Wajib Nonton! Serial Drama Korea Tentang Teknologi dan Investasi

Sejak pandemi muncul dan jam kerja mulai ada pengurangan, saya akhirnya menekuni kembali hobi nonton film. Kalau dulu saya lebih suka film hollywood semacam Harry Potter dan Bollywood. Tapi sekarang jadi suka nonton drama Korea, karena ternyata cerita yang diangkat gak kalah bagus dan menarik. Memang pandemi ini bikin banyak orang berubah, baik pola pikir ataupun kebiasaan. Dulu saya agak skeptis sama drama Korea, lebih karena episodenya yang banyak dan butuh banyak waktu untuk menyelesaikanya. Kalau sekarang? karena lebih banyak waktu luang jadi ga masalah lagi mau berapa episode-pun akan ditonton. Nah di masa pandemi kemarin, saya berhasil menyelesaikan beberapa judul drama. Apalagi yang soal teknologi dan investasi. Rata-rata bikin saya ikut semangat menggapai mimpi setiap habis nonton. Apalagi saya kan juga sedang membangun small business. Baca Juga : Serunya Bikin Konten dengan Kuota dari Smartfren Nah, ini dia beberapa judul drama Korea mengenai teknologi dan investasi yang suda
kadag kita nulis biasa tapi orang lain menafsirkan berbeda ya kalau dari tulisan
BalasHapusiya mak, apalagi gak bisa tahu ekspresinya. Mama Calvin makasih yaaaa selalu nomor satu kalau BW. duh jadi malu belum bisa rajin BW :*
HapusThink. Judulmu kleru kuwi hahahaha..
BalasHapusAku sama mas whiz di blockir lagi juga karena facebook. Status kita kayak tukaran padahal cuma kebetulan loh.. Makanya aku sekarang gak facebookan. Takut menyinggung banyak orang. Aku enak ngeblog aja atau ngomong langsung ke orangnya huahaaha..
Iya mas Ndop. wis tak beneri. Suwuuun, sek tas sadar .. hahaha
HapusMarai beda kepala beda isi ya, terus penafsirane mben wong yo bedo2..
Iya... bener-bener silvi...
BalasHapusKata-kata itu lebih tajam dari pisau, lebih sakit dari pistol, dan lebih perih daripada disilet...
So, faqqir qabla an ta’zima, berfikir sebelum bertindak....
Trimakasih, ini menjadi renungan untuk ke depan...
:D terimakasih makruf atas kunjungannya
Hapusiya... iya....
Hapussama-sama Silvi...
sip...
apalagi tulisan itu lebih rawan untuk menimbulkan salah paham. Katanya sih karena kita gak mendengar intonasi dan tidak melihat mimik wajah. Jadi memang harus lebih hati2
BalasHapusIya mak, jadi sebisa mungkin harus halus gitu ya kalau menulis.
HapusWaaah, bererti nanti ada posting jawab, Sil? Hahahaha
BalasHapusIyaaa, bertindak, berucap, memang harus bnr2 dipkirkan dolooo. Gak sak enake yoooo.
kalau ada balasan ya dijawab. hahahha
HapusBetooool. :D