Tulisan ini murni pengalaman pribadi, tidak ada muatan sponsorship sama sekali. Jadi akan ada beberapa brand obat yang saya sebut secara gamblang.
Jadi ceritanya beberapa waktu yang lalu, saya mengalami sakit pinggang sebelah. Umumnya sih dikenal dengan sebutan kecetit. Sebelum- sebelumnya saya sama sekali belum pernah mengalami kondisi seperti ini. Maksudnya sakit pinggang hanya satu sisi saja. Kalau sakit pinggang kedua sisi sudah sering banget.
Nah, hari Rabu pagi saya mengalami rasa sakit di pinggang sebelah kiri, rasanya antara sakit yang mengginggit dan sakit seperti ditusuk- tusuk. Tiba- tiba saja saat bangun tidur nyeri sekali. Awalnya saya hanya mengira kalau ini sakit kelelahan akibat perjalanan liburan di weekend sebelumnya.
Jadi hari Rabu itu masih saya biarkan saja, hanya sesekali saya oleskan counterpain dan kadang hot in cream. Kalau memang ini sakit pinggang biasa, harusnya sesaat setelah dioles cream terkenal ini, nyerinya bisa berkurang. Tapi ternyata kok masih sama saja bahkan semakin sore rasanya semakin menjadi.
Apalagi hari Rabu itu saya masuk kantor seperti biasanya. Untuk duduk gak nyaman, untuk jalan sakit. Rasanya gak menentu banget. Setelah saya telusuri, ternyata ini bisa jadi karena hari Selasa saya menyelesaikan beberapa pekerjaan secara bersamaan. Jadi cukup sering mengubah posisi badan tapi posisi tetap duduk. Bisa bayangin gak ya para pembaca?
Jadi posisi saya tetap duduk, hanya pinggang ke atas yang sering berubah posisinya. Kalau dalam bahasa Jawa, "ngongkek awak", atau muter badan 45 derajat dan mungkin saja agak kebablas.
Jadi, kecetit ini merupakan kondisi umum dari sakit tulang belakang. Umumnya menimpa leher (cervical) dan pinggang (lumbal). Biasanya hanya satu sisi saja, sama kasusnya seperti yang saya alami. Asal muasalnya dari gaya hidup, kurang olahraga, atau posisi duduk yang kurang tepat alias tidak ergonomis. Bisa jadi terlalu membungkuk dan terjadi dalam jangka yang cukup panjang.
Nah, karena Rabu itu saya merasa sangat kesakitan. Jadi saya coba untuk googling dengan keyword "sakit pinggang sebelah kiri". MAK TRATAP!. Di page one muncul penjelasan dari hellosehat, bisa jadi sakit pinggang sebelah kiri ini diakibatkan oleh batu ginjal.
Saya sempat kaget tapi mencoba mengingat kembali, bahwa selama ini belum dan semoga jangan sampai ada masalah dengan kemih. Selama ini quantitas minum air mineral saya juga lebih dari cukup.
Jadi saya rasa kecil kemungkinan kalau sampai kena batu ginjal. Tapi kalau emang kehendak Tuhan saya kena sakit kemih ini, ya gak tau lagi.
Saya juga sempat sambat ke orang rumah soal sakit pinggang saya ini, tapi tanggapannya "mungkin capek biasa aja, kan habis perjalanan".
Tapi beneran deh sakit banget. Waktu di kantor, saya juga sempat cerita- cerita soal sakit pinggang yang saya rasakan. Setelah ditanya kira- kira kenapa, ada aktivitas yang berlebihan atau tidak, dan langsung dibilang, "Lho, kecetit itu, Vi".
Kemudian saya direkomkan obat apa saja yang sebaiknya dikosumsi untuk mengurangi rasa sakit ini. Ada yang mahal, ada yang standart dan ada yang murah. Mulai harga 50 ribu ke atas sampai ada yang paling murah yaitu 1 kapsulnya Rp 2.500.
Meskipun dapat diobati tapi katanya ya, kecetit ini akan datang lagi dan lagi. Saat istirahat makan siang, saya akhirnya pergi ke Kimia Farma untuk beli obat. Saya hanya bilang minta obat untuk sakit pinggang kecetit. Lalu setelah dicarikan, saya dipanggil ke kasir.
Di situ saya tidak ditanya mau obat yang seperti bagaimana, maksudnya tidak diberi opsi untuk obat- obat yang dapat digunakan untuk penyakit ini. Saya langsung diberi dua jenis obat. Merknya Epsonal 50mg dan Voltaren 50mg.
Setelah saya googling, Epsonal ini merupakan obat yang digunakan untuk terapi simtomatik untuk kondisi yang berhubungan dengan Spasme Muskuloskeletal atau kejang otot. Sedangkan Voltaren 50mg digunakan untuk meregangkan ototnya.
Waktu bayar, saya sedikit kaget karea ternyata obatnya mahal. Maklum saja ya, kaum BPJS yang jarang banget konsumsi obat. Tapi, saya jadi tahu, bahwa harga obat yang cukup mahal juga dapat mempercepat penyembuhan (dalam kasus saya ini, ya).
Ohya, Epsonal dan Voltaren ini diminum masing- masing 2x dalam 1 hari. Dalam 5 kali minum obat atau artinya dua setengah hari, rasa sakit menggigit yang saya rasakan berangsur hilang dan Alhamdulillah saat ini sudah tidak terasa sakit lagi.
Ohya, selain Epsonal ada juga opsi obat yang dapat digunakan untuk mengurangi rasa sakit dari kecetit ini, yaitu Ibuprofen atau daun bidara (harga 1 kapletnya Rp 2.500).
Namun dengan kejadian ini, saya jadi punya PR besar untuk mulai memperbaiki posisi duduk dan gaya hidup, alias harus banget nih mulai olahraga lagi.
Nah, semoga cerita kali ini bermanfaat ya untuk teman- teman.
Jadi ceritanya beberapa waktu yang lalu, saya mengalami sakit pinggang sebelah. Umumnya sih dikenal dengan sebutan kecetit. Sebelum- sebelumnya saya sama sekali belum pernah mengalami kondisi seperti ini. Maksudnya sakit pinggang hanya satu sisi saja. Kalau sakit pinggang kedua sisi sudah sering banget.
Nah, hari Rabu pagi saya mengalami rasa sakit di pinggang sebelah kiri, rasanya antara sakit yang mengginggit dan sakit seperti ditusuk- tusuk. Tiba- tiba saja saat bangun tidur nyeri sekali. Awalnya saya hanya mengira kalau ini sakit kelelahan akibat perjalanan liburan di weekend sebelumnya.
Jadi hari Rabu itu masih saya biarkan saja, hanya sesekali saya oleskan counterpain dan kadang hot in cream. Kalau memang ini sakit pinggang biasa, harusnya sesaat setelah dioles cream terkenal ini, nyerinya bisa berkurang. Tapi ternyata kok masih sama saja bahkan semakin sore rasanya semakin menjadi.
Apalagi hari Rabu itu saya masuk kantor seperti biasanya. Untuk duduk gak nyaman, untuk jalan sakit. Rasanya gak menentu banget. Setelah saya telusuri, ternyata ini bisa jadi karena hari Selasa saya menyelesaikan beberapa pekerjaan secara bersamaan. Jadi cukup sering mengubah posisi badan tapi posisi tetap duduk. Bisa bayangin gak ya para pembaca?
Jadi posisi saya tetap duduk, hanya pinggang ke atas yang sering berubah posisinya. Kalau dalam bahasa Jawa, "ngongkek awak", atau muter badan 45 derajat dan mungkin saja agak kebablas.
Jadi, kecetit ini merupakan kondisi umum dari sakit tulang belakang. Umumnya menimpa leher (cervical) dan pinggang (lumbal). Biasanya hanya satu sisi saja, sama kasusnya seperti yang saya alami. Asal muasalnya dari gaya hidup, kurang olahraga, atau posisi duduk yang kurang tepat alias tidak ergonomis. Bisa jadi terlalu membungkuk dan terjadi dalam jangka yang cukup panjang.
Nah, karena Rabu itu saya merasa sangat kesakitan. Jadi saya coba untuk googling dengan keyword "sakit pinggang sebelah kiri". MAK TRATAP!. Di page one muncul penjelasan dari hellosehat, bisa jadi sakit pinggang sebelah kiri ini diakibatkan oleh batu ginjal.
Saya sempat kaget tapi mencoba mengingat kembali, bahwa selama ini belum dan semoga jangan sampai ada masalah dengan kemih. Selama ini quantitas minum air mineral saya juga lebih dari cukup.
Jadi saya rasa kecil kemungkinan kalau sampai kena batu ginjal. Tapi kalau emang kehendak Tuhan saya kena sakit kemih ini, ya gak tau lagi.
Saya juga sempat sambat ke orang rumah soal sakit pinggang saya ini, tapi tanggapannya "mungkin capek biasa aja, kan habis perjalanan".
Tapi beneran deh sakit banget. Waktu di kantor, saya juga sempat cerita- cerita soal sakit pinggang yang saya rasakan. Setelah ditanya kira- kira kenapa, ada aktivitas yang berlebihan atau tidak, dan langsung dibilang, "Lho, kecetit itu, Vi".
Kemudian saya direkomkan obat apa saja yang sebaiknya dikosumsi untuk mengurangi rasa sakit ini. Ada yang mahal, ada yang standart dan ada yang murah. Mulai harga 50 ribu ke atas sampai ada yang paling murah yaitu 1 kapsulnya Rp 2.500.
Meskipun dapat diobati tapi katanya ya, kecetit ini akan datang lagi dan lagi. Saat istirahat makan siang, saya akhirnya pergi ke Kimia Farma untuk beli obat. Saya hanya bilang minta obat untuk sakit pinggang kecetit. Lalu setelah dicarikan, saya dipanggil ke kasir.
Di situ saya tidak ditanya mau obat yang seperti bagaimana, maksudnya tidak diberi opsi untuk obat- obat yang dapat digunakan untuk penyakit ini. Saya langsung diberi dua jenis obat. Merknya Epsonal 50mg dan Voltaren 50mg.
Setelah saya googling, Epsonal ini merupakan obat yang digunakan untuk terapi simtomatik untuk kondisi yang berhubungan dengan Spasme Muskuloskeletal atau kejang otot. Sedangkan Voltaren 50mg digunakan untuk meregangkan ototnya.
Waktu bayar, saya sedikit kaget karea ternyata obatnya mahal. Maklum saja ya, kaum BPJS yang jarang banget konsumsi obat. Tapi, saya jadi tahu, bahwa harga obat yang cukup mahal juga dapat mempercepat penyembuhan (dalam kasus saya ini, ya).
Ohya, Epsonal dan Voltaren ini diminum masing- masing 2x dalam 1 hari. Dalam 5 kali minum obat atau artinya dua setengah hari, rasa sakit menggigit yang saya rasakan berangsur hilang dan Alhamdulillah saat ini sudah tidak terasa sakit lagi.
Ohya, selain Epsonal ada juga opsi obat yang dapat digunakan untuk mengurangi rasa sakit dari kecetit ini, yaitu Ibuprofen atau daun bidara (harga 1 kapletnya Rp 2.500).
Namun dengan kejadian ini, saya jadi punya PR besar untuk mulai memperbaiki posisi duduk dan gaya hidup, alias harus banget nih mulai olahraga lagi.
Nah, semoga cerita kali ini bermanfaat ya untuk teman- teman.