Foto bersama di toko baru |
Ini tahun 2004, berarti saya masih SD, coba tebak saya yang mana? Hehe
Mungkin saya sudah lupa tentang apa saja yang pernah terjadi di masa lalu, tapi karena ada gambar yang tersimpan dengan baik akhirnya bisa menjadi pengingat. Kadang gak percaya juga kalau pernah melakukan ini itu. Haha.
Kalau hal buruk tentang saya diceritakan, saya gak pernah terima. Misalnya, kalau saya diajak ke pasar suka minta banyak jajan, atau bisa nangis kejer karena gak dituruti.
Katanya, generasi tahun 90an adalah generasi terakhir yang bahagia karena masa kecil dilalui dengan senang- senang main bersama teman, tanpa harus tersekat gadget, mandi di kali telanjang gak ada anak kecil yang napsu, dan pedofil gak sebanyak sekarang, dulu jarang banget tuh ada berita pemerkosaan, iya ada tapi jarang.
Gak ada juga anak kecil pacar- pacaran, yang masih kecil sudah sayang- sayangan, baper, patah hati, dan jaim- jaiman.
Tapi, ada pertanyaan besar yang selalu dan selalu saya tanyakan kepada ibu di setiap hari lahir saya tiba. Kenapa ya bertambah usia itu harus datang ? Kan enak kalau kecil bisa main- main terus. Gak perlu mikir ini itu.
Sekarang nyata benar rasanya jadi besar, jadi dewasa, kehilangan kebahagiaan masa kecil, masa kanak- kanak. Kehilangan teman bermain yang satu persatu bekerja di tempat yang jauh, menikah, bahkan sudah punya anak. Padahal dewasa itu kan datangnya tidak spontan. Apalagi untuk generasi terakhir yang berbahagia seperti saya. Tapi, lagi- lagi quote life must go on selalu menang.
Jadi, selamat datang masalah, karena dewasa itu penuh dengan masalah.
*Pasang tameng baja.