Setelah melewati satu bulan recovery dari operasi, sepertinya sekarang saatnya melanjutkan cerita tentang Perjalanan Melawan Mioma Uteri.
Hari Jum'at, 27 Agustus adalah hari dikerjakannya operasi miomektomi saya. Rasanya waktu berjalan cepat waktu itu meskipun saya tidak dibius secara total. Semua yang saya rasakan selama proses pengobatan dari awal sampai operasi adalah hal yang mungkin tidak akan pernah saya lupakan seumur hidup.
Operasi miomektomi adalah operasi yang kurang lebih sama dengan operasi SC. Sama-sama dilakukan bedah perut yang cukup panjang. Setelah operasi itu saya masih harus berada di rumah sakit sekitar 4 hari untuk pemulihan sebelum diperbolehkan pulang.
Tepatnya sehari sebelum pulang, dokter melakukan rawat luka jahitan. Prosedurnya adalah dengan membuka plester luar, kemudian membersihkan luka dengan NaCl atau air infus, sambil sedikit ditekan dibagian sekitar jahitan.
Saat area sekitar jahitan ditekan, rasanya cukup bikin mual tapi memang harus seperti itu untuk memastikan tidak ada kebocoran atau darah yang merembes keluar. Jadi memastikan jahitan benar-benar rapat. Selanjutnya ditutup kembali dengan plester anti air.
Nah karena plester luka sudah diganti dengan yang anti air, saya dapat mandi seperti biasanya lagi. Sedangkan untuk pengobatannya, saya diberi beberapa resep oleh dokter, antara lain tablet tambah darah, anti nyeri dan antibiotik. Obat tersebut harus habis dalam 4 hari.
Untuk makanan yang dikonsumsi, tidak ada pantangan sama sekali. Apa saja boleh dimakan asal tinggi protein dan serat. Ohya saat itu saya diharuskan untuk check up kembali ke RSSA, satu minggu setelah saya keluar dari rumah sakit.
Selasa, 31 Agustus saya keluar dari rumah sakit dan 6 Agustus saya kembali check up. Setelah menghabiskan obat dari dokter selama empat hari, saya mulai mengonsumsi ikan gabus atau orang bilang ikan kuthuk.
Saat check up di tanggal 6 Agustus kembali dilakukan rawat luka, dengan sedikit pemotongan benang di ujung kanan dan kirinya. Syukur alhamdulillah karena jahitan kering sempurna, saya tidak lagi menggunakan plester luka. Ohya untuk jahitannya tidak ada proses tarik benang.
Saat itu saya masih merasakan nyeri dan kembali diberikan obat anti nyeri dan juga vitamin B-Complex. Juga didukung dengan konsumsi makanan bergizi ditambah buah dan sayur. Konsumsi air juga lebih banyak untuk membantu lancarnya pencernaan.
Setelah obat-obatan resep dari dokter habis, saya mulai konsumsi vipalbumin plus yaitu kapsul dari ekstrak ikan gabus. Karena di daerah saya cukup sulit mendapatkan ikan gabus, jadi cari simpelnya saja.
Pada tanggal 20 September saya kembali melakukan check up untuk lihat luka dan konsultasi gizi. Di sini saya tidak lagi diresepkan obat. Untuk check up lanjutan dikembalikan ke RS rujukan awal. Saya berencana melakukan check up kembali ke RS Aura Syifa setelah menemui 2 atau 3 kali siklus menstruasi.
Tepat sebulan setelah operasi, saya kembali menemui siklus haid, jujur masih trauma dengan pendarahan sebelumnya. Jadi waktu tau kalau haid, saya sempat takut sekali. Syukur alhamdulillah semua berjalan dengan baik. Menstruasi kembali seperti sebelum saat saya sakit.
Selalu jaga kesehatan ya.