Semester V !
Sekarang, saya tau apa yang menjadi tujuan saya.
Kuliah selesai dengan cepat juga hasil yang memusakan.
Emang bisa ?
Nah ini di coba.
Sistem Kredit Semester saya tinggal sedikit, semester 7 pun bisa selesai kalau mau.
Doakan ya.
Makasih :)
Sekarang, saya tau apa yang menjadi tujuan saya.
Kuliah selesai dengan cepat juga hasil yang memusakan.
Emang bisa ?
Nah ini di coba.
Sistem Kredit Semester saya tinggal sedikit, semester 7 pun bisa selesai kalau mau.
Doakan ya.
Makasih :)
Saya gugur di tantangan #30HariNonstopNgeblog | haha | Gak papa deh, nulis lagi disini :D | Oke deh, saya punya banyak cerita. Soal Jember Fashion Carnaval - Suramnya Alas PronoJiwo - Pengalaman KRS (Pemrograman kelas) - Ketemu temen kelas (lagi), dan masih banyak deh. Tapi, buat ngawali, saya mau ngasih tips nih ya.
-----------------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------------------
“Yay ! Kita adalah agen of change ! kita mahasiswa yang
nantinya akan membawa perubahan untuk negara ini ! Hidup MAHASISWA !” itulah
kata- kata yang sering dilontarkan saat pertama kali menjalani ospek.
Lalu hubungannya dengan judul diatas ? ya kalau jadi
mahasiswa kan pastinya kita merantau, memang tidak semua tapi mayoritas oke MA
YO RI TAS merantau, jadi kalau merantau perlu persiapan yang matang salah
satunya adalah tempat kost.
Oke lah ya, anak kosan identik dengan kere diakhir bulan,
dan mie instan, identik dengan banyak utang dan kesusahan. Menurut saya sih gak
terlalu segitunya juga. Saya meskipun kos selama satu bulan dapat dihitung makan mie instan, ngutang ? pernah
tapi tidak sesering yang dibilang orang, pas fotokopi buku misalnya ditawarin
temen via sms yaudah iya fc dulu, tapi ngutang dulu ya uangnya, kalau ketemu
langsung dibayar. Ada juga yang bilang kalau anak kosan kaya di awal bulan bisa
makan di mall, bisa jalan- jalan di mall dan kere di akhir bulan dan makan Cuma
pakai mie instan, ya itu sih cuma anggapannya orang- orang boros.. Jika ada yang nanya saya “Kenapa begitu ?”
saya mau coba balik nanya “Apakah anda tidak menyisihkan uang saku anda selama
satu bulan? Apakah semuanya anda habiskan?” Jika jawabannya menyisihkan untuk
ditabung tentunya tidak akan pernah yang namanya kere, kalau tidak menabung? Yah
sepertinya anda perlu merencanakan keuangan anda.
Saya udah 2 tahun merasakan jadi anak kost, dan belum pernah
sekalipun ngutang buat makan. Ets, jangan mikir saku saya banyak, malah bisa
dibilang saku saya lebih sedikit dibanding teman yang lain. Setiap bulan ibu memberi
saya 500K, padahal teman yang lain sakunya mencapai 700- 1000K. Gimana caranya bisa
hemat ? Nih :
1. Makan
seadanya saja
Di setiap daerah kampus, sangat mudah
mencari makanan murah, tapi sangat susah mencari yang sehat. Jadi, pintar-
pintar saja memilih. Kalau zaman saya dulu masih awal semester semua tempat (warung)
di coba, setiap hari pindah tempat, mulai yang paling dekat sampai paling jauh,
lama- kelamaan sistem kita akan memilih dengan sendirinya.
2. Jangan
terlalu banyak jajan
Hal yang membuat boros biasanya memang
bukan untuk makan, tapi jajan. Memang susah sih ya, kalau di kost bawaanya
pengen ngemil. Tapi, untuk menghindari jebolnya dompet jajan berlebihan perlu
di rem. Untuk jajan makanan saya sering belinya di awal bulan dan pertengahan
bulan, belinya camilan yang kiloan itu. Oh ya, untuk penghematan boleh bawa
tumblr / air minum kalau lagi kuliah, di jamin bakal jarang jajan. Untuk jajan
yang lainnya (shopping) bagi cewek pisahkan antara pengen saja/pengen banget/
butuh/sangat butuh, setelah memilih kategori tersebut pikir lagi bermanfaat
atau tidak. Oh ya selain itu, anda juga harus tau, anda cuma lapar mata atau
bukan. *wing*
3. Diskon
Ini sangat penting diperhatikan, untuk
membeli barang kita juga perlu yang namanya diskonan untuk meminimalisir jebol
kantong.
4. Pilih
Pasar Besar
Seperti yang kita tahu, pasar adalah tempat
yang paling bagus untuk melakukan transaksi tawar menawar, benar? Nah, mending
belanja di pasar, kalau bisa pasar besar. Jangan melulu di mall, oke boleh
sesekali tapi jangan terlalu sering. Saya pernah membandingkan, jadi ceritanya
waktu itu saya mau beli celana jeans, sebelum beli tentunya kita window
shopping dulu ya, bandingkan bahan dan harga. Waktu itu saya di mall dan di pasar
besar. Yah tahu sendirilah, merk sama, bahan sama, HARGA BEDA!. Jadi, konsumen
cerdas, pilih yang murah dan berkwalitas. Asek.
5. Koneksi
Internet
Anak kos harus suka gratisan. Di area
kampus tentunya sudah disediakan wifi ya, jadi mending ngenet di kampus aja
daripada di hotspot corner atau di warnet. Lumayan duit ngenetnya bisa
ditabung.
6. Jangan
Malu Bawa Makanan Dari Rumah
Setiap pulang ke rumah di Kediri pas
weekend dan balik hari ahadnya saya selalu bawa makanan dari rumah (masakan
ibu), dengan begitu bisa hemat beberapa hari. Hehe
Kayaknya
itu aja deh ya, nanti kalau ada tambahan saya tambahin. hehe
Hemat bukan berarti pelit, tapi hemat untuk kebaikan di masa
depan. :D | setiap orang harus dan wajib punya tabungan, masyarakat Indonesia
sudah sangat konsumtif, kita yang masih muda jangan mau nerusin kebiasaan itu. Jangan
hanya menggunakan uangmu untuk kegiatan konsumsi, tapi juga investasi
(menabung). *tsahh*
Tertanda
Calon Sarjana Ekonomi
Muahahahah
Halo, sudah lama rasanya tidak menulis disini. Banyak yang sebenarnya ingin saya ceritakan, tapi masih terkendala dengan waktu, koneksi internet, dan sifat malas. he he
Oh ya, untuk satu bulan kedepan saya akan off menulis di rumah yang ini ya, so sorry karena saya sedang mengikuti tantangan #30HariMenulis yang diadakan oleh BLOGdetik.
Kompetisi ini dimulai sejak tanggal 17 Agustus hingga 15 September dan pendaftaran terakhir kemarin tanggal 11 Agustus. Untuk infonya sila cek di dblogger.blogdetik.com..
Selama 30 hari kedepan saya akan menulis di rumah lama saya, yaitu http://einstein.blogdetik.com/ .
Oh ya, untuk satu bulan kedepan saya akan off menulis di rumah yang ini ya, so sorry karena saya sedang mengikuti tantangan #30HariMenulis yang diadakan oleh BLOGdetik.
Kompetisi ini dimulai sejak tanggal 17 Agustus hingga 15 September dan pendaftaran terakhir kemarin tanggal 11 Agustus. Untuk infonya sila cek di dblogger.blogdetik.com..
Selama 30 hari kedepan saya akan menulis di rumah lama saya, yaitu http://einstein.blogdetik.com/ .
Alhamdulillah.. We meet again!
Mohon maaf lahir dan batin untuk teman- teman semua yang membaca postingan ini ya. Hanya kata yang bisa saya haturkan ke anda semua.
Semalam, depan rumah sungguh meriah. Selain itu di musholla beberapa anak juga sibuk berebutan mic karena semua ingin mengumandangkan takbir. Subhanallah.
Sayangnya, musholla tak seramai dulu. Dulu, anak muda tanpa dikomando datang dengan sendirinya ke musholla belakang rumah, membuat oncor, klothekan, patungan beli jajanan. Sekarang ? masing- masing sibuk dengan urusannya. Ah, zaman memang sudah berubah ya.
Semoga ini hanya siklus, suatu saat nanti akan seperti dulu lagi.
Semalam, sebelum ke musholla saya dan mba Tiwwi menyalakan kembang api.
Mohon maaf lahir dan batin untuk teman- teman semua yang membaca postingan ini ya. Hanya kata yang bisa saya haturkan ke anda semua.
Semalam, depan rumah sungguh meriah. Selain itu di musholla beberapa anak juga sibuk berebutan mic karena semua ingin mengumandangkan takbir. Subhanallah.
Sayangnya, musholla tak seramai dulu. Dulu, anak muda tanpa dikomando datang dengan sendirinya ke musholla belakang rumah, membuat oncor, klothekan, patungan beli jajanan. Sekarang ? masing- masing sibuk dengan urusannya. Ah, zaman memang sudah berubah ya.
Semoga ini hanya siklus, suatu saat nanti akan seperti dulu lagi.
Semalam, sebelum ke musholla saya dan mba Tiwwi menyalakan kembang api.
Merah : Silvi; Ijo : Nurul; Coklat : Tiwwi.
Oke gitu aja, selamat hari raya idul fitri semuanya :D
Masih ingat dengan postingan berjudul Sayang Mpus ?.
Ada cerita menyedihkan tentang kucing tersebut.
Jadi, beberapa hari yg lalu, saya nitipin kucing itu (namanya si merah) di tetangga untuk disusu oleh ibu kucing. Hari 1 si merah baik- baik saja, hari ke 2 saya ke sana lagi masih bisa lari- lari, hari ke 3 saya absen ngunjungin si merah karena ada kesibukan beres- beres rumah dan mengantar pesanan teman ibu, hari ke 4 saya ke tempat tetangga untuk menjenguk si merah sekalian menukar uang receh, titipan ibu. Saya kesana pagi, sekitar jam 6. Saya nyari si merah kok gak ada padahal ibu kucing ada, habis itu saya nanya sama tetangga saya, mana pus yg mau saya pelihara. Kemudian saya dikasih lihat di kamar sholatan, si merah sudah sekarat. :'(
Katanya sudah sejak shubuh begitu, diagnosa saya kemungkinan si merah kedinginan dan kelaparan. Soalnya si ibu kucing kurang begitu mau menyusu si merah karena sempat lepas dari ibunya beberapa hari.
kemudian si merah saya bungkus kain, saya bawa pulang, saya bikin inkubator buat ngangetin si merah, yang sebelumnya sama sekali gak ada suara, mulai ada suara. Saya pikir inkubator pasti kurang panas, akhirnya saya jemur di matahari pagi, badannya mulai kering, sambil jemur saya kasih susu. Saya tunggu hingga ada suara. Saya udah mau nangis aja karena memang pus ini mau saya openi kalau sudah selesai nyusu. Akhirnya sambil saya jemur juga saya selimutin, kemudian saya tinggal ke pasar, begitu pulang si merah udah kaku :'( :'( *nangis magep- magep*
Saya siram pakai air si merah, karena baunya menyengat, kemudian saya bungkus pakai selimut kecil yg dipakai tadi, lalu sama bapak dikubur di belakang rumah. Nelongso saya.
Si merah ini pintar, waktu saya buka toko si merah nungguin di depan pintu toko belakang, kemudian saya tinggal nyapu, pas ada orang beli dan saya gak tau, si merah meong- meong sambil lari ke arah saya, lalu dia balik lagi ke toko, nyatanya benar ada orang beli. Gak cuma sekali dua kali aja lho kayak gitu. Itu sebabnya saya udah jatuh cinta sama si merah.
Saya nyesel banget kenapa waktu hari ke 3 gak ngunjungin merah, padahal kalau misalnya waktu itu kesana kemungkinan besar dia gak akan kedinginan.
Meskipun sebentar saya sempat ngerawat si merah, saya sayang banget sama pus itu.
Suatu saat nanti saya pengen punya kucing yang banyak.
Ada cerita menyedihkan tentang kucing tersebut.
Jadi, beberapa hari yg lalu, saya nitipin kucing itu (namanya si merah) di tetangga untuk disusu oleh ibu kucing. Hari 1 si merah baik- baik saja, hari ke 2 saya ke sana lagi masih bisa lari- lari, hari ke 3 saya absen ngunjungin si merah karena ada kesibukan beres- beres rumah dan mengantar pesanan teman ibu, hari ke 4 saya ke tempat tetangga untuk menjenguk si merah sekalian menukar uang receh, titipan ibu. Saya kesana pagi, sekitar jam 6. Saya nyari si merah kok gak ada padahal ibu kucing ada, habis itu saya nanya sama tetangga saya, mana pus yg mau saya pelihara. Kemudian saya dikasih lihat di kamar sholatan, si merah sudah sekarat. :'(
Katanya sudah sejak shubuh begitu, diagnosa saya kemungkinan si merah kedinginan dan kelaparan. Soalnya si ibu kucing kurang begitu mau menyusu si merah karena sempat lepas dari ibunya beberapa hari.
kemudian si merah saya bungkus kain, saya bawa pulang, saya bikin inkubator buat ngangetin si merah, yang sebelumnya sama sekali gak ada suara, mulai ada suara. Saya pikir inkubator pasti kurang panas, akhirnya saya jemur di matahari pagi, badannya mulai kering, sambil jemur saya kasih susu. Saya tunggu hingga ada suara. Saya udah mau nangis aja karena memang pus ini mau saya openi kalau sudah selesai nyusu. Akhirnya sambil saya jemur juga saya selimutin, kemudian saya tinggal ke pasar, begitu pulang si merah udah kaku :'( :'( *nangis magep- magep*
Saya siram pakai air si merah, karena baunya menyengat, kemudian saya bungkus pakai selimut kecil yg dipakai tadi, lalu sama bapak dikubur di belakang rumah. Nelongso saya.
Si merah ini pintar, waktu saya buka toko si merah nungguin di depan pintu toko belakang, kemudian saya tinggal nyapu, pas ada orang beli dan saya gak tau, si merah meong- meong sambil lari ke arah saya, lalu dia balik lagi ke toko, nyatanya benar ada orang beli. Gak cuma sekali dua kali aja lho kayak gitu. Itu sebabnya saya udah jatuh cinta sama si merah.
Saya nyesel banget kenapa waktu hari ke 3 gak ngunjungin merah, padahal kalau misalnya waktu itu kesana kemungkinan besar dia gak akan kedinginan.
Meskipun sebentar saya sempat ngerawat si merah, saya sayang banget sama pus itu.
Suatu saat nanti saya pengen punya kucing yang banyak.