Enggak, itu judulnya memang begitu, kan kalau tulisannya liburun - dibacanya liburan juga. Itu ada-adanya temen saya yang suka lari aja sebetulnya.
Jadi beberapa kali kami jalan bareng, dia selalu menyempatkan atau mungkin memang sengaja sambil work out.
Pertama kali kami jalan-jalan dan sambil dia lari itu pas ke Bukit kura- kura Onga'kan. Nah kemarin itu pas banget sebetulnya pengen pergi ke Blitar, (hmm ya ya ya lagi dan lagi pergi ke Blitar apa gak bosan sih?) pengen ke Vihara yang pernah saya bilang proses pembangunannya sejak tahun 1990 dan belum rampung hingga saat ini.
Baca juga: Running Trail di Bukit Kura- Kura Onga'kan
Tapi rupanya teman saya, sebut saja Mas Tony. Ngajaknya ke daerah yang cukup terkenal dengan makanan tiwul gorengnya. Saya yang awalnya gak tahu, akhirnya googling. Ternyata kami akan jalan ke daerah Mojo, dimana ada dua air terjun yang bisa dinikmati cukup dengan membayar Rp. 7.000/ orang saja.
Udah capek perjalanan, kami berhenti di sebuah warung yang memang cukup banyak jumlahnya di sepanjang jalanan menuju air terjun. Nah disini mas Tony udah mau siap-siap buat lari ke point parkiran Air Terjun Dholo. Kurang lebih jaraknya sekitar 3km.
[Persiapan Borobudur Run] |
Pas pulangnya saya minta buat mampir ke Air Terjun Irengolo. Jadi begini pemirsa, Air Terjun di lokasi ini ada dua. Dholo (besar) dan Irenggolo (kecil). Nah kalau mau ke Dholo, kalian juga harus menyiapkan tenaga ekstra. Karena untuk bisa mencapai air terun Dholo, trekingnya cukup menguras jiwa raga. Saya sendiri terakhir pergi ke air terjun ini tahun lalu bersama para sepupu, dan enough.
[Irenggolo] |
Selain itu juga batu-batu ini cukup licin kalau pengen mendaki sampai atas. Saya pengen sih kemarin cuma pas cemen dan pas ramai.
Nah, kalau sudah di Mojo gak lupa juga mencoba nasi goreng tiwul yang lengkap dengan telur serta ikan asin. Jadi tiwul itu adalah sebuah makanan yang asalnya dari singkong yang dikeringkan (biasa disebut gaplek).
[Penampakan nasi goreng tiwul] |