Malam minggu itu entah apa yang ada dipikiran saya, spontan saja ingin berkendara ke timur sendiri, menggunakan sepeda motor. Lalu, saya tidur tidak terlalu larut. Saya pikir, esok harinya saya akan lupa dengan pikiran dadakan tersebut tapi ternyata saya salah.
Tidak seperti biasanya, jika di Malang saya sering bangun siang lewat jam 5, tapi Minggu pagi itu tidak. Saya bangun pagi sekali, mempersiapkan apa saja yang akan saya bawa untuk perjalanan nanti. Rasanya saya tidak sabar untuk segera bertemu seseorang di wilayah timur. Berangkat dari Malang pukul 06:00, dan sampai Lawang pukul 06:30 untuk sarapan soto daging istana, lokasinya setelah pasar Lawang (timur), kiri jalan. Lalu kembali melanjutkan perjalanan ke timur. Jika Sun Go Kong pergi ke Barat tuk mencari kitab suci, maka saya pergi ke timur tuk bertemu pujaan hati.PRET! XD
Jujur, ini pertama kalinya saya berkendara sendiri di jalur pantura, Griduh* dan mengerikan, karena dominasi kendaraan besar.
Tanpa saya sadari, motor melaju sampai di Pasuruan, sempat beberapa kali saya melewati tempat ini tapi saya masih saja lupa mana jalurnya, satu kali saya berhenti tuk cek GPS, lalu motor melaju kembali. Sampai di perbatasan Pasuruan dan Probolinggo saya tertawa pada diri sendiri. Tidak menyangka, kalau saya bisa.
Akhirnya saya sampai juga, di tempatmu, Probolinggo. Maka dengan perjalanan ini, saya menyadari apa yang saya inginkan tentu bisa saya capai, jika saya punya tekad. ^^
*Griduh (Bahasa Madura dari Ramai)
Tidak seperti biasanya, jika di Malang saya sering bangun siang lewat jam 5, tapi Minggu pagi itu tidak. Saya bangun pagi sekali, mempersiapkan apa saja yang akan saya bawa untuk perjalanan nanti. Rasanya saya tidak sabar untuk segera bertemu seseorang di wilayah timur. Berangkat dari Malang pukul 06:00, dan sampai Lawang pukul 06:30 untuk sarapan soto daging istana, lokasinya setelah pasar Lawang (timur), kiri jalan. Lalu kembali melanjutkan perjalanan ke timur. Jika Sun Go Kong pergi ke Barat tuk mencari kitab suci, maka saya pergi ke timur tuk bertemu pujaan hati.
Jujur, ini pertama kalinya saya berkendara sendiri di jalur pantura, Griduh* dan mengerikan, karena dominasi kendaraan besar.
Tanpa saya sadari, motor melaju sampai di Pasuruan, sempat beberapa kali saya melewati tempat ini tapi saya masih saja lupa mana jalurnya, satu kali saya berhenti tuk cek GPS, lalu motor melaju kembali. Sampai di perbatasan Pasuruan dan Probolinggo saya tertawa pada diri sendiri. Tidak menyangka, kalau saya bisa.
Akhirnya saya sampai juga, di tempatmu, Probolinggo. Maka dengan perjalanan ini, saya menyadari apa yang saya inginkan tentu bisa saya capai, jika saya punya tekad. ^^
*Griduh (Bahasa Madura dari Ramai)