Kalau ngomongin soal wisata, makin hari kayaknya emang gak pernah ada habisnya. Selalu ada tempat baru yang setidaknya patut untuk "sekali" dicoba. Berhubung saya bukan tipe "pemburu" lokasi wisata, jadi rata- rata cerita perjalanan saya itu adalah hasil dari ketidak sengajaan yang asyik.
Nah kali ini ceritanya saya lagi jalan sama temen sejak SMP, namanya Evi tapi kami (saya dan teman-teman) memanggilnya Gemi. Kenapa Gemi? Karena sejak kenal zaman sekolah, anaknya hampir gak pernah jajan di kantin dan bawa bekal sendiri. Jadi kami pikir anak ini irit = Gemi.
Kebetulan juga dia baru pulang dari program SM-3T, mengabdi di daerah terdepan, terluar, tertinggal. Waktu pertama ketemu, dia cerita pengen main ke tempat wisata, dan tercetus kalau dia selama hidupnya tinggal di Kediri belum pernah sekalipun berkunjung ke Gunung Kelud.
Anak rumahan rupanya si Gemi.
Kami berangkat lebih pagi untuk menghindari matahari yang terik. Saat itu kami berdua naik motor dengan ambil jalur dari Simpang Lima- Pesantren- Wates- Ngancar- Kelud.
Saat kami berkunjung memang weekday, jadi suasananya tidak terlalu ramai. Nah enaknya main ke Kelud itu apa? Kamu bisa menikmati semilir sejuk angin pegunungan, sambil melihat pemandangan hijau di kiri kanan.
Setelah sekitar 45 menit, kami sampai di loket. Tenang aja, kalau mau menikmati wisata alam di Kediri itu ga perlu keluar banyak biaya. Perjalanan kami lanjutkan untuk menuju titik point Kelud.
Sebelumnya kami juga mencoba membuktikan kebenaran jalur mysterious road, yang katanya terdapat titik 0 gravitasi bumi. Jadi meskipun jalannya naik, motor dalam kondisi mati atau nol kopling bisa ikutan naik juga.
Ohya fyi nih. Sayangnya, kalau kamu berkunjung ke Kelud lewat jalur Kediri. Kamu belum bisa menikmati wisata yang include dengan Kelud. Seperti kubah lava, gardu pandang, sungai air panas dan juga terowongan. Karena jalurnya masih dalam masa perbaikan, sejak meletusnya di tahun 2014. Tapi kabarnya akhir tahun ini proses perbaikannya selesai.
Memang terakhir kali saat saya datang ke Kelud bersama Hani di tahun 2015, kondisi infrastruktur masih cukup parah. Jalan aspal banyak yang retak dan bekas letusan masih jelas terlihat.
Beda cerita kalau kamu main ke Kelud dengan ambil jalur Blitar. Jalurnya sudah bagus dan bisa menikmati kubah lava dari dekat, lho. Kapan-kapan saya juga mau coba.
Akhirnya kami hanya bisa parkir motor di radius 1km sebelum lokasi parkir yang seharusnya. Selebihnya kami menikmati Gunung Kelud dengan tracking. Sayang sih saat itu cuaca agak berkabut.
Sepulang dari Kelud kami melewati jalur yang sama, gak sengaja lihat taman di sisi kanan jalan. Taman Agro Margomulyo, judul yang tertera di gerbang masuknya. Mumpung disini sekalian aja lah kita mampir ya.
Taman Agro Margomulyo atau TAM ini merupakan taman buatan yang dibuat untuk lebih menarik wisatawan datang ke Kelud. Di dalam TAM juga ada Taman Hammock yang bisa digunakan untuk bersantai sambil berayun-ayun.
Nah di taman ini tersedia banyak bunga yang cantik dan instagenic. Seperti bunga warna ungu, bunga matahari, bunga mawar dan masih banyak lagi yang lainnya. Selain itu juga ada wahana untuk berfoto yang bentuknya macam-macam seperti payung- payung warna pelangi, kupu-kupu, TAM, dan love.
Sebetulnya di daerah yang sama juga ada Kampung Anggrek, namun akses lokasinya berada di dalam perkampungan. Jadi kalau mau ke Kelud bisa juga sekalian menikmati semua wahana taman ini.
Sepanjang perjalanan pulang, banyak terlihat masyarakat sekitar menjajakan buah nanas dan alpukat. Nah cocok buat oleh-oleh untuk keluarga di rumah. Harganya terjangkau banget, cuma sekitar 15 ribu satu ikat dengan isi 7-9 nanas tergantung ukuran.
Hari semakin sore, kami memutuskan untuk pulang. Susahnya kalau jalan-jalan di bulan Agustus- September adalah tidak jarang berpapasan dengan kegiatan karnaval desa atau kecamatan. Jadi ya mau gak mau harus mengalah sebentar sambil menikmati keindahan kostum peserta pawai karnaval.
Eh buat yang mau ke Kelud, ini rincian biaya yang harus dikeluarkan untuk menikmati wahana-wahana di atas ya!
- Tiket masuk Kelud : Rp. 8.000/ orang, parkir Rp. 1.000/ motor,
- Tiket TAM & Taman Hammock : Rp. 5.000/ orang include parkir,
- Tiket Kampung Anggrek : Rp. 5.000/ orang, parkir Rp. 1000/ motor.
Tipsnya kalau mau berkunjung ke Kelud:
- Pastikan kendaraan sehat, karena jalurnya naik dan berkelok,
- Lebih baik bawa bekal, karena kalau datang saat weekday tidak banyak penjual yang berdagang,
- Pakai baju yang nyaman dan aksesoris secukupnya karena kamu akan treking sedikit. Nah pas banget buat yang lagi nyari barang-barang khususnya baju, menjelang akhir tahun biasanya banyak diskon yang menarik. Bulan November nanti kamu bisa belanja sepuasnya karena ada promo Singles Day di Zalora Indonesia,
- yang terakhir ini ga boleh ketinggalan, jangan lupa bawa kamera terbaikmu untuk mengabadikan foto dengan background deretan pegunungan.
Silviana