"Merantau ? Kenapa sih jauh-jauh sampai ke Sumatera? di Jawa kan enak, hidup serba ada, transportasi mudah, pangan murah, dan segala kemudahan lainnya yang mungkin gak ada di luar Jawa"- Pikiran sendiri.
Awalnya saya memang berpikir begitu. Jika memutuskan untuk merantau artinya saya harus siap meninggalkan banyak hal yang membuat saya nyaman di rumah (Jawa), keluarga, kucing-kucing saya, sahabat, kawan, dan lainnya. Tapi ternyata ketakutan itu hilang begitu saja saat saya sudah berada di antara awan dan matahari. Saya yakin, semuanya akan baik-baik saja.
Perjalanan 1 jam 55 menit ini membuat saya mulai menghapus satu demi satu pikiran dan perasaan takut yang ada. Saya mulai berpikir positif untuk kehidupan kedepan yang lebih baik.
Serunya lagi rencana perjalanan saya ini tidak dipersiapkan dengan matang, awalnya hanya rencana-rencana yang tak ada kejelasannya. Sampai pada akhirnya saya memutuskan untuk membeli tiket dengan menggunakan aplikasi Traveloka. 1 Mei 2016 ; 11:50 (hari ini) adalah jadwal penerbangan yang saya pilih dengan pertimbangan hari Ahad, artinya keluarga bisa ikut mengantar karena sedang libur kerja.
Bapak sebagai salah satu dari sekian banyak orang asli Jawa, ternyata masih memegang budanya dengan teguh, kebetulan saat itu beliau juga ikut mengantar bilang, "Perjalananmu iki gak tak perhatekne tanggal e, tapi dinone apik. Ahad Legi, nek itungan Jowo Ahad kuwi 5 Legi yo 5. Dadi jumlah e 10, nek diitung ngene; 1. sandang, 2. pangan, 3. papan, 4. pati, 5. sandang, 6. pangan, 7. papan, 8. pati, 9. sandang, 10. pangan. Artine niat ikhtiar golek penghidupan wis pas. Tapi kabeh kuwi mbalik ning usaha karo dungone awak e dewe ning Gusti Allah. Soal e kabeh kuwi Gusti Allah sing ngatur".
[Perjalananmu ini gak saya perhatikan tanggalnya, tapi harinya bagus. Ahad Legi, kalau hitungan Jawa Ahad itu 5 Legi juga 5. Jadi jumlahnya 10, kalau dihitung begini; 1. sandang, 2. pangan, 3. papan, 4. kematian, 5. sandang, 6. pangan, 7. papan, 8. kematian, 9. sandang, 10. pangan. Artinya niat ikhtiar mencari penghidupan sudah benar. Tapi semua kembali ke bagaimana kita usaha dan berdoa ke Gusti Allah. Soalnya semua itu DIA yang menentukan].
Meminjam kalimat dari teman-teman yang sudah lebih dulu meninggalkan rasa nyamannya, "Merantaulah yang jauh, biar kamu tau rasanya rindu pulang ke rumah".
Awalnya saya memang berpikir begitu. Jika memutuskan untuk merantau artinya saya harus siap meninggalkan banyak hal yang membuat saya nyaman di rumah (Jawa), keluarga, kucing-kucing saya, sahabat, kawan, dan lainnya. Tapi ternyata ketakutan itu hilang begitu saja saat saya sudah berada di antara awan dan matahari. Saya yakin, semuanya akan baik-baik saja.
![]() |
di atas awan SUB-BTH. |
![]() |
Mereka, alasan tuk selalu berjuang. |
Bapak sebagai salah satu dari sekian banyak orang asli Jawa, ternyata masih memegang budanya dengan teguh, kebetulan saat itu beliau juga ikut mengantar bilang, "Perjalananmu iki gak tak perhatekne tanggal e, tapi dinone apik. Ahad Legi, nek itungan Jowo Ahad kuwi 5 Legi yo 5. Dadi jumlah e 10, nek diitung ngene; 1. sandang, 2. pangan, 3. papan, 4. pati, 5. sandang, 6. pangan, 7. papan, 8. pati, 9. sandang, 10. pangan. Artine niat ikhtiar golek penghidupan wis pas. Tapi kabeh kuwi mbalik ning usaha karo dungone awak e dewe ning Gusti Allah. Soal e kabeh kuwi Gusti Allah sing ngatur".
[Perjalananmu ini gak saya perhatikan tanggalnya, tapi harinya bagus. Ahad Legi, kalau hitungan Jawa Ahad itu 5 Legi juga 5. Jadi jumlahnya 10, kalau dihitung begini; 1. sandang, 2. pangan, 3. papan, 4. kematian, 5. sandang, 6. pangan, 7. papan, 8. kematian, 9. sandang, 10. pangan. Artinya niat ikhtiar mencari penghidupan sudah benar. Tapi semua kembali ke bagaimana kita usaha dan berdoa ke Gusti Allah. Soalnya semua itu DIA yang menentukan].
Meminjam kalimat dari teman-teman yang sudah lebih dulu meninggalkan rasa nyamannya, "Merantaulah yang jauh, biar kamu tau rasanya rindu pulang ke rumah".