My 2021 Recap

Desember 20, 2021

Sudah cukup lama tidak menuliskan kesan pesan di setiap akhir tahun. Mungkin karena di tahun-tahun sebelumnya hanya saya habiskan untuk bekerja dan sedikit melakukan perjalanan. Tapi tahun ini, saya sangat ingin menceritakan tentang perjalanan hidup saya, yang ya boleh dibilang sungguh luar biasa (ya pastinya bisa bilang begini karena sudah melewati semuanya).

Anak Tiktok menyebutnya, My 2021 Recap. 

Menikah

Pada awal tahun, saya disibukkan dengan persiapan pernikahan yang sudah dipikirkan sejak satu tahun sebelumnya. Bulan Agustus 2020 saya melaksanakan pertunangan dan hanya keluarga dan teman dekat yang mengetahuinya.

Semua persiapan menuju menikah ini saya simpan rapat-rapat dan tidak pernah saya update di sosial media sampai pada akhirnya acara pernikahan tersebut terlaksana. Makanya ga heran kalau sampai saat ini masih ada saja yang belum tahu kalau saya sudah menikah. Bahkan ada pula yang bilang, "Habis ini giliran Silvi yang menikah".

Saat itu karena masih dalam masa pandemi dan tanggal pernikahan dilaksanakan pada masa tenggang PPKM (1 hari), saya memutuskan untuk tidak menyebarkan undangan fisik.

[Foto : Ravenala Studio]

Waktu itu saya berencana untuk tidak membuat undangan sama sekali. Tapi karena mendapat sedikit teguran dari saudara akhirnya hanya membuat undangan digital, itupun saya temukan secara tidak sengaja di Instagram. Katsudoto Digital Invitation.

Hanya dengan bermodal undangan digital itu, saya menginfokan ke beberapa teman terdekat saja. Teman SMP 3 orang, SMA 4 orang, Kuliah 1 orang, dan teman kantor di cabang saya bekerja. Tapi yang namanya berita ya pasti akan bocor juga.

Tidak bermaksud menyembunyikan berita bahagia, hanya ingin orang tahu berita bahagia ini ketika semua sudah terlaksana. Ya selain itu, bagi saya pernikahan merupakan perihal pribadi.

Sakit dan Harus Operasi

Tepat dua bulan setelah menikah, menuju pertengahan tahun, di bulan April. Saat masih bahagia-bahagianya, saya mendapati kenyataan bahwa saya memiliki sakit yang cukup serius dan harus menjalani operasi besar. 

Hari-hari bahkan lebih dari setengah tahun di 2021 kehidupan saya lebih banyak diisi dengan suasana rumah sakit. Melakukan check up dari dokter satu ke yang lain, sampai menemukan dokter yang pas dan akhirnya harus operasi di RS luar kota.

[Suasana di balik jendela ruang perawatan]

Untuk pertama kalinya sepanjang usia, saya merasakan opname juga. Merasakan injeksi berkali-kali dalam sehari, merasakan ruangan rontgen yang dingin, dan jadi tahu kalau transfusi darah itu cukup menyakitkan.

Baca Juga : Perjalanan Melawan Mioma Uteri

Tapi setelah melewati pengalaman yang bisa dibilang pembelajaran dalam hidup, saya jadi tahu kalau selalu ada celah untuk bersyukur sekecil apapun itu. Tahun ini benar-benar tahun bersyukur untuk saya, suami dan keluarga. 

Khsususnya saya sendiri, kehidupan ini berharga. Allah masih beri saya kesempatan dan perpanjangan usia untuk memperbaiki diri. 

Peka

Semenjak sakit, proses pengobatan hingga pemulihan, saya jauh lebih peka dengan segala hal. Utamanya soal makanan yang akan saya konsumsi, kalau dulu mau makan apa saja ya hajar deh. Kalau sekarang saya lebih banyak menimbang dan memilih.

Dulu doyan banget minuman manis, sekarang sorry kita jangan terlalu akrab ya. Begitu juga dengan makanan dengan kandungan lemak jenuh. Jadi otak sudah otomatis nih memilah mana yang cuma diinginkan dan mana yang memang dibutuhkan.

Saya jadi atur pola makan banget, rajin makan buah dan sayur hijau, minum air putih 2L dalam sehari. Jadwal makan saya juga jadi teratur sekali. Sesekali saya juga ada keinginan untuk minum teh kemasan, tapi dalam 6 bulan ini saya baru 1 kali saja mengonsumsinya dalam jumlah sangat kecil.

Rajin Olahraga

Gak cuma soal perubahan konsumsi, tapi sekarang saya jadi rajin olahraga. Olahraganya ga berat-berat, cuma jalan kaki seminggu 4kali. Kadang sambil belanja atau cari sarapan nasi pecel.

Efeknya apa? Badan terasa jauh lebih sehat. Terbukti saat cek lab, hasil pemeriksaanya normal dan cenderung bagus. Urin jernih, hemoglobin normal di angka 12, tekanan darah normal.

Di penghujung tahun 2021 akhirnya saya memutuskan untuk membeli sepeda yang sudah saya incar sejak sebelum sakit. Saya membeli city bike Polygon seri Lovina. Rencananya saya gunakan untuk pergi bekerja.

Jika sudah pernah merasakan sakit yang cukup parah, memang baru kita sadari bahwa kesehatan itu mahal sekali harganya.

Sejak punya banyak waktu luang karena sakit, saya juga jadi banyak membaca. Baik mencari info tentang sakit dan pengobatan yang saya jalani, juga membaca cerpen di website.

Saat sakit, memang jenuh sekali rasanya. Karena tidak ada kegiatan selain hanya berbaring di bed. Untungnya ada kuota unlimited dari Smartfren yang dapat diakses selama 24 jam di semua aplikasi.

Ada juga gratis telepon sepuasnya ke sesama nomor Smartfren dan ada Extra Unlimited Malam. Ohya Smartfren juga punya wadah bagi generasi muda untuk berinovasi, berkolaborasi dan selalu membuka peluang bagi UMKM di seluruh Indonesia melalui Smartfren Community.

Melalui #TemanBukaPeluangmu itu saya juga jadi semangat untuk kembali memulai bisnis kecil Mie Kriuk Uncledjajan yang sempat terhenti karena saya sakit.

Tahun 2021 yang penuh dengan pelajaran hidup, cinta, kasih, kesadaran dan pentingnya kesehatan. Di 2022 saya yakin kalau hidup saya dan orang-orang di sekeliling saya akan lebih bahagia, banyak peluang terbuka sehingga rejeki berlimpah dan sehat.

Aamiin !!!



You Might Also Like

2 comments

  1. Wah sudah bisa berubah, ya, tahun ini lebih banyak pengalaman dan pelajaran yang membuat kita semakin dewasa. Semoga tahun depan menjadi lebih baik.

    BalasHapus
  2. AMIIINNN...semoga 2022 lebih banyak berkah untuk kita semua ya. Jauh lebih sehat juga dah yang paling penting ya.

    BalasHapus

Keep Blogwalking!

BLOGGER PEREMPUAN

Blogger Perempuan

KUMPULAN EMAK BLOGGER

BLOGGERHUB