3 Jenis TOGA Penyelamat Keluarga

Maret 29, 2016

Tahun 2001 kami sekeluarga resmi pindah dari kampung halaman ibu yang notabene masih Desa ke daerah yang semi kota. Meskipun daerahnya masih ada di satu wilayah Kediri. Saya jadi ingat, pekarangan rumah uti saya luas, depan belakang masih didominasi dengan banyak tumbuhan. Mulai dari rambutan, pepaya, mangga, nangka, jeruk nipis, pisang, kunyit, temulawak, daun sirih, kemangi, lidah buaya, jahe, dan berbagai macam tumbuhan bunga baik di pot ataupun di tanah. Apalagi memang uti saya adalah penggemar jamu, setiap hari uti selalu membuat sendiri dan jamu yang biasa dibuatnya adalah kunir asem, bahkan seringkali saya juga ikut mencicipi. Ya, kalau di rumah uti saya, perlu apapun tinggal petik, semuanya gratis karena milik sendiri. 

Tapi sejak pindah ke daerah semi kota, kami sekeluarga jarang sekali bisa memanfaatkan lahan untuk bercocok tanam. Jangankan tanaman macam pisang dan rambutan, tanaman obat pun susah jika di tanam di daerah kami. Bukan karena tanahnya tidak cocok tapi setiap menanam apapun akan habis dimakan ayam. Jadilah kami hidup dengan hal-hal yang instan, sakit ya beli obat. Berbeda dengan uti saya, kalau ada yang sakit selalu siap sedia obat alami di sekitar rumah. 

Lambat laun, saya dan ibu mulai menyadari kalau obat kimiawi tidak baik jika digunakan secara terus menerus. Bukan tidak boleh, tapi alangkah baiknya jika penggunaan obat kimia juga dibarengi dengan obat alami. Akhirnya dengan berbekal bibit dari rumah uti, kami menanam 3 tanaman yang nantinya bisa menjadi alternatif apotek keluarga. Kenapa hanya 3 tanaman ? Karena sampai saat ini hanya 3 tanaman itu yang masih hidup di belakang rumah kami. 

1. Daun Sirih
Awalnya susah sekali membudidayakan daun sirih di lingkungan rumah, beberapa kali sempat kering dan layu hingga akhirnya mati. Tapi sekarang sudah tumbuh subur. Daun ini sangat bermanfaat untuk saya pribadi, karena setiap hari saya menggunakan air rebusan daun sirih ini untuk mengompres mata setiap akan tidur. Kegiatan ini cukup ampuh untuk mengurangi mata lelah saya yang memang minus. Selain itu juga air rebusan sirih ini bisa digunakan untuk berkumur setelah gosok gigi.


2. Kunyit
Keluarga saya merupakan penyuka olahan daging, jadi setelah makan biasanya badan terasa lebih berat dan merasa tidak enak. Maka dari itu, kunyit ini sering kami jadikan obat penawar lemak. Caranya adalah dengan membuat jamu kunyit. Selain itu, kunyit juga bisa digunakan sebagai bumbu dapur, seperti saat ibu saya memasak ayam ungkep. 

3. Jahe
Tanaman jahe ini cocok sekali kalau dibuat untuk wedang dan dinikmati di musim hujan, kalau saya biasanya buat wedang jahe dicampur dengan jeruk nipis. Manfaatnya banyak juga selain menghangatkan badan juga bisa mengobati berbagai macam penyakit seperti batuk, masuk angin, dan pilek.

Nah, itulah 3 tanaman penyelamat keluarga kami, di rumahmu ada tanaman obat juga ? Apa saja nih? Yuk bagi cerita.

One Day One Post - 2 (29 Maret 2016)


You Might Also Like

2 comments

  1. hmm di rumahku sih nggak ada sil :D

    BalasHapus
  2. kalo di saya ada yang namanya daun haneuleun bahasa sunda. tapi gak tahu nama ilmiahnya. khasiatnya bagus buat panas dalam.

    BalasHapus

Keep Blogwalking!

BLOGGER PEREMPUAN

Blogger Perempuan

KUMPULAN EMAK BLOGGER

BLOGGERHUB