Maaf untuk beberapa waktu saya akan sangat jarang menulis, dikarenakan kesibukan tugas askhir demi mendapatkan gelar sarjana *tsah.
Jadi, hanya post foto- foto agak alay. Mohon dimaklumi ya.
Nama saya bukan lagi Pemalas ~ Produktif, tapi Pemalas ~ Gak Produktif. Sekian :(
Cerita Pendek :
Malam itu, kami berdua sedang kesepian, busuknya lagi malam itu tepat malam minggu. Kondisi dimana saya sedang LDR an dengan masmas, dan mba Tiwwi yang hingga sekarang belum move on, membuat hati kami berdua berontak ingin menikmati malam minggu juga, muncullah ide untuk cari tempat ngopi yang asoi dan indehoi. Perjalanan tidak mulus, kami harus menerjang hujan badai, dan beberapa kali berteduh. Hingga akhirnya, disinilah kami. JW Coffe.
Jadi, hanya post foto- foto agak alay. Mohon dimaklumi ya.
Nama saya bukan lagi Pemalas ~ Produktif, tapi Pemalas ~ Gak Produktif. Sekian :(
Cerita Pendek :
Malam itu, kami berdua sedang kesepian, busuknya lagi malam itu tepat malam minggu. Kondisi dimana saya sedang LDR an dengan masmas, dan mba Tiwwi yang hingga sekarang belum move on, membuat hati kami berdua berontak ingin menikmati malam minggu juga, muncullah ide untuk cari tempat ngopi yang asoi dan indehoi. Perjalanan tidak mulus, kami harus menerjang hujan badai, dan beberapa kali berteduh. Hingga akhirnya, disinilah kami. JW Coffe.
Beberapa waktu yang lalu, teman saya Santi datang ke kosan, niatnya mau nginap tapi karena ada perubahan rencana hingga akhirnya batal. Namun, keesokan harinya, Santi datang pagi- pagi sekali ke kosan, saat itu hari Minggu. Tujuan awal sebenarnya mau titip kado ke temen yang mau nikah karena Santi ga bisa datang, tapi karena datang hari Minggu, sekalian ngajak ke Car Free Day (CFD, "senam, Sil! aku wes suwe gak senam" katanya sambil ketawa- ketawa.
Karena memang ga ada kegiatan saya iyakan saja ajakannya. Sudah siap- siap pakai baju olahraga dan bersepatu. Santi datang, dan langsung cao ke CFD. Sudah sedikit kesiangan, padahal jam 6 lebih dikit, CFD udah rame. Wah, ga enak kalau udah gini. Tapi, untuk menyenangkan teman, saya ikut anaknya.
Senam dari awal hingga selesai, rasanya itu, Lempoh. Anda tau lempoh nggak ? Capek banget. Hihi.
Karena capek, saya duduk minggir, hati udah dongkol pengen ngajak pulang, sumpah capek banget. Apalagi perjalanan menuju CFD dari kost ditempuh jalan kaki dan lari tipis- tipis. Tapi, lama- lama saya senyum sendiri, merhatiin orang- orang di CFD yang senam ngikuti mbak dan mas instruktur. Pengen mengabadikan momen tapi pas gak bawa kamera, jadi hanya mata saya yang mengabadikannya. Lucu banget gitu, eh lebih tepatnya seru ding. Apalagi, gerakannya lebih ke india- india gitu, yang "leeja leejaa soniya leeja leejaa". Haha, yang penggemar film bollywood pasti tau lah!.
Saya jadi nyesel, sempet dongkol, lha saya ini lagi olahraga, kan olahraga itu harusnya menyenangkan karena membuang racun ditubuh, kok saya malah bikin penyakit dengan "merasa dongkol" hanya karena capek.
Ternyata, bahagia itu bisa dimana aja. Dongkol hanya ilusi.
Karena memang ga ada kegiatan saya iyakan saja ajakannya. Sudah siap- siap pakai baju olahraga dan bersepatu. Santi datang, dan langsung cao ke CFD. Sudah sedikit kesiangan, padahal jam 6 lebih dikit, CFD udah rame. Wah, ga enak kalau udah gini. Tapi, untuk menyenangkan teman, saya ikut anaknya.
Senam dari awal hingga selesai, rasanya itu, Lempoh. Anda tau lempoh nggak ? Capek banget. Hihi.
Karena capek, saya duduk minggir, hati udah dongkol pengen ngajak pulang, sumpah capek banget. Apalagi perjalanan menuju CFD dari kost ditempuh jalan kaki dan lari tipis- tipis. Tapi, lama- lama saya senyum sendiri, merhatiin orang- orang di CFD yang senam ngikuti mbak dan mas instruktur. Pengen mengabadikan momen tapi pas gak bawa kamera, jadi hanya mata saya yang mengabadikannya. Lucu banget gitu, eh lebih tepatnya seru ding. Apalagi, gerakannya lebih ke india- india gitu, yang "leeja leejaa soniya leeja leejaa". Haha, yang penggemar film bollywood pasti tau lah!.
Saya jadi nyesel, sempet dongkol, lha saya ini lagi olahraga, kan olahraga itu harusnya menyenangkan karena membuang racun ditubuh, kok saya malah bikin penyakit dengan "merasa dongkol" hanya karena capek.
Ternyata, bahagia itu bisa dimana aja. Dongkol hanya ilusi.
Dalam ranah yang mereka sebut keabadian
Aku bersemayam bersama ingatan tentang kalian
Kudekap dan kuucap namamu satu demi satu
Sebelum lautan cahaya melarutkan kita dan waktu
Walau tiada aksara di sana
Walau tiada wujud yang serupa
Tanpa pernah tertukar aku menemukanmu semua
Sebagaimana engkau semua menemukanku
Empat, lima, dan enam
Berapapun banyaknya kita tersempal
Perlahan lebur menjadi tunggal
Dua, satu, dan kosong
Bersama kita lenyap menjadi tiada
Dalam ranah yang mereka sebut kehidupan,
Aku dan kalian menangis dan meregang di antara ruang
Aku dan kalian tersesat dalam belantara nama dan rupa
Masihkah kau mengenali aku?
Masihkah aku mengenalimu?
Jiwa kita tertawa dan berkata:
Berjuta kelahiran dan kematian telah kita dayakan,
Berjuta kata dan sabda telah kita ucapkan,
Berjuta wadah dan kaidah telah kita mainkan,
Hanya untuk tahu tiada kasih selain cinta
Dan tiada jalinan selain persahabatan
Meski tak terkira banyaknya nama dicipta
Meski tak terhingga rasa menjadi pembeda
Aku akan menemukanmu semua, sebagaimana engkau semua menemukanku
Sahabat, jika kita berpecah raga
Satu, jika kita memadu raga
Tiada, jika hanya jiwa
Inilah kenangan yang kucuri simpan
Saat kubersemayam dalam ranah yang mereka sebut keabadian
Inilah kenangan yang kusisipkan di sela-sela mentari dan bulan
Yang kelak mereka bisikkan saat kucari kalian
Dalam belantara yang dinamai kehidupan
Ingatan pertama dan terakhir
Yang mengikuti saat aku terlahir
Yang bersembunyi hingga kalian semua hadir
Yang menemani saat udara usai mengalir
Cinta dan sahabat
Sahabat dan cinta
Itulah jiwa yang terpecah dengan sederhana
Sisanya fana
Boleh mengutip dari #DewiLestari #FilosofiKopi
*sorry, sudah sekian lama blog ini mati suri, pemiliknya pun sepertinya demikian, kini sedang berusaha bangkit kembali*
Aku bersemayam bersama ingatan tentang kalian
Kudekap dan kuucap namamu satu demi satu
Sebelum lautan cahaya melarutkan kita dan waktu
Walau tiada aksara di sana
Walau tiada wujud yang serupa
Tanpa pernah tertukar aku menemukanmu semua
Sebagaimana engkau semua menemukanku
Empat, lima, dan enam
Berapapun banyaknya kita tersempal
Perlahan lebur menjadi tunggal
Dua, satu, dan kosong
Bersama kita lenyap menjadi tiada
Dalam ranah yang mereka sebut kehidupan,
Aku dan kalian menangis dan meregang di antara ruang
Aku dan kalian tersesat dalam belantara nama dan rupa
Masihkah kau mengenali aku?
Masihkah aku mengenalimu?
Jiwa kita tertawa dan berkata:
Berjuta kelahiran dan kematian telah kita dayakan,
Berjuta kata dan sabda telah kita ucapkan,
Berjuta wadah dan kaidah telah kita mainkan,
Hanya untuk tahu tiada kasih selain cinta
Dan tiada jalinan selain persahabatan
Meski tak terkira banyaknya nama dicipta
Meski tak terhingga rasa menjadi pembeda
Aku akan menemukanmu semua, sebagaimana engkau semua menemukanku
Sahabat, jika kita berpecah raga
Satu, jika kita memadu raga
Tiada, jika hanya jiwa
Inilah kenangan yang kucuri simpan
Saat kubersemayam dalam ranah yang mereka sebut keabadian
Inilah kenangan yang kusisipkan di sela-sela mentari dan bulan
Yang kelak mereka bisikkan saat kucari kalian
Dalam belantara yang dinamai kehidupan
Ingatan pertama dan terakhir
Yang mengikuti saat aku terlahir
Yang bersembunyi hingga kalian semua hadir
Yang menemani saat udara usai mengalir
Cinta dan sahabat
Sahabat dan cinta
Itulah jiwa yang terpecah dengan sederhana
Sisanya fana
Boleh mengutip dari #DewiLestari #FilosofiKopi
*sorry, sudah sekian lama blog ini mati suri, pemiliknya pun sepertinya demikian, kini sedang berusaha bangkit kembali*
Sunrise di Paralayang pagi ini. Merah, merekah. Tapi kayaknya masih belum sip pengaturan di kamera, harusnya bisa keliatan besar. Hehe
Kapan- kapan coba lagi.
Matahari mulai naik. Memberi semangat.
Cukup.
Selamat pagi, dari Gunung Banyak - Paralayang - Batu.
Aku pakai Nevada kamu pakai Swallow #nospon
Menyambut matahari dengan riang! Duduklah!
"Aku menunggu kamu, untuk berada disampingku" - kata Kursi kepada Meja.
Sisa semalam.
Tengs Ilham, for every dream you made come true.
Foto- foto di Paralayang pagi tadi. Kombinasi antara hasil jepretan saya dan masmas.