Alam memang tak pernah puas menyajikan panoramanya! Semakin sering melakukan perjalanan, membuat saya semakin buncah, ingin terus melangkah dan berkunjung, menjadi salah satu dari sekian banyak tamu yang siap di terima dengan baik oleh alam.Madakaripura, akhirnya!
Setelah sekian lama, merajuk- rajuk, sampailah saya disana, di Madakaripura.
Coklat leleh, semalam hujan deras.
Pertama, makasih dulu buat yang sudah bersedia mengabulkan keinginan saya datang kesini, makasih yaaaa :). Makasih buat kesediaan waktunya, waktu sibuk ngerjakan skripsi menjelang dateline, malah diajak jalan- jalan. :'D
Nah, Madakaripura, salah satu air terjun yang ada di daerah Probolinggo, tepatnya di Desa Sapih Kecamatan Lumbang Probolinggo. Jarak dari jalan besar adalah 33 KM, lalu ditambah lagi 5 KM. Awalnya saya kira, Mandakaripura, lalu di penunjuk arah Madakalipura, dan ternyata yang benar adalah Madakaripura. *abaikan saja ini*
Untuk masuk ke air terjun ini standart seperti air terjun yang lainnya. Jika menggunakan kendaraa pribadi, setiap orang dikenakan Rp. 5000, lalu parkir Rp. 3000.
Malam hari sebelum kami datang, hujan lebat di mana- mana, sehingga sepanjang jalan menuju air terjun banyak sisa longsoran, baik tanah maupun batu dan juga pohon tumbang. Tapi, jalan masih bisa dilewati kok. Asal hati- hati.
Saya dapat rekomendasi, waktu yang baik untk datang kesini adalah saat musim kemarau, sehingga airnya bening. Tapi, gak apa- apa. Meskipun kemarin air terjunnya berwarna keruh, tidak mengurangi keindahan alam Madakaripura kok. :)
Sampai di parkiran, pastikan semua barang dan kendaraan aman. Siapkan semua peralatan yang akan di bawa dan kondisi yang prima, karena disini, kita akan basah- basahan.
Eh, dari parkiran kita masih harus jalan kaki ya. -+ 45 menit (karena kemarin saya banyak duduk- duduk). Nikmati saja, gak akan kerasa capek kok.
Buat yang gak mau basah kuyup, siapkan mantel, karena untuk sampai di air terjun utama kita bakalan di guyur hujan lebat air terjun. Tapi, kalau gak mau repot bawa bisa beli di lokasi, banyak yang jual.
"one ten thousand- one ten thousand mister" teriak ibu- ibu penjual mantel ke dua orang turis yang kami temui kemarin.
Kami berdua memutuskan untuk tidak menggunakan mantel, karena Ilham yang maksa. Ternyata memang lebih seru kalau basah- basah an. :D
Bercengkerama denganmu, di alam
Landmark!
Madakaripuraaaaa
I've never felt so much lovveeeee.
take a welfie
Menuju air terjun utama memang harus sedikit ngoyo, karena aliran air sangat keruh dan deras. Sayang sekali kami tidak bisa menuju ke air terjun yang terlihat seperti dalam botol, karena hari menjelang siang dan mulai mendung. Melihat ke atas, saya merasa ngeri. Siuman, kalau ternyata saya ini kecil sekali. :'D
Makasih ya mas Patjar, Ilham Sumarga. :)))
Tadaaa.. Setelah satu bulan menunggu mu, akhirnya kamu datang ya <3
Beredar kabar di linimasa tentang kartu nama buatan moo.com yang diawali oleh salah satu emak blogger di beranda facebook. Saya yang mulai jarang membuka sosial media sempat "pah-poh" gak tau apa- apa. Lalu, obrolan mengenai kartu nama dari moo.com berlanjut dan ramai di grup, disitulah akhirnya ngeh juga.
Jadi, moo.com adalah sebuah website pembuat kartu nama dari Inggris, kita memilih desain sendiri dan pihak moo.com yang mencetak dan mengirimkan ke rumah kita. Seru ya. Hihi. Setelah membaca review emak- emak tentang kartu nama mereka yang sudah mereka order akhirnya saya tertarik untuk ikutan nyoba. Oiya, ada sampel gratis nya juga!. Gratis. Itu yang saya bidik pertama kali. Haha. Manusiawi.
Halaman depan
Di website moo.com banyak sekali pilihannya, eits tapi jangan bingung. Kalau mau ikutan nyoba sampel nya, boleh ikuti langkah- langkah disini ya kakak :
- Masuk dulu ke moo.com
- Lalu buat akun ya, sign up : lalu ikuti saja langkah- langkahnya.
- Kalau sudah masuk pilih products- Business cards atau klik link ini http://uk.moo.com/products/business-cards.html
- Kalau mau sampel nya, scroll ke bawah, di sisi kanan ada kotak "Order a sample pack!", nah pilih "Get your sample pack".
- Lalu Design my pack.
- Sekarang saatnya memilih desain yang sesuai serta catchy sama kamu. Setelah itu ikuti saja langkah- langkahnya, edit tulisan, dan sebagainya.
- Sudah selesai memilih ? Sekarang saatnya kamu melakukan order. Nanti ada pilihannya lengkap, mau yang gratisan atau yang berbayar. Tenang saja, bahasa Inggrisnya mudah dipahami kok, kalau bingung ke translate.google.com aja ya ^_^
Kiyutt.. Saya pilih yang jejak kaki anjing, karena lucu. Memang cuma 10 biji sih, tapi seneng banget. Thanks moo.com ^^
From here |
“Saya, Silviana. Manusia biasa yang banyak galaunya,
karena kesedihan yang gak kira- kira. Padahal sedihnya cuma gitu- gitu aja.
Ngerasa jadi manusia paling pathetic cuma karena patah hati, atau cuma karena
dimarahin dosen gara- garanya jarang bimbingan skripsi, padahal udah sedikit
lagi mau selesai.”
Bener kata orang, makin tinggi pohon, makin kencang
anginnya. Kalau saya nyimpulinnya semakin dewasa hidup semakin banyak
masalahnya. Kompleks urusannya, gak sesimpel waktu masa remaja.
Seni hidup adalah masalah. Ibarat menggambar, hidup adalah
kanvas, dan masalah adalah kuas, dan cat nya adalah cara kita menyelesaikan
masalah. *ngasallll*. Gpp yang penting asik. Hehe.
Saya pernah jatuh, lalu takut untuk bangkit. Masalahnya
mungkit tidak sesimpel yang dibayangkan, pokoknya sakitnya tuh dimana- mana.
Sakit sampai berbulan- bulan, dan hidup saya penuh dengan penolakan – denial. Awalnya
tidak dapat menerima yang sudah terjadi, selalu menyalahkan diri sendiri, dan
terus menerus ketakutan. Apalagi, ekstrimnya saya sampai menutup diri dari
teman- teman. Bahkan sampai membenci diri sendiri. Ah, masa lalu yang
penuh dengan pelajaran.
Namun, lama- kelamaan, saya sadar. Hidup saya tak
boleh terus menerus seperti ini, saya harus bangkit, harus berpindah, harus
move on dari rasa sakit. Banyak kesempatan di luar sana yang sudah saya lewatkan.
Lalu, perlahan saya mulai membuka diri ke orang- orang, mencoba menyibukkan
diri dengan berbagai kegiatan. Sulit memang, tapi saya gak mau terus menerus
memanjakan hati saya yang terluka dengan kesedihan. Sudah terlalu lama, dan
sudah saatnya saya kembali ceria seperti sebelumnya.
Awalnya, merasa sangat sulit untuk berdamai dengan
diri sendiri, menghilangkan semua perasaan takut dan rasa bersalah. Namun,
semua saya kembaikan ke yang diatas. Semua yang terjadi adalah hak veto-Nya,
kehendak- Nya yang mungkin untuk urusan “ini” tak bisa di lawan oleh siapapun.
Saya bangkit karena saya mencintai diri saya sendiri
dan orang- orang di sekitar saya yang tak pernah berhenti memberi support dan pelukan
hangat setiap saat. Terimakasih kalian semua, manusia- manusia berhati
malaikat. ^_^