Romantisan : Sepakat untuk Menikah

Mei 04, 2021

Long time tidak curhat-curhat santai di blog. Rindu sebetulnya namun bingung untuk memulainya. 


Selama ini saya menahan diri selama kurang lebihnya satu tahun untuk tidak upload tentang persiapan menikah ke sosial media. Bukan tidak mau membagikan cerita bahagia ya, hanya saja saya ingin teman-teman dunia maya tahu setelah semuanya benar-benar terjadi.

Kalau boleh dibilang, setahun ternyata cepat sekali berlalu. Desember 2019 adalah bulan di mana saya mengirim pesan, bukan ajakan menikah atau minta untuk dinikahi ke orang yang jadi suami saya sekarang ini. 

"Chal, bapak dan ibu sudah selesai urusan haji. Sepertinya setelah ini giliranku disuruh menikah"

//

"Minggu depan aku boleh ke Kediri? Kita bicara soal ini, ya"

//

Long story short, orangnya betulan datang ke Kediri. Tidak janjian untuk berjumpa di rumah, namun di Warkop Maspu. Di sana kami ngobrol santai-santai saja, bikin vlog cerita perjalanan kami singgah di beberapa tempat wisata (ternyata vlognya ga pernah diedit ataupun diupload hingga sekarang).

Lalu gongnya saya bilang "yasudah, bismillah. Insya Allah akhir tahun 2020 kalau emang jodohnya menikah kita. Pokoknya bismillah saja dulu" // "Iya, bismillah saja ya".

Memang semesta sukanya bercanda saja, ngasih kejutannya instan banget. Meskipun saya tahu - akan datang waktunya saya akan didudukkan (untuk diajak bicara) oleh orang tua -, tapi tidak menyangka kalau akan secepat itu, dari waktu saya dan Ical berjumpa untuk bicara, kurang lebihnya 2 minggu setelahnya orang tua ngajak saya bicara.

"Kalau memang serius, anaknya minta ke sini. Ketemu bapak", begitulah pesan bapak saya untuk disampaikan ke Ical.

Dua minggu setelahnya, Ical betulan datang ke rumah. Minta izin, minta restu untuk jalin hubungan serius- menikah. Syukur alhamdulillah orang tua saya kasih restu. Insya Allah kalau sudah seperti itu, jalannya pasti mudah.

Pesan bapak saya waktu itu ke Ical adalah "Kalau memang betul-betul serius, saya minta kamu bawa keluargamu untuk datang ke sini setelah lebaran ya". Sayangnya waktu itu pandemi sedang ramai-ramainya jadi memang belum bisa untuk memenuhi permintaan datang setelah lebaran.

Jika sudah waktunya, pasti akan datang masanya. Bulan Agustus 2020 di tanggal 9, Ical datang berkunjung bersama keluarganya untuk saling mengenal dengan keluarga saya di sini. Prosesinya tidak lama, hanya kenalan dan saling tukar cincin sebagai tanda saling mengikat.

Kemudian di bulan September tanggal 20, kami dari Kediri datang ke Probolinggo untuk silaturahmi sekaligus mengembalikan lamaran sebagai tanda semua keluarga saling setuju untuk pernikahan ini. Ohya kami dari pihak perempuan juga sudah bawa tanggal pernikahan (yang sebelumnya sudah saya komunikasikan dengan pihak laki-laki).

Tanggal pernikahan ini dihitungkan oleh kakek saya, untuk dasar perhitungannya kurang paham sih ya. Tapi kami meyakini bahwa semua tanggal itu baik. 26 Jumadil Tsaniah 1442,  dipilihkan oleh mbah saya sebagai hari pernikahan. Sedangkan untuk bulan masehinya jatuh di tanggal 09 Februari 2021.

Untuk cerita persiapan pernikahan, dilanjut di post berikutnya ya.



You Might Also Like

1 comments

  1. Iya bener... semesta memang suka sebecanda itu. Tp disini dek Pi kan sudah kenal dulu ya sama calon suami. Lha aku... Wkwkwkwkwkwwk... Asliii kek mengambil kucing dalam karung

    BalasHapus

Keep Blogwalking!

BLOGGER PEREMPUAN

Blogger Perempuan

KUMPULAN EMAK BLOGGER

BLOGGERHUB