Refreshing Sambil Belajar Sejarah Kretek di House of Sampoerna, Surabaya

Februari 05, 2019


Buat yang punya interest sama cerita di masa lampau, pasti seneng banget kalau pas datang ke suatu tempat terus daerah itu punya destinasi wisata sejarah. Salah satu daerah yang punya destinasi wisata sejarah adalah ibukota Jawa Timur, yaitu Surabaya.

Siapa sih yang gak tau kalau Surabaya punya tempat- tempat yang must visit banget di daerah “Surabaya Lama”. Salah satunya adalah House of Sampoerna. Saya sendiri meski cukup sering berkunjung ke Surabaya, baru kali ini bisa berkunjung dan melihat ke dalam bangunan HoS.

Awalnya memang agak rikuh saat saya dan adik mau masuk ke area House of Sampoerna, ragu- ragu, bener gak ini tempatnya. Karena memang terkesan eksklusif tempatnya. Datang ke House of Sampoerna tidak dipungut biaya sama sekali, baik untuk parkir atau tiket masuk. Jadi semuanya GE-RA-TIS.

Kami hanya diberi karcis untuk parkir saja dan menunjukkanya kembali bersamaan dengan Surat Tanda Kendaraan kalau sudah mau meninggalkan area. Tempat pertama yang kami kunjungi saat sampai di House of Sampoerna adalah toilet. Hahaha.

Selanjutnya kami menuju Tanamera, nah Tanamera adalah sebuah coffee shop yang ada di musem. Menyajikan berbagai macam kopi yang bisa dinikmati sambil bersantai di House of Sampoerna.. Jadi semacam ngopi a la- a la meneer gitu.

Udah puas ngadem di Tanamera meski nggak ngopi, saya dan adik lanjut ke bangunan inti museum. Nah buat kamu yang usianya belum 18 tahun, jangan harap bisa masuk dan melihat isi dari gedung House of Sampoerna, ya! Karena hanya yang berusia 18 tahun ke atas saja yang boleh masuk ke sini.

Petugas yang berjaga bisa tahu usiamu, karena setiap orang yang akan masuk ke museum ini, diwajibkan untuk menunjukkan identitas diri. Jadi jangan terkejut kalau ada yang meminta kamu untuk menunjukkan KTP/Kitas kita.

Hal ini dikarenakan, museum HoS adalah museum rokok, cengkeh dan tembakau. Sesuai dengan peraturan pemerintah, hal- hal yang berhubungan dengan rokok hanya boleh untuk usia 18 tahun ke atas. Jadi buat yang belum berusia 18 tahun jangan mencoba untuk merokok ya.. Tapi, bukan berartii yang sudah 18 tahun juga boleh merokok. Jadi gimana dong? Kembali ke masing- masing aja deh. Mana baiknya. Hehehe.

Saat pertama kali masuk ke museum inti ini, mata saya tertuju pada kolam ikan ditengah ruangan yang dikelilingi dengan dekorasi old school dan antik. Lampunya juga terkesan dibuat temaram sehingga membuat suasana jadi homey banget. Apalagi aroma cengkeh juga menyeruak diseluruh ruangan.

Nah, museum inti ini dulunya adalah rumah singgah dari pendiri Sampoerna, yaitu Liem Seeng Tek. Makanya gak heran kalau cukup banyak swafoto dari keluarga pendiri Sampoerna ini. Di sisi kanan pintu masuk ada banyak ditampilkan perkakas porselen yang pada zaman dulu digunakan oleh keluarga Liem Seeng Tek.

Sedangkan di sisi kanan ditampilkan sebuah replika toko yang didirikan pertama kali oleh pendiri Sampoerna. Selain itu juga terdapat rumah oven untuk memasak tembakau serta macam-macam tembakau yang didatangkan dari berbagai macam daerah, seperti Madura, Gunung Sumbing, bahkan Manado.

Masuk ke ruangan ke dua, di sini lebih banyak pigura beukuran besar dan juga sejarah korek yang pernah masuk ke Indonesia. Ternyata ada banyak sekali ragam jenis korek yang pernah dipakai. Namun saya hanya tau dua tipe saja. Selain itu juga ada penjelasan mengenai silsilah dari pemegang saham Sampoerna ini.


Nah, di ruangan ketiga ini lebih luas dan pemandangan lebih beragam dan suasananya juga lebih terang. Ada marching band milik Sampoerna, ada mesin pencetak kotak pembungkus rokok bahkan inti plakat yang digunakan untuk mencetak cover rokok serta peta penyebaran rokok milik Sampoerna di Indonesia.

Gedung ini ternyata punya dua lantai, jadi udah masuk ke sini sayang dong kalau gak lihat ke atas sekalian. Sayangnya saat di lantai 2 ini, kita tidak diperbolehkan untuk mengambil gambar. Jadi di tempat ini digunakan untuk meracik resep rokok dan di balik kaca tebal terdapat ruangan seperti pabrik. Karena terdapat banyak meja dan kursi yang bejejer rapi.


Buat kamu yang ada di luar Jawa Timur dan penasaran kayak apa sih lantai dua di museum ini, buruan cari tiket pesawat ke Surabaya dan datang sendiri deh ke House of Sampoerna, ya!.

Setelah merasa cukup berada di museum, saya mencari spot lain yang bisa dieksplor. Ternyata ada galeri pavilliun yang pas banget waktu itu juga lagi ada pameran seni.

Di sini kita bisa lihat banyak karya unik dan bagus. Salah satu yang menarik perhatian saya adalah origami kertas yang melayang (meskipun tidak literally melayang, karena ada talinya) tapi bisa bergerak karena menggunakan baterai. Jadi lucu banget suaranya kayak burung beneran.

Puas keliling dan foto- foto di House of Sampoerna, kami ingin melanjutkan perjalanan untuk melihat tempat lain di Surabaya Lama, sayangnya cuaca tidak mendukung dan kami juga harus segera kembali ke Kediri. Maklum saja, Kediri – Surabaya waktu tempuhnya sekitar 3 jam perjalanan. Jadi harus pinter- pinter buat manage waktu.

Padahal pengen banget ikut Surabaya Heritage Track, keliling- keliling kawasan di Surabaya Lama yang penuh dengan wisata sejarah ini.

Pas saya kirim foto liburan ini di grup keluarga, sepupu saya yang ada di Batam langsung mupeng pengen pulang ke Jawa. Haha. Nah, buat yang belum pernah ke Surabaya atau lagi pengen jalan- jalan ke Surabaya, yuk atur itinerary buat berkunjung ke kota pahlawan ini.

Buruan hunting harga tiket pesawat di aplikasi Pegipegi. Karena ada banyak banget pilihannya dan harganya juga bersaing. Layanan pemesanannya fleksibel dan merupakan online booking dengan inventori terbanyak dan terlengkap. Yang lebih penting aplikasinya user friendly.

Liburan kali ini asyik banget, selain refreshing juga bisa belajar sejarah rokok kretek yang turut serta dalam perkembangan ekonomi di Indonesia. Gak sabar pengen eksplor tempat bersejarah lainnya.

You Might Also Like

34 comments

  1. Keren banget yah tempatnya. Bersejarah banget yah

    BalasHapus
  2. Jadi kalau ke sana nggak boleh bawa anak kecil yah? Yaaah

    BalasHapus
  3. Kalau ke sana harus menyerahkan KTP ya. Wah terima kasih informasinya

    BalasHapus
  4. Keren sekali. Wah bisa sekalian sambil belajar nih kalau wisata ke tempat ini

    BalasHapus
  5. Aku jadi pingin ke sana juga nih. Tapi belum cukup umur wkwk.
    Soalnya masih umur 17 th kan nggak masuk kriteria hmm

    BalasHapus
  6. Sayang banget aku gak mampir ke Surabaya ya Pi kemarin. eh di Jakarta ada loh cafe Tanamerah hihih beda ya.

    BalasHapus
  7. Pernah kesini dan baguusss :) pengennya sih sekalian naik suroboyo waktu kesini tuh, tp gak jadi karena nguantri reekkk :"

    BalasHapus
  8. wah, baru tau ada house of sampoerna.
    Bakalan jadi salah satu wishlists di Surabaya nih...
    makasih atas sharingnya mbak silvii :D

    BalasHapus
  9. Sumpah, kupikir kenapa kok harus 18 tahun. Ternyata, hahahaha.
    Tuh ada foto jajanan jadul, Mbak, kayak biskuit dengan bintang warna-warni di atasnya, duh, benar-benar mengingatkan masa lalu.

    BalasHapus
  10. Beberapa tahun lalu ke Surabaya, tapi belum sempat singgah di tempat ini.. karena waktu itu waktunya sangat sempit dan membawa anak yang masih 2 tahun.. kebayang dong rempongnya.. terus tahun berikutnya teman ada yang main kesini juga duh.. aku jadi pengen ke surabaya lagi dan malam ini baca tulisan dengan refreshing sambil belajar sejarah kretek di house of sampoerna.. jadi rindu surabaya...

    BalasHapus
  11. Museum nya baru atau dr tahun kapan ya mba? Aku penasaran ide diberdirikannya museum nya. Krn dlm pikiran ku perusahaan rokok tu kreatif2. Pdhal kan rokok ya. Tp cabang nya itu lho. Sampe bikin kampus. Jd penasaran sama value si empunya nya hehehe

    BalasHapus
  12. Berarti kalau liburan ke Surabaya bareng keluarga, ntar anak-anak dititipkan ke Tante Silvi dulu dong yaaa.. Biar ayah dan ibunya pacaran mengelilingi museum ini berdua ;)

    BalasHapus
  13. Namanya Museum Kretek tapi isinya macem2 banget ya. Di Kudus ada tuh Djarum, tapi aku blm pernah ke sana. Aku mikirnya gimana nanti kalau banyak yang ngerokok. Aku gak tahan asapnya

    BalasHapus
  14. Oalah aku tuh ingetnya du Kudus, ternyata itu brand sebelah sepertinya yaa..

    Pantes banyak bgt temenku yg di Sampoerna itu pada akhirnya keangkut pindah Surabaya. Hihihi..
    Jadi penasaran mau liat2 House of Sampoerna

    BalasHapus
  15. Aku bolak balik ke Surabaya tapi belum pernah main ke House of sampoerna. Mantap juga ya, masuknya gratis ya.

    BalasHapus
  16. Aku tuh sering ke Surabaya, tapi belum pernah ke House of Sampoerna. Menarik ya bagian museumnya, ada cafe juga ternyata. Bisa ngopi dulu kalo pengen ngadem sambil nggosip, hihii

    BalasHapus
  17. Wah baru tau saya ini tempatnya, makin keren deh Surabaya banyak destinasi wisatanya 😍

    BalasHapus
  18. Aq jg suka pengen tau sejarah pas ngunjungin satu tempat atau satu hal. Kayak masuk ke lorong waktu dan mengambil manfaat2 dr hal tersebut. Noted ah, nanti klo ke Surabaya, mau main kesini :)

    BalasHapus
  19. Tempatnya baguuus dan vintage banget yaaa Sil.. semoga bisa segera main ke sini deh.. aku pengen tau sejarahnyaaa

    BalasHapus
  20. Sebelum aku selesai sekolah di surabaya kayaknya aku kudu mampir ke hos deh, asyik tempatnya, berasa kayak di zaman dulu ya mbk. Tp yg paling bikin aku penasaran rasa kopi di tanamera. Tengkyu sharingnya

    BalasHapus
  21. Aura kebahagiaan liburan eh jalan jalannya bener2 terasa kentara banget loh mba. Akh blm pernah sih ke sana. Jadi pengen belajar ttg kopi dan kretek. Ehehhe

    BalasHapus
  22. Saya baca tulisan ini tanpa liat judulnya terlebih dahulu. Pas baca bagian yg 18 tahun ke atas, pikiran saya ini museum yg berhubungan dgn kehidupan suami istri..hahaha...dasar ya :D

    BalasHapus
  23. Eh aku belum kesampaian juga loh mau kesini. Padahal udah penasaran sejak dulu waktu masih tinggal di Batam. Eh sekarang pas udah tinggal di Surabaya, masih belum keturutan juga kesini..

    BalasHapus
  24. Oo ternyata ada musium rokok kretek Sampoerna ya di Surabaya.. jadi bisa tau tentang tembakau, cengkeh, dan sejarah industri rokok ini ya..

    BalasHapus
  25. Dulu lewatin Aja mba Blum pernah masuk kedalamnya baru tahu iniada sejarahnya,,klo kedalam bau rokok gk mba???

    BalasHapus
  26. Wah sampe ada museum kretek ya punya Sampoerna. Memang perusahaan besar dan legendaris nih.

    BalasHapus
  27. Waktu ke Surabaya aku juga kesini mba,, tempatnya asri di luar banyak spot foto kece tapi aku ga kuat kalau di dalam soale bau tembakau huhu.

    BalasHapus
  28. Di kampus aku dulu ada Sampoerna Corner ((kalo ga salah, namanya)).

    Alhamdulillah~
    Sumbangsih Sampoerna terhadap kampus dan ilmu pengetahuan.

    BalasHapus
  29. Di Kudus juga ada museum Kretek. Tapi aku belum pernah ke sana. Padahal tinggal di Kudus dari SMA >.<

    BalasHapus
  30. Mauu ke sini waktu tajun lalu pas ke Jember, tapi ga jadi tiketku mepet. Akhirnya harus bali, mudah mudahan bisa mampir ke museum Kretek kapan2. Apik ya mba dalemnya.

    BalasHapus
  31. sejarah kretek aku kirain di museum kretek kota kudus, ternyata house of sampoerna. tentunya sangat keren krn instansinya juga moncer. sementara museum kretek di kota kudus tampil sederhana -untuk tidak bilang seadanya- karena memang hanya dikelola oleh pemda..

    BalasHapus
  32. Duh kak suka ga kuat akutu kalau baca cerita perjalanan yang asik dan seru kaya gini. Mana itu liat pemandangan yang cantik plus banyak awan pula, jadi pengen liburan jugaaaaaaaaa huhuuu :(
    Sayang kemarin di Surabaya hanya sempat singgah. Lain kali aku kudu bener-bener eksplore, ke B29 ini dong salah satunya yah. Aminnnn

    BalasHapus

Keep Blogwalking!

BLOGGER PEREMPUAN

Blogger Perempuan

KUMPULAN EMAK BLOGGER

BLOGGERHUB