[Epic Fail] Saat Kematian Menjadi Tontonan
Juni 17, 2013
“Tidak ada hal
yang paling menyedihkan ketika suatu prosesi ‘sakral’ yang seharusnya khidmad
malah menjadi tontonan publik.”
Beberapa hari
yang lalu saya membaca tulisan salah satu blogger Jogja tentang
ketidaknyamanannya dalam melakukan ibadah waisak di Borobudur karena banyaknya
wisatawan yang masuk untuk melihat prosesi peribadatan ini. Mungkin jika anda
belum membaca dan ingin membacanya, sila datang ke Waisak Borobudur Epic Fail.
Miris, satu kata
yang dapat saya gambarkan.
Tidak pernah ada
satupun orang yang mau prosesi nya diganggu orang lain.
Saya pun juga
demikian.
10 Juni 2013,
uti saya meninggal dunia.
Saat itulah
banyak anak kecil (7-15th) yang datang berduyun- duyun untuk melihat uti saya
dimandikan. Memangnya mereka tidak pernah lihat orang mandi ? Memangnya mereka
tidak pernah tau mandi itu bagaimana ? atau mereka tidak pernah dimandikan oleh
orang tua mereka ?
Maaf, saya bukan
sinis atau sensitif.
Orang mati bukan
untuk ditonton, BUKAN!!!
“Jangan
membenarkan yang biasa. Tapi, biasakan yang benar”
Saya tahu ini
desa, mungkin sikap dan pemikiran mereka juga demikian.
0 comments
Keep Blogwalking!