Kalau berkunjung ke Probolinggo, entah kenapa selalu pengen nyanyi lagunya Katon Bagaskara.
"Pulang ke kotamu.. Ada setangkup haru dalam rindu.. Masih seperti duluuuuuu.. Sliramuuuuu".
Haha.. Probolinggo, buat saya kota yang dilewati oleh jalur pantura ini emang punya seribu satu kenangan yang gak bisa dilupakan, padahal saya berkunjungnya sih cuma beberapa kali aja ya. Tapi mungkin karena ada seseorang yang jauh di sana, yang membuat kota ini pernah begitu istimewa.
Ah. Masa lalu..
Ohya ini ceritanya lanjutan dari perjalanan ke Bromo kemarin ya, jadi setelah turun dari Bromo kami bersiap menuju BJBR atau Mangrove Bee Jay Bakau Resort. Lokasinya ada di daerah pelabuhan PPP Mayangan. Tempat ini sih sebenernya lebih ke wisata mangrove, karena sepanjang perjalanan menuju inti dari wisata kita harus melewati hutan mangrove.
Suasananya waktu melewati hutan mangrove ini enak, sejuk gitu. Padahal Probolinggo kan panas ya. Tapi pas udah di inti wisata, kembali panas lagi. Hehe. Nah, selain tempat wisata BJBR ini juga punya resort yang bisa disewa. Namun kali ini saya berkunjung bukan buat menginap, cuma istirahat sejenak sambil makan siang di resto yang ada di tengah-tengah BJBR.
Setelah makan siang, kami diberi waktu sekitar 1 jam untuk berkeliling melihat wisata BJBR. Ada beberapa landmark yang bagus buat foto instagram ya, tapi panasnya nggak bisa diajak kompromi. Lain kali mungkin harus bawa topi pantai atau payung ya.
Ohya fasilitasnya sendiri sudah lengkap dan memadai, ada toko souvenir, ada mushola di atas pantai dan toiletnya juga memadai banget. Ohya waktu makan siang di resortnya, menu makanannya juga enak-enak dan pengen nambah cuma malu. Haha.
Tiket masuknya standart wisata, weekdays 15K dan weekend 30K.
Selebihnya silakan menikmati BJBR via foto ini ya..
[Ko Tian sedang berjalan menyusuri pantai] |
[Kuda Cipta] |
Sepulang dari BJBR kami juga mampir untuk mencicipi es krim di Sumber Hidup dan membeli beberapa oleh- oleh.
Pulang..