Salah
satu jenis foto- foto favorit yang beredar di linimasa
media sosial saya adalah jenis foto jalanan atau lebih dikenal
dengan
street photography. Buat saya pribadi, street
photography itu menarik, karena rata- rata foto yang dihasilkan jujur, momennya nggak dibuat- buat dan tentunya diambil secara spontan. Hal lainnya yang membuat menarik dari street
photography itu karena objeknya diambil di ruang publik dan mayoritas bercerita
tentang keadaan sehari- hari di masyarakat. Saking jujurnya,
kadang saat melihat foto tersebut ada perasaan dekat antara saya dengan objek.
Ada yang lucu sampai membuat saya terbahak hinggaperut sakit, atau bahkan
muncul perasaan haru yang menohok.
Saya
sendiri beberapa kali pernah mencoba mengambil objek dari street photography, namun sepertinya kegiatan ini kurang cocok buat
saya. Ada beberapa alasan kuat yang mendasari kenapa kegiatan ini gak masuk
kalau saya dalami, ini alasannya :
1. Street
photography itu mengharuskan
saya untuk bergerak dengan cepat dan lincah, karena momen- momen keren di
jalanan itu gak bakalan terulang, jadi kalau gearnya (kamera) lelet dan riweh,
momen-momen di depan mata bisa terlewat begitu saja. Keselnya lagi, ponsel yang
saya miliki saat ini gak bisa diajak lincah!
2. Beberapa teman fotografer yang sudah profesional
menyarankan untuk pakai DSLR ketika melakukan kegiatan ini, kebetulan saya juga
punya 1. Tapi sayang auto fokusnya udah hang saking seringnya dipakai, udah mau
habis kali itu shutter countnya. Haha. Apalagi menurut saya DSLR itu ribet
kalau mau bidik momen yang cepet, apalagi yang autonya udah mati kayak punya
saya, kalau manual kan harus di setting ini itu dulu biar pas fokusnya, pencahayaanya, speednya, bukaan diafragmanya, dan lainnya yang mendukung supaya foto yang dihasilkan bagus. Lagi- lagi keburu lewat momennya. Jadilah saya lebih
enak pakai kamera ponsel kalau motret.
Meskipun sebetulnya kualitas hasil dari kamera ponsel
tentu gak bisa dibandingkan dengan hasil dari kamera DSLR, tapi kalau
kebutuhannya cuma buat diupload di medsos aja sih cukup mumpuni lah.
Intinya, pakai kamera ponsel buat saya sudah cukup, tapiiiiii... tentu ponselnya harus yang bisa
diajak gercep, alias gerak cepat. Ponsel saya yang sekarang, gak bisa kayak
gitu!
3. Yes, intinya sih memang ponsel saya yang sekarang, belum
canggih buat diajak hunting street
photography #kode
Nah,
baru-baru ini Huawei mengeluarkan smartphone
mereka yang menurut saya keren banget. Berhubung saya lagi bahas street photography, saya mau bahas soal
teknologi Fingerprint sense 2.0 dulu
yang ada di G8.
Fingerprint sense 2.0 merupakan teknologi sentuh revolusioner yang dimiliki smartphone Huawei. Ini merupakan singe- touch fingerprint reader yang sensitivitas dan kecepatan
rekognisinya tinggi. Singkatnya, sekali disentuh jari, dalam 0.5 detik, smartphone langsung unlocked dan bisa akses berbagai aplikasi.
Saya
langsung excited banget pas dengar
ini, kenapa coba?
Ya
artinya keinginan saya buat ikutan ber- street
photography bisa tercapai! Gak bakalan ribet buka lock smartphone dan pencet aplikasi kamera. Jadi gak bakalan lagi
kelewat momen- momen menarik yang terjadi di depan mata. Sekali sentuh, langsung
deh dapat momen- momen di jalanan yang gak bakal terulang seperti foto ini.
Semoga bisa segera terwujud punya ponsel yang lincah kayak Huawei deh,
jadi gak cuma gigit jari kalau ada momen seru di jalanan.