Selamat sore.. Kembali lagi dengan postingan di blog ini.. Hehe.. Masih terkait dengan Turnamen Foto Perjalanan ya, temanya Barang Tua.. Kalau belum ikut boleh di cek deh Turnamen foto perjalanan ronde 49:)). Aku tunggu lo partisipasinya. :D
Menemukan barang tua selalu memiliki kepuasan tersendiri bagi saya. Nah, kok ya pas banget di TFP ronde 49 saya jadi host nya. Disinilah kesempatan saya untuk tahu koleksi atau temuan barang tua milik teman- teman blogger dimanapun berada. :D YAY!
Okedeh langsung saja ya..
Kursi tua di tengah kebun Teh Wonosari Lawang
Koleksi cangkir nenek
Gimana ? Mudah banget kan yak nemuin barang tua.. :D
Ini foto koleksi temen- temen dengan Barang Tua yang mereka temukan, keren keren pisaaan :D
1. Isna Saragih / @isna_saragih
Pasren, begitulah orang Jawa menyebutnya. Awalnya dipakai untuk
menghormati Dewi Sri. Sekarang, pasren lebih dimaknai sebagai kamar
pengantin :).
2. May Sari Hendrawati / Tiga di Bumi
Tono and Friends
3. Dee An / @dieend18
Saksi Sejarah | Alat-alat rumah tangga dan foto-foto dalam bingkai itu menjadi saksi
bisu dari perjalanan panjang para pengungsi Vietnam yang terdampar di
Pulau Galang, Batam. Barang-barang tua ini adalah saksi sejarah yang
mengukuhkan keberadaan mereka di pulau ini sepanjang tahun 1979-1996
yang lalu.
4. Teuku Amirul Muttaqin / @TeukuAmirul
The Old Bike | Sepeda tua milik penjual buah di depan sekolah saya dulu ini selalu membawa saya pada satu perasaan yang sama: kesederhanaan...
5. Indah Nuria Savitri / @indahnuria
The Turquoise Ladies | the marvel of ancient Egyptian women...in turquoise..
6. Nunu el Fasa / @ununtriwidana
Motor Tua | Sepeda motor khas Anak Muda jaman dulu
7. Monda / @monda6
Nisan tua yang bertarikh 1873
ini ada di lingkungan Museum Taman Prasasti Jakarta. Museum ini adalah
museum terbuka berupa taman pemakaman yang ada sejak jaman kolonial.Dari inskripsi yang tertulis di makam tua sekilas bisa dibayangkan kisah hidup almarhum atau almarhumah.
8. Nunuz / @qwunuz
VW Kodok Merah | Mobil tua nan sexy ini melintas di Jl.
Kutilang Kota Surabaya. Antik, unik, dan ciamik... Mobil tua ini membuat
saya jatuh hati.
9. Tanti Amelia / @amelia_tanti
Old radio and guci | from my mom's warehouse
10. Dey / @dyahdey
Soerat Keterangan Tammat Beladjar Sekolah Ra'Jat, mungkin kalau
sekarang disebut Ijazah. Ini milik Mbah Kung-nya Fauzan. Dikeluarkan di
Bojonegoro (Jawa Timur) tanggal 27 Juli 1946. Ada materai senilai lima
puluh sen dan cukup cap tiga jari saja (jari manis, jari tengan dan
telunjuk) tangan kiri sebagai pengganti tanda tangan siswa. Tidak ada
pula keterangan nilai yang didapat. Ejaannya yang digunakanpun masih
memakai ejaan lama.
11. Orin / @rindrianie
Pernah Kecil | Itu adalah saat saya berpakaian khas…apa ya, lupa
(ha ha :P) untuk pesta kelulusan TK. Zaman itu mah belum ada wisuda
bertoga dan segala macam itu, paling kami tampil menari bernyanyi dan
apalah itu. Seingat saya, kami masing-masing berpakaian daerah yang
berbeda, lantas memasuki panggung berurutan sambil membawa bendera merah
putih dari kertas sambil menyanyi entah Indonesia Raya entah Garuda
Pancasila, intinya sih menunjukkan ke-Bhineka Tunggal Ika-an Indonesia
begitulah. Ada yang kangen masa-masa jadi anak kecil unyu-unyu juga
ngga?
12. Rifqy Faiza Rahman / @anandarifqy
Meriam Usang | Meriam
usang itu salah satu koleksi yang dimiliki Fort Rotterdam atau dikenal
dengan Benteng Somba Opu dalam bahasa setempat. Bisa ditebak, benteng
yang masih terawat cukup baik ini terletak tak jauh dari Pantai Losari,
Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Saya menyentuh lapisannya yang berkarat
itu, sembari membayangkan betapa dahsyat dentuman peluru yang ia
lontarkan kepada musuh perangnya saat zaman kolonial. Setelah Indonesia
merdeka, seterusnya ia kini berdiam membisu sembari menikmati proses
korosi di sekujur tubuhnya walau tetap tak lapuk karena keras kulitnya.
Saya kemudian berharap semoga ia tak dirasuki para roh kolonial lalu
"mengamuk" tiba-tiba dan meluluhlantakkan seisi benteng sebagai
pembalasan dendam. Loh, kenapa malah berkhayal?
13. Cheila / @Chei_Chei_La
Tusuk Konde | Yang tersisa dari mbah putri, sebuah tusuk konde
untuk mempercantik tatanan gelungan rambut putihnya. Kepada ibu, beliau
wariskan yang sampai saat ini tersimpan rapi di laci meja rias ibu.
Kebayang betapa cantiknya simbah ketika rambutnya berhias tusuk konde
"Doea Negara".
Fotonya bagus-baguuus yaaa...
BalasHapus