Cara Membedakan Henna yang Asli dan Palsu

Desember 25, 2020

[Sumber Foto : https://unsplash.com/ by @jamesdouglas]

Zaman sekarang henna kian marak digunakan. Henna yang biasa digunakan sebagai pewarna kuku itu, saat ini tak hanya digunakan untuk acara tertentu. Namun juga untuk membuat tato temporer, pacar kuku, bahkan pewarna rambut.

Henna terbuat dari tumbuhan alami, tepatnya dari daun inai atau Lawsonia Inermis. Tumbuhan ini yang membuat pacar kuku atau henna ini memiliki kandungan warna merah, orange, atau kecoklatan.

Tumbuhan ini juga yang membuat banyak orang merasa yakin, bila henna sudah pasti aman untuk kesehatan kulit manusia.

Faktanya, tidak semua henna terbukti keamanannya. American Academy of Dermatology pernah membuat pernyataan yang berbunyi jika penggunaan henna bisa menyebabkan reaksi alergi pada kulit.

Seperti gatal-gatal, iritasi, tangan terasa panas hingga tangan yang dibubuhi henna menjadi bengkak merupakan gejala timbulnya reaksi alergi akibat penggunaan pewarna kuku ini.

Umumnya, gejala ini bisa saja timbul karena henna yang digunakan terbuat dari campuran bahan kimia yang tidak baik untuk kulit.

Bahan kimia itu adalah PPD (paraphenylenediamine) yang umumnya digunakan untuk membuat henna berwarna kehitaman dan lebih tahan lama.

Lalu, gimana cara untuk mengetahui henna yang kita gunakan aman atau tidak? Berikut caranya, simak ya;

Tekstur, henna yang asli dan aman digunakan adalah yang berbentuk bubuk, bukan yang cair atau pasta. Pasalnya, kebanyakan henna pasta mengandung bahan kimia tambahan yang membuatnya lebih mudah diaplikasikan ke tangan dan lebih tahan lama.

Untuk memastikan henna yang kamu pakai aman, selalu pilih henna yang berbentuk bubuk. Kamu bisa menambahkan campuran air lemon atau air teh pekat sebelum menggunakannya untuk menghasilkan warna yang lebih pekat dan hasil yang tahan lama.

Komposisi, pastikan untuk selalu melihat kandungan bahan pada produk henna yang kamu beli. Jika terdapat tulisan PPD lebih baik tidak usah digunakan. PPD atau tar batubara merupakan bahan utama yang berisiko memicu ragam efek samping, seperti alergi kulit hingga kanker darah.

Warna, seperti yang sudah diketahui oleh banyak orang, warna yang keluar setelah penggunaan henna bubuk adalah oranye setelah diaplikasikan.

Kemudian warnanya akan menggelap akibat teroksidasi, setelah 48 jam akan menjadi merah kecoklatan. Itu merupakan warna alami yang keluar bila henna terbuat dari daun inai.

Kamu wajib waspada kalau warna yang keluar justru malah hitam pekat. Besar kemungkinan henna tersebut menggunakan bahan pewarna kimia atau lebih parah mengandung PPD.

Jangka waktu keringnya henna, normalnya henna bubuk atau alami membutuhkan waktu yang lebih lama untuk kering. Apalagi bila digunakan tebal-tebal.

Proses pengeringan ini bisa membutuhkan waktu hingga beberapa jam sesuai dengan keinginan si pengguna. Semakin lama henna bubuk dibiarkan di kulit, maka warna yang dihasilkan akan semakin pekat.

Namun, jika yang digunakan adalah henna yang mengandung bahan kimia, proses pengeringannya tak akan memakan waktu terlalu lama.

Dalam waktu sebentar saja akan langsung mengeluarkan warna, bahkan hanya dalam hitungan menit. Hal itu lah yang membuat henna palsu tidak aman digunakan, karena untuk bisa mengeluarkan warna dengan instan, biasanya ada tambahan zat aditif yang tidak aman untuk kulit.

Aroma, henna yang alami terbuat dari daun inai yang dikeringkan dan kemudian ditumbuk. Hal ini membuat henna biasanya berbau seperti tumbuhan kering atau bahkan jamu.

Berbeda dengan henna yang palsu. Bila dicium, bau yang dihasilkan justru khas aroma kimia yang menyengat. Aroma itu bisa saja dihasilkan dari tar batubara.

Setelah mengetahui perbedaan antara henna asli dan palsu itu, pastikan untuk selalu berhati-hati sebelum membubuhi pewarna itu di kulitmu, ya.

Jadi, gimana dong kalau sudah terlanjur menggunakan henna palsu di kulit kita? Jawabannya, adalah segera menghapusnya sebelum reaksi alergi bisa timbul atau bahkan bertambah parah.

Dikutip dari Momslyfe, berikut cara menghilangkan henna di kuku dengan cepat:

  • Oleskan baby oil di kulit yang dihiasi henna, diamkan selama 20 menit, kemudian bilas dengan air hangat,
  • Bila tidak ada baby oil, kamu bisa menggunakan micellar water. Caranya bubuhkan micellar water ke kapas, kemudian gosok secara perlahan di bagian kulit atau kuku yang dihiasi henna,
  • Bila kedua cara tersebut kurang bisa membersihkan henna secara maksimal, coba gunakan scrub untuk badan. Gosok secara perlahan bagian yang dihiasi henna sampai warnanya memudar. Kemudian bilas dengan air hangat dan gunakan lotion supaya kulit tidak kering.

Semoga bermanfaat, ya.

You Might Also Like

1 comments

  1. Di sisi lain, aku sangat penasaran dengan filosofi henna. Pengen banget bisa riset dan nulis tentang seni ini.

    BalasHapus

Keep Blogwalking!

BLOGGER PEREMPUAN

Blogger Perempuan

KUMPULAN EMAK BLOGGER

BLOGGERHUB