Judulnya sok iya banget. Tapi gak apa-apa ya, toh tulisan ini akan lebih banyak condong ke arah sana, tapi tetap dibungkus dengan cerita nyata yang saya alami.
Teman-teman yang pernah membaca blog ini tentu tau kalau sekarang saya sudah tidak lagi tinggal di Jawa. Artinya saya harus belajar menyesuaikan diri dengan lingkungan baru tempat dimana saya tinggal. Selain itu saya juga harus pandai bawa diri dan tidak seenaknya seperti saat tinggal dengan orang tua. Ehm, meskipun sebetulnya saat ini saya tinggal bersama bulek (adik kandung ibu), yang artinya bukan orang lain di keluarga besar kami.
Pergi jauh dari orang tua, akhirnya membuat saya berpikir. Dua kali saya memutuskan untuk pisah dengan orang tua, yang pertama kuliah di Malang dan kali ini ke Sumatera, ternyata saya baik-baik saja. Ternyata jawabannya adalah pembiasaan diri yang diajarkan orang tua saya sejak kecil. Kebiasaan disiplin untuk segala hal, misalnya bangun tidur sebelum subuh, merapikan tempat tidur, selalu mandi pagi, mencuci bekas piring setelah makan dan contoh bersikap sopan dengan siapapun (ini agak kepaksa biasanya).
Ajaibnya, kebiasaan yang dicontohkan oleh ibuk bapak di rumah, secara otomatis akan saya lakukan dimanapun saya berada. Beruntungnya saya jarang sekali bangun siang, meskipun malam nya begadang. Jadi banyak hal yang bisa lakukan di pagi hari, salah satunya membaca. Tapi kebiasaan-kebiasaan ini tentunya tidak dengan mudah terbentuk begitu saja, perlu banyak paksaan dan omelan dari orang tua. Hehe.
Hari ini saya membaca salah satu blog post blogger yang saya kenal, di sana mba Fita menuliskan tentang aturan yang diterapkan di rumah, tulisan mba Fita menginspirasi saya untuk menulis hal yang sama.
Jadi aturan yang diterapkan di rumah adalah begini,
1. Bangun Pagi dan Membereskan Kamar
Bangun pagi memang tidak mudah, sungguh. Sayapun merasakan hal itu, kadang-kadang masih pengen sembunyi di bawah selimut. Tapi ternyata buat saya yang sejak kecil digembleng dengan aturan bangun pagi, berlama-lama di tempat tidur rasanya jadi gak enak. Setelah bangun pun saya harus membereskan kamar seperti melipat selimut dan menata ulang sprei, bantal, guling.
2. Mandi Pagi
Dingin jendral. Kebiasaan kedua yang selalu saya lakukan adalah mandi pagi, meskipun itu hari libur. Kenapa ya? soalnya kalau ga mandi pagi badan rasanya gak segar dan cenderung ngantuk terus.
3. Mencuci Piring Setelah Makan
Hal ini sepele, tapi ternyata dampaknya besar. Soalnya kebiasaan ini beneran penting dilakukan saat kita tidak di rumah, kalau di rumah suka-suka setelah makan piring tinggal letakkan di cucian nanti ada ibu atau adik yang membereskan, tapi kalau di luar rumah? gak akan ada yang mau cuci piringmu kecuali kamu makan di warung. Seperti misalnya kosan, nah siapa yang mau cuci piring kalau bukan kamu sendiri. Hal ini berlaku untuk mencuci baju dan hal lainnya yang berkaitan dengan kemandirian. Maka dari itu pembiasaan diri untuk melakukan segala sesuatu sendiri- mandiri sangat penting diajarkan sejak dini.
4. Bertanggung Jawab dengan Barang pribadi
Saya masih ingat saat itu hari Senin, saya bersiap untuk sekolah seperti biasanya. Setelah mandi saya mencari seragam di lemari, namun saya tidak menemukannya. Setelah saya tanya ke ibu, apakah baju saya sudah disetrika. Ibu menjawab tidak tahu. Makin bingunglah saya. Entah kenapa, saya kepikiran untuk cek bak baju kotor, dan eng ing eeeeng baju saya masih ada di sana, belum di cuci. Kejadian ini saya alami saat saya kelas 2 SMP. Ternyata ibu melakukan hal ini untuk memberi saya pelajaran yang sangat berharga, salah satunya untuk tidak menyepelekkan hal-hal kecil serta bertanggung jawab. pahit? iya. Tapi itu menjadi titik balik saya mulai belajar mandiri.
Selain itu ada aturan lain yang dicontohkan oleh orang tua saya, yakni dalam hal agama. Tapi untuk poin itu gak perlu saya ceritakan di sini ya, karena blog ini tidak membahas hal-hal semacam itu. Hehe
Jadi, aturan seperti apa yang diterapkan di rumahmu ?
Silviana~