Romantisan : Air Terjun Madakaripura

Februari 25, 2015

Alam memang tak pernah puas menyajikan panoramanya! Semakin sering melakukan perjalanan, membuat saya semakin buncah, ingin terus melangkah dan berkunjung, menjadi salah satu dari sekian banyak tamu yang siap di terima dengan baik oleh alam.
Madakaripura, akhirnya!

Setelah sekian lama, merajuk- rajuk, sampailah saya disana, di Madakaripura. 

 Coklat leleh, semalam hujan deras.

Pertama, makasih dulu buat yang sudah bersedia mengabulkan keinginan saya datang kesini, makasih yaaaa :). Makasih buat kesediaan waktunya, waktu sibuk ngerjakan skripsi menjelang dateline, malah diajak jalan- jalan. :'D

Nah, Madakaripura, salah satu air terjun yang ada di daerah Probolinggo, tepatnya di Desa Sapih Kecamatan Lumbang Probolinggo. Jarak dari jalan besar adalah 33 KM, lalu ditambah lagi 5 KM. Awalnya saya kira, Mandakaripura, lalu di penunjuk arah Madakalipura, dan ternyata yang benar adalah Madakaripura. *abaikan saja ini*

Untuk masuk ke air terjun ini standart seperti air terjun yang lainnya. Jika menggunakan kendaraa pribadi, setiap orang dikenakan Rp. 5000, lalu parkir Rp. 3000. 

Malam hari sebelum kami datang, hujan lebat di mana- mana, sehingga sepanjang jalan menuju air terjun banyak sisa longsoran, baik tanah maupun batu dan juga pohon tumbang. Tapi, jalan masih bisa dilewati kok. Asal hati- hati. 

Saya dapat rekomendasi, waktu yang baik untk datang kesini adalah saat musim kemarau, sehingga airnya bening. Tapi, gak apa- apa. Meskipun kemarin air terjunnya berwarna keruh, tidak mengurangi keindahan alam Madakaripura kok. :)


Sampai di parkiran, pastikan semua barang dan kendaraan aman. Siapkan semua peralatan yang akan di bawa dan kondisi yang prima, karena disini, kita akan basah- basahan. 

Eh, dari parkiran kita masih harus jalan kaki ya. -+ 45 menit (karena kemarin saya banyak duduk- duduk). Nikmati saja, gak akan kerasa capek kok.

Buat yang gak mau basah kuyup, siapkan mantel, karena untuk sampai di air terjun utama kita bakalan di guyur hujan lebat air terjun. Tapi, kalau gak mau repot bawa bisa beli di lokasi, banyak yang jual. 
"one ten thousand- one ten thousand mister" teriak ibu- ibu penjual mantel ke dua orang turis yang kami temui kemarin.

Kami berdua memutuskan untuk tidak menggunakan mantel, karena Ilham yang maksa. Ternyata memang lebih seru kalau basah- basah an. :D

Bercengkerama denganmu, di alam

 Landmark!

 Madakaripuraaaaa

I've never felt so much lovveeeee.

take a welfie

Menuju air terjun utama memang harus sedikit ngoyo, karena aliran air sangat keruh dan deras. Sayang sekali kami tidak bisa menuju ke air terjun yang terlihat seperti dalam botol, karena hari menjelang siang dan mulai mendung. Melihat ke atas, saya merasa ngeri. Siuman, kalau ternyata saya ini kecil sekali. :'D

Makasih ya mas Patjar, Ilham Sumarga. :)))

You Might Also Like

3 comments

  1. woww seru... aku belum pernah kesana hohooo, dulu cuma seputaran coban ke air terjunnya :p

    BalasHapus
  2. Awakmu wis tau ning sedudo durung? Nek durung berati pelanggaran! Hahahah

    Btw, apik air terjuneeee...

    BalasHapus

Keep Blogwalking!

BLOGGER PEREMPUAN

Blogger Perempuan

KUMPULAN EMAK BLOGGER

BLOGGERHUB