"Mbak- mbak mana ini jalan Sumatera?", tanya saya ke mbak Rahmah yang sedang cek GPS dan ada di boncengan si variya.

Setelah menerjang macet Surabaya yang cukup menguras emosi, akhirnya kami sampai di depan hotel. "Lah, ini sih bukan hotel, ini kayak cafe". Batin saya saat pertama kali melihat tempat yang akan saya pakai menginap malam itu. Tapi ternyata dalamnya cukup bagus, cocoklah buat yang suka nginap bukan buat staycation. Iya, My Studio Hotel Surabaya ini adalah salah satu dari sekian banyak tempat menginap yang bekerja sama dengan jasa booking online. Parahnya kok saya baru tahu ya ada tempat menginap yang asyik gini, di Surabaya lagi.

[Lobby]

Ceritanya waktu itu saya iseng aja cari hotel murah-murah *cekak kantong* buat menginap semalam di Surabaya. Maunya biar kayak bikepacker gitu dari Kediri ke Surabaya naik motor terus nginapnya di hotel. Terus ketemulah sama Studio Hotel ini. Lihat gambar, lihat ulasan, lokasi, dan review kok rata-rata kasih respon positif. Oke deh lanjut booking dan selesai. Saya pakai jasa A, pertama kalinya saya booking hotel pakai aplikasi ini dan tergiur karena bisa bayar di tempat. Oke.

[Lobby]

Tak lama setelah itu sebuah pesan masuk ke email. Attachmentnya saya pelajari dan akhirnya saya cancel bookingan karena harus menunjukkan Credit Card, kalau ga bisa menunjukkan bisa dapat tambahan biaya. Okelah saya cancel saja karena memang ga punya CC, lagian minta tolong sepupu juga gak bisa karena per hari itu CC nya sudah limit. Kemudian nyoba pakai aplikasi yang biasa saya pakai, ternyata harganya lebih murah dan lagi saya pakai kode promo jadi lebih murah lagi. Asyik-asyik.

Saat check in saya cuma ditanya sudah pesan atau belum, lalu via jasa apa. Oke setelah saya sebutkan, resepsionis memberikan form untuk di tanda tangani dan diminta tuk mencatat nomor HP. Saya mendapat bed di lantai 2 nomor 2018. Meluncur ke nomor kasuuuur. Suasana cukup lenggang, bisa jadi karena masih siang. 

[Kamar Kapsul]

Fyi saja sih, My Studio ini merupakan hotel kapsul atau orang biasa bilang tempat menginap singkat karena memang gunanya untuk meletakkan barang dan beristirahat secukupnya. Kamar yang disediakan juga bukan seperti hotel pada umumnya karena ruang kasurnya berbentuk kapsul atau kasur dua tingkat. Ah mungkin jika kamu familiar dengan kata hostel, maka seperti itulah My Studio. Bedanya kalau hostel kasurnya 2 tingkat tapi tidak ada tirai penutupnya, kalau di hotel kapsul semacam ini pasti ada. Ohya hotel kapsul itu pertama kali dipopulerkan di negara Jepang.

[Lantai 2]

Tipe kanar yang ditawarkan ada dua jenis, yaitu single dan double studio. Untuk jenis kamar double studio dapat dihuni oleh 2 orang. Tapi menurut saya lebih nyaman jika menggunakan single studio, soalnya kalau pakai double studio kasurnya cukup sempit kalau diisi oleh 2 orang.#Timbedigasan haha.

[-]

Fasilitas di My Studio ini menurut saya juga sudah memadai, apalagi jika mengingat harga menginapnya cukup terjangkau. Ada free breakfast, AC tentu saja, free wifi di seluruh ruangan, 24 jam resepsionis, handuk, air minum, mini mart, loker di lantai 1, 24 jam CCTV dan security, laundry dan personal locker with keycard access. Nah kalau misal memilih double studio dapat tambahan fasilitas free soap and shampo dan welcome drink.

[Single studio- Source My Studio Hotel]

[Double studio- Source My Studio Hotel]

Ohya kabarnya sih My Studio ini dipisah antara laki-laki dan perempuan, tapi kemarin saat saya menginap untuk lantai 2 not female or male only. Jadi ada campur gitu, ah tapi untungnya ada tirainya kan jadi no worries lah.

[handuk dan air mineral]

Loker di sini juga ada dua, yang satu ada di lantai utama dan satu lagi ada di bawah kasur. Nah untuk mengakses loker ini kita harus konfirmasi dengan resepsionis. Cukup dengan deposit Rp 100.000 kita dapat memiliki keyacces yang disebut dengan miscellaneous atau NFC (Near Field Communication). Ukuran lokernya cukup luas kok, jadi bisa diisi tas (carier pun masuk), sepatu, dan juga helm. Bagi saya yang lumayan cukup sering tidur di mana saja, My Studio ini nyaman dan gak berisik. Buat yang muslim juga ga perlu khawatir soal tempat ibadah, soalnya di semua ruangan ada 1 kabin yang dapat digunakan untuk sholat. 

[Miscellaneous]

[Sekilas seperti jam tangan]

Untuk sarapannya sendiri My Studio menyediakan roti dengan berbagai macam selai, kalau pengen roti bakar juga bisa karena sudah ada pemanggang electricnya. Jika ingin teh atau kopi juga tersedia di sini. Tapi perlu di catat di sini self service yah. Hehe.

[Sarapan dimulai pukul 05.00- 10.00]

Lokasi My Studio sangat strategis karena dekat sekali dengan Stasiun Kereta Api Gubeng, bahkan stasiun ini cukup dijangkau dengan jalan kaki saja. Selain itu juga dekat dengan pusat perbelanjaan seperti Grand City, Hi-Tech Mall., Surabaya Plaza, dan juga WTC.

Jadi buat kamu yang pengen ke Surabaya sendiri, pengen menginap dengan suasana yang berbeda bisa deh menginap di My Studio Hotel City Center ini. Waktu Check In dan Check Outnya standar seperti hotel biasanya, yaitu pukul 14.00 dan 12.00.

Harga standar untuk single studio dimulai dari Rp 100.000 dan double studio Rp 150.000. Kebetulan waktu itu saya dapat harga Rp 90.660. Murah kan yak? Asyik deh.

My Studio Hotel City Center
Jalan Sumatera 20 C, Gubeng, Surabaya