[Momen pertama saat sampai di B29] |
Bulan Agustus yang lalu, bertepatan dengan tanggal lahir, saya mencoba untuk ambil cuti, istilahnya birthday leave. Sekalian ambil cuti tahunan yang memang masih belum bekurang sama sekali.
Rencananya mau pergi ke Banyuwangi, tapi sayangnya jadwal kereta yang akan membawa saya kesana belum pas waktunya. Akhirnya saya mengalihkan rencana ke Lumajang, B29.
Perjalanan ke B29 ini cukup panjang tapi juga sangat singkat. Jadi sebetulnya saya mau pergi hari Sabtu, tanggal 10 Agustus. Namun bertepatan dengan acara kirim doa yang diadakan selama 3 hari di rumah. Apalagi di tanggal 11 Agustus kan juga acara Idul Adha. Jadilah saya baru bisa pergi di tanggal 12 Agustus dan pulang di tanggal 13 Agustus.
Senin pagi, saya berangakat ke Malang dengan menggunakan bus Bagong. Sudah lama banget gak naik bus trayek ini, sekalinya naik gak dapat duduk dari Kediri sampai Malang dong ya. Haha. Bahkan dunia tidak memberi saya kesitimewaan di hari saya bertambah usia. Ngarep.
Begitu sampai di Malang, saya berjumpa dengan Ical dan langsung cus ke Lumajang via jalur Dampit. Ini kelirunya sih, harusnya ambil jalur pantura saja (kota) supaya lebih cepat sampainya.
Pilihan untuk lewat Dampit atau Malang Selatan ternyata tidak cukup oke untuk melakukan perjalanan ke Lumajang, soalnya jalurnya masih banyak dilakukan perbaikan. Intinya lama banget deh dari Malang ke Lumajang, lebih dari 4 jam rasanya.
Ohya, B29 ini lokasinya ada di Senduro, Sukapura. Waktu paling oke untuk menikmati B29 dan B30 tentunya saat matahari terbit. Jadi kemarin kami naik sekitar pukul 04.00 dan parkir di pemberhentian terakhir kendaraan dan dilanjut dengan naik ojek.
Kami dikenakan tarif 50K (kalau ga salah ingat) untuk 2 orang dengan 2 motor. Ohya tarif ini untuk satu kali jalan ya. Bisa sih kalau mau PP, tergantung kesepakatan dengan bapak ojeknya saja.
Jalurnya memang ekstrem meskipun sudah dipaving. Jadi buat yang pengen ke B29 lebih baik menggunakan jasa ojek saja untuk keamanan dan kenyamanan. Serahkan saja pada yang sudah pro.
Ohya, tarif sekian itu saya diturunkan di B29 ya, karena untuk melihat sunrise kita masih harus naik lagi ke B30. Tapi kita bisa treking kok untuk ke B30nya. Jalurnya pun tidak terlalu menanjak. Mungkin sekitar 15-20 menitan untuk sampai ke B30.
Alhamdulillah saat itu cuacanya bagus sekali, tidak mendung, namun angin yang berhembus cukup kencang. Posisi d atas puncak ini pasir ya, jadi pastinya berdebu banget.
Tapi B30 bener- bener super indah. Worth it dengan perjalanan yang harus ditempuh untuk bisa sampai ke tempat ini. Sayangnya waktu itu kemera digital kesayangan saya tidak dapat digunakan karena mati total setelah jatuh di aspal kala jalan - jalan di Budug Asu.
Baca Juga : Menjelajah Budug Asu di Lawang
Jadi foto- foto perjalanan ini semua diambil dengan menggunakan kamera HP Realme dan pocket Sony.
Sekali seumur hidup, jika punya kesempatan, datanglah ke B29. Sungguh indah.
Sekitar pukul 08.00 kami memutuskan untuk turun dan pulang. Lagi- lagi kami memilih untuk jalan kaki menuju tempat parkir terakhir.
Bayangan saya mungkin akan memakan waktu sekitar 45 menit sampai 1 jam perjalanan, ternyata hanya 30 menit saja kami sudah sampai. Tidak terlalu jauh juga ternyata, kan ya.
Lelah tapi sunggu berkesan, terima kasih semesta, sudah memberi saya kesempatan untuk melihat keindahan B29 dan B30 di pertambahan usia.
Semoga masih punya banyak waktu untuk melihat keindahan lainnya.