
2021 yang penuh dengan pelajaran hidup, cinta, kasih, kesadaran dan pentingnya
kesehatan. Di 2022 saya yakin kalau hidup saya dan orang-orang di sekeliling
saya akan lebih bahagia, banyak peluang terbuka sehingga rejeki berlimpah dan
sehat.
Aamiin !!!