Ketika sedang hamil, ibu mengalami banyak perubahan dalam tubuhnya baik yang sementara (seperti mual, muntah) hingga yang membekas dan melekat seperti stretch mark.
Berbagai hal mungkin akan dirasakan sebagian besar ibu hamil termasuk diare. Diare merupakan masalah pencernaan yang dapat terjadi pada siapa saja, termasuk ibu hamil.
Sumber : iStock |
Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan diare, seperti:
Efek samping vitamin prenatal. Biasanya, ibu hamil akan mengkonsumsi vitamin prenatal untuk membantu dalam pemenuhan nutrisi.Namun, pastikan dokter kandungan Anda mengetahuinya ya.
Sebab, salah satu efek yang terjadi ketika ibu hamil mengkonsumsi vitamin prenatal yakni munculnya gangguan pencernaan seperti diare atau sembelit.
Biasanya hal tersebut terjadi ketika ibu hamil mengkonsumsi vitamin prenatal lebih dari 30 mg dalam sekali minum. Hal tersebut melebihi dari dosis dari yang disarankan.
Perubahan hormon. Perubahan hormon akan terus terjadi hingga masa persalinan tiba. Ada beberapa hormon kehamilan pada ibu hamil, seperti progesteron, estrogen, oksitosin, prolaktin dan HCG.
Hormon-hormon tersebut memiliki peran masing-masing bagi ibu dan janin. Namun, beberapa hormon juga memicu efek lain pada tubuh ibu, misalnya diare.
Berubahnya pola makan. Sebagian wanita hamil menginginkan tubuh dan janinnya menerima nutrisi yang cukup setiap harinya.
Oleh sebab itu, terkadang ibu hamil akan makan atau minum lebih banyak dari biasanya tanpa memilih mana yang berdampak buruk dan mana yang tidak. Hal ini akan membuat kerja usus menjadi lebih berat dan menyebabkan terjadinya diare.
Infeksi bakteri, virus, parasit. Penyebab yang satu ini bukan hanya terjadi pada ibu hamil. Sebagian besar orang yang terkena diare berawal dari infeksi.
Infeksi dapat terjadi ketika seseorang tidak mencuci tangan sebelum makan, menyentuh benda yang terpapar virus, dan lain sebagainya.
Memiliki penyakit lain yang dapat menyebabkan diare. Seperti misalnya penyakit Celiac, Crohn, dan sindrom iritasi usus besar.
Untuk mengetahuinya, ibu hamil bisa memeriksakan diri ke dokter, terutama jika diare terjadi dalam waktu yang lama.
Gejala Diare pada Ibu Hamil
Diare biasanya identik dengan buang air besar berulang kali dengan tekstur feses yang cair. Padahal, banyak diare yang dapat terjadi, termasuk diare pada ibu hamil.
Selain itu, gejala diare juga berbeda-beda, tergantung dari penyebab diare itu sendiri.
Gejala diare pada ibu hamil yang disebabkan oleh hormon serta pola makan, antara lain:
- Tekstur feses menjadi caire,
- Perut terasa mulas,
- Frekuensi buang air besar (BAB) lebih banyak daripada sebelumnya,
- Terkadang ada darah pada feses,
- Merasakan mual hingga muntah,
- Frekuensi buang air besar (BAB) lebih banyak,
- Tekstur feses cair serta berlendir,
- Demam hingga menggigil,
- Mengalami pusing
Gejala diare karena penyakit tertentu,
- Mengalami sakit perut hingga kram,S
- Sering buang air besar dan teksturnya cair,
- Perut kembung,
- Mengalami masalah kulit dan sendi,
- Mual dan muntah.
Meskipun demikian, setiap ibu hamil terkadang memiliki gejala diare yang berbeda-beda. Jika diare sudah terlanjur menyerang, perhatikanlah makanan yang dikonsumsi.
Ibu hamil juga bisa mengkonsultasikan terkait nutrisi dengan ibu hamil untuk meredakan diare. Perhatikan juga cairan tubuh ibu hamil dengan cara meminum air kelapa serta air putih minimal 2 liter setiap harinya ditambah satu gelas setiap selesai BAB.
Konsultasikan juga ke dokter kandungan terkait obat diare yang boleh dikonsumsi. Biasanya, ibu hamil boleh mengkonsumsi obat diare seperti entrostop. Meskipun demikian, pastikan hal tersebut diketahui oleh dokter kandungan Anda.