Do’s & Don’ts untuk Menghadapi Pandemi Virus Corona

April 28, 2020

Ngomongin soal tahun 2020, kayaknya jadi masa-masa yang sedikit suram bagi banyak kalangan ya. Akibat dari pandemi corona yang masih terus berjalan hingga saat ini. Dulu, waktu virus ini muncul pertama kali di Wuhan, kita yang ada di Indonesia masih bisa cukup santai.


Tapi begitu presiden mengumumkan bahwa di Indonesia ada kasus 2 (dua) orang positif corona, seketika banyak yang terserang panik. Wajar sih sebetulnya, karena virus ini seperti silent killer.

Orang yang sehat bisa saja terinveksi dan tidak menunjukkan gejala berlebih karena sistem imunitasnya bagus. Namun membawa bencana bagi orang sekitarnya. Utamanya untuk yang berusia lanjut dan memiliki penyakit lain sebelumnya.

Yap, 2019 Novel Coronavirus (2019 n-Cov) atau lebih dikenal dengan Covid-19 merupakan salah satu virus yang menyerang sistem pernapasan manusia. Penyakitnya hanya seperti flu biasa, hidung berair, batuk, sakit kepala, sakit tenggorokkan, dan demam.

Penyebaran virus ini juga sangat cepat dan mudah. Misalnya saja ada orang yang terinfeksi virus ini bersin dan batuk, kemudian percikan dropletnya mengenai orang lain atau benda-benda di sekitarnya. Nah benda-benda ini dipegang oleh tangan orang yang sehat, kemudian karena tidak sadar mereka menyentuh wajah, mulut dan hidung.

Dengan begitu virus ini sudah berhasil menginfeksi orang lain. Maka dari itu, jika kita merasa flu dihimbau untuk menggunakan masker dan untuk siapapun wajib sesering mungkin mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir.

Selain itu pemerintah juga mengeluarkan himbauan untuk social distancing dengan cara berada di rumah saja bagi yang tidak memiliki keperluan mendesak untuk keluar. Saya sendiri belum bisa sepenuhnya social distancing atauapun self distancing karena harus tetap datang ke kantor untuk bekerja.

Jadi proteksi diri wajib double-double karena masih harus melakukan kontak dengan banyak orang. Meskipun begitu, tempat saya bekerja menerapkan standar protocol Covid-19. Dengan melakukan pengecekkan suhu tubuh, penyediaan sabun, hand sanitizer dan penyemprotan disinfectan untuk kendaraan yang keluar masuk area kantor.

Nah, untuk teman-teman yang punya nasib yang sama seperti saya, yakni masih harus keluar rumah untuk bekerja. Apa saja sih yang sebaiknya tidak dilakukan dan harus dilakukan untuk terhindar dari virus ini?

Don’ts

Berpergian saat sakit, jika merasa demam atau flu yang berkepanjangan lebih baik menghindari berpergian kecuali saat ingin berobat,

Nongkrong di tempat yang ramai, mungkin bagi sebagian orang berada di rumah saja adalah hal yang sangat membosankan ya. Namun untuk saat ini ayo kita lakukan supaya virus ini lekas berlalu,

Tidak menggunakan masker saat sakit, ini bahaya banget. Masker sangat penting digunakan untuk menghindari percikap droplet yang keluar dari mulut dan hidung. Dengan menggunakan masker, Anda melindungi saya, saya melindungi Anda.

Do’s

Sesering mungkin mencuci tangan dengan sabun air mengalir, untuk mencegah penularan virus ini, WHO menyarankan untuk melakukan perlindungan dasar yaitu dengan sesering mungkin mencuci tangan dengan sabun.
Menghindari memegang mata, hidung dan mulut dengan tangan yang kotor. Kita harus selalu ingat, bahwa penyebaran virus ini sangat mudah dan cepat. Salah satunya jika tangan kita menyentuh barang yang terkontaminasi virus kemudian menyentuh wajah atau mata. Pastikan tangan kita untuk selalu bersih,

Hindari tempat yang ramai untuk sementara waktu,

Tutup hidung saat bersin dengan siku,

Konsumsi makanan yang bergizi dan olahraga yang teratur namun ringan,

Untuk yang sehat, gunakan masker kain supaya dapat dicuci dan digunakan kembali, sedangkan masker medis digunakan oleh dokter dan perawat yang menangani pasien virus corona,

Ikuti perkembangan virus ini namun jangan sampai panik.
[Corona virus check)
Jika ada keluarga atau tetangga kita yang terinfeksi virus corona, segera arahkan untuk lekas memeriksakan diri supaya cepat mendapatkan penanganan medis. Ikuti prosedur yang berlaku untuk keamanan semua pihak.

Tidak perlu khawatir dan takut memeriksakan diri, karena pihak medis sebagai garda terdepan akan memberikan pelayanan dan perawatan terbaik untuk pasien yang terinfeksi virus ini.

Ohya, ada beberapa test yang dapat dilakukan untuk menghentikan penyebaran virus ini, antara lain yaitu Rapid Test. Tes ini merupakan skrining awal pemeriksaan imunoglobulin, ujinya menggunakan spesimen darah dan dapat dilakukan di hampir semua lab kesehatan yang ada di RS seluruh Indonesia.

Setelah melakukan rapid test, kita juga harus melakukan konfirmasi tes PCR (Polymerase Chain Reaction), karena rapid test tidak berdiri sendiri. Selain itu saat menunggu hasil tes keluar, kita harus melakukan isolasi diri secara mandiri untuk menghindari kontak dengan orang lain. Namun tetap dalam pengawasan petugas Kesehatan ataupun pihak puskesmas.
(Hasilnya seperti ini)
Namun jangan khawatir, kita juga dapat melakukan cek virus corona secara online di aplikasi halodoc. Fyi, Halodoc merupakan aplikasi yang dapat memberikan solusi secara lengkap dan terpercaya untuk memenuhi kebutuhan kesehatan. Jadi kita bisa konsultasi secara online, membeli obat dan dapat dilakukan di rumah saja.

Yuk jaga kesehatan diri dan lingkungan sekitar dan kalau bisa tetap di rumah saja untuk mencegah penyebaran virus corona semakin meluas.

You Might Also Like

2 comments

  1. Semoga pandemi ini lekas berlalu, ya. Tetap update informasi dari berbagai informasi terpercaya, termasuk aplikasi ini. Semangat!

    BalasHapus
  2. terimakasih kak sharing informasi bermanfaatnya. emang banget kita harus lebih perhatian sama do's dan dont's nya :)

    BalasHapus

Keep Blogwalking!

BLOGGER PEREMPUAN

Blogger Perempuan

KUMPULAN EMAK BLOGGER

BLOGGERHUB