Merantau : Cara Terbaik Menciptakan Rindu

Mei 01, 2016

"Merantau ? Kenapa sih jauh-jauh sampai ke Sumatera? di Jawa kan enak, hidup serba ada, transportasi mudah, pangan murah, dan segala kemudahan lainnya yang mungkin gak ada di luar Jawa"- Pikiran sendiri.

Awalnya saya memang berpikir begitu. Jika memutuskan untuk merantau artinya saya harus siap meninggalkan banyak hal yang membuat saya nyaman di rumah (Jawa), keluarga, kucing-kucing saya, sahabat, kawan, dan lainnya. Tapi ternyata ketakutan itu hilang begitu saja saat saya sudah berada di antara awan dan matahari. Saya yakin, semuanya akan baik-baik saja.

di atas awan SUB-BTH.
Perjalanan 1 jam 55 menit ini membuat saya mulai menghapus satu demi satu pikiran dan perasaan takut yang ada. Saya mulai berpikir positif untuk kehidupan kedepan yang lebih baik.


Mereka, alasan tuk selalu berjuang.
Serunya lagi rencana perjalanan saya ini tidak dipersiapkan dengan matang, awalnya hanya rencana-rencana yang tak ada kejelasannya. Sampai pada akhirnya saya memutuskan untuk membeli tiket dengan menggunakan aplikasi Traveloka. 1 Mei 2016 ; 11:50 (hari ini) adalah jadwal penerbangan yang saya pilih dengan pertimbangan hari Ahad, artinya  keluarga bisa ikut mengantar karena sedang libur kerja.

Bapak sebagai salah satu dari sekian banyak orang asli Jawa, ternyata masih memegang budanya dengan teguh, kebetulan saat itu beliau juga ikut mengantar bilang, "Perjalananmu iki gak tak perhatekne tanggal e, tapi dinone apik. Ahad Legi, nek itungan Jowo Ahad kuwi 5 Legi yo 5. Dadi jumlah e 10, nek diitung ngene; 1. sandang, 2. pangan, 3. papan, 4. pati, 5. sandang, 6. pangan, 7. papan, 8. pati, 9. sandang, 10. pangan. Artine niat ikhtiar golek penghidupan wis pas. Tapi kabeh kuwi mbalik ning usaha karo dungone awak e dewe ning Gusti Allah. Soal e kabeh kuwi Gusti Allah sing ngatur".

[Perjalananmu ini gak saya perhatikan tanggalnya, tapi harinya bagus. Ahad Legi, kalau hitungan Jawa Ahad itu 5 Legi juga 5. Jadi jumlahnya 10, kalau dihitung begini; 1. sandang, 2. pangan, 3. papan, 4. kematian, 5. sandang, 6. pangan, 7. papan, 8. kematian, 9. sandang, 10. pangan. Artinya niat ikhtiar mencari penghidupan sudah benar. Tapi semua kembali ke bagaimana kita usaha dan berdoa ke Gusti Allah. Soalnya semua itu DIA yang menentukan].


Meminjam kalimat dari teman-teman yang sudah lebih dulu meninggalkan rasa nyamannya, "Merantaulah yang jauh, biar kamu tau rasanya rindu pulang ke rumah".



You Might Also Like

21 comments

  1. Welkammmm^^.....semoga ikhtiarnya berbuah hasil,aamiin.

    BalasHapus
  2. Jadi ceritanya merantau ke Sumatera. Ngapain?

    BalasHapus
  3. Silvi merantau? Berarti kalo ada event di Surabaya kita nggak bakalan ketemu???

    BalasHapus
  4. Selamat menikmati kehidupan di tanah rantau, jaga kesehatan dan jangan lupakan kita ya :) hehehe

    BalasHapus
  5. Mbak Siiiiil semoga sukses yaaa. Duh bakalan kangen juga nih,padahal baru aja sering ketemu di acara blogger. :')

    BalasHapus
  6. selamat berjuang ya Pi, jangan lupa nanti kabar2i ya

    BalasHapus
  7. merantau kesana karena apakah sil?

    BalasHapus
  8. Jauh ya ke Sumatera, padahal di Jawa serba ada, fasilitas mudah. Dan tentunya internet juga mudah. Btw Ortunya masih pake perhitungan Jawa gitu ya, kalau di tempat saya sudah mulai pada meninggalkan, tapi masih ada juga sih yang meyakininya. Oke, kunjungan baliknya ya di http://amir-silangit.blogspot.co.id/2016/04/ternyata-umroh-bareng-rabbani-tour-asik.html

    BalasHapus
  9. setuju Vi... keluargaku kan keluarga perantau sejak jaman ayahku (perantau pertama dari dusunnya di jakarta ini). Selalu ada kerinduan untuk mudik. dan juga ada kebanggaan tentang daerah asal. Itu sih yang selalu kami sekeluarga rasakan.

    BalasHapus
  10. uhuuu, kenapa aku ikut terharu dan sediih...aku merantau sejak usia SMP Phiii, semangaaat dan sukses ya ,

    BalasHapus
  11. selamat datan di batam...semoga betah dan dapat teman2 yang menyenangkan...

    BalasHapus
  12. Welcome di tanah kelahiran saya mbak, semoga betah.
    Salam kenal
    www.diananda.com

    BalasHapus
  13. Welcome to batam!
    Jd di batam udh lsg dpt kerja atau..? Batam tgl nya dimana sil?

    BalasHapus
  14. judul nya keren.. dan memang saya sudah membuktikannya, kerinduan akan kamppung halaman semakin kuat. apalagi disaat-saat minggu pertama, seolah terasa asing ditempat yang baru dan kehidupan bersama keluarga selalu membayangi disetiap langkah para perantau. tetapi itulah hidup, selalu memunculkan pilihan.. dan setiap pilihan juga selalu ada sisi positif dan negatif. tergantung sikap kita, sebijak apakah melangkah kedepan supaya satu pilihan bisa mendapatkan sisi positif dari kedua pilihan. happy blogging mbak, nyong ya wong jawa kiye.. pada-pada meranto lah, tetep semangka !!! :)

    BalasHapus
  15. Malah itung2an isine 😁 wadah

    BalasHapus
  16. selamat datang di pulau tanah merah, Mbak. Semoga selalu merasa nyaman di sini. :)

    BalasHapus
  17. Judul tulisannya bagus banget, "merantau, cara terbaik menciptakan rindu" :)

    BalasHapus
  18. Kediri...kota para ulama.
    selamat datang ditempat yang baru mba..

    BalasHapus
  19. Haiii mba, salam kenal. Dapat link blognya dari blog kak Pungky.
    Semangat ya mba. Merantau emang nano-nano rasanya. Aku yang merantaunya dekeet, masih 1 provinsi aja rasanya masih gimanaaa gituuu

    BalasHapus
  20. Wah komentar saya sebelumnya akhirnya mendapatkan jawaban di sini. Hmm ternyata merantau ke sumatra toh. Kalau boleh tau ngapain mbak di sana? Memang benar, dengan merantau tersebut banyak hal positif yang kita dapatkan salah satunya lebih bisa hidup mandiri. :)

    BalasHapus

Keep Blogwalking!

BLOGGER PEREMPUAN

Blogger Perempuan

KUMPULAN EMAK BLOGGER

BLOGGERHUB