Untuk domisili saya di Kabupaten Kediri, sebetulnya bisa melalui aplikasi bernama SAHAJA. Namun kami memilih untuk minta dibantu oleh pihak desa, supaya didaftarkan dan mendapatkan nomor antrean. Nomor antrean ini nantinya dapat kami gunakan untuk datang ke kecamatan.

Syarat-syarat yang harus kita lengkapi untu membuat akta kelahiran dan KK baru antara lain :

• Kartu Keluarga asli,
• Fotokopi KTP suami dan istri,
• Surat Keterangan Dokter/ Bidan (diisi di buku Kartu Ibu dan Anak/ buku pink) asli,
• Fotokopi surat nikah.

[Syarat pembuatan KK]

[Syarat pembuatan Kartu Identitas Anak dan Akta]

Jadi baru dapat diurus setelah akta dan KK baru selesai dibuat. Kebetulan waktu itu kami bisa mengurusnya secara bersamaan. Alhamdulillah. Setelah semua dokumen jadi dan sudah dionlinekan oleh pihak Dukcapil, sesegera mungkin saya juga mengurus penggabungan BPJS anak ke perusahaan tempat saya bekerja.

Setelah menjalani Kehamilan dengan Riwayat Operasi Mioma Uteri dan disarankan untuk melakukan persalinan dengan SC, saya memilih RS. HVA Toeloengredjo dengan dr. Hamidah Tri H, SpOg.

Saat itu saya mulai visit ke RS. HVA setelah melakukan ANC Terpadu ke dua (di usia kehamilan 37 minggu) dan mendapatkan surat rujukan.

13 Juni 2022

Pertama kali berjumpa dengan dr. Hamidah, usia kehamilan saya memasuki 37/38 minggu dan disarankan untuk melakukan tindakan SC satu minggu lagi, karena usia kandungan sudah termasuk cukup bulan untuk dilahirkan.

Menurut hasil USG berat badan janin di angka 2.600 gram dan dokter menyarankan saya untuk makan dan minum yang banyak serta bergizi. Jadilah di hari-hari menjelang kelahiran itu, saya melakukan kegiatan makan-tidur-makan-tidur.

21 Juni 2022

Seminggu setelahnya saya kembali melakukan appointment untuk kontrol sekaligus opname (sehari sebelum operasi SC). Hari Selasa saya check up dan Alhamdulillah berat badan janin sudah bertambah menjadi 3.100 gram. Saat lahir berat badan aktual adalah 3.400 gram dengan panjang 53 cm.

Pemeriksaan selanjutnya, saya diminta untuk melakukan cek lab (darah lengkap dan urin) serta swab antigen. Sejak pandemi hingga sekarang prosedurnya memang wajib swab ya.

Setelah selesai dengan check ini dan itu, kami menuju ruang Teratai/  bagian kebidanan untuk mengisi serta menandatangani beberapa berkas yang diperlukan untuk melakukan bedah SC.

Termasuk persetujuan pemasangan KB, setelah berdiskusi dengan suami akhirnya saya memutuskan untuk menggunakan KB non hormonal IUD jenis Nova T.

Saya perlu memikirkan dengan matang jika ke depannya memiliki anak lagi, termasuk jarak kehamilan, mengingat kondisi riwayat kesehatan saya. 

Selesai dengan urusan berkas, kami mulai memproses pendaftaran guna mendapatkan ruang rawat inap, mengambil obat dan infus ke apotek.

Prosesnya lumayan cepat, sekitar pukul 17.00 saya sudah menempati kamar rawat inap dan dipasang gelang pasien. Jadi karena belum ada tindakan pemasangan infus dan lainnya, saya masih bisa melaksanakan sholat Maghrib dan Isya di masjid Rumah Sakit.

Ohya selepas Isya, saya juga melakukan rekam jantung di ruang IGD. Saya tidak ingat secara jelas, namun ada beberapa alat yang ditempelkan di bagian dada, lengan dan juga kaki.

22 Juni 2022

Setelah sholat subuh, saya diminta untuk lekas mandi dan keramas karena akan dilakukan pemasangan infus dan kateter. (Jujur meski sudah pernah punya pengalaman memakai kateter selama 10 hari saat di RSSA Malang, rasanya tetap ngeri).

Selain itu saya juga mulai diminta untuk puasa karena tindakan SC akan dilakukan pukul 08.00 WIB.

Ohya, di RS. HVA ada beberapa barang yang perlu kita beli secara mandiri untuk mempersiapkan persalinan, seperti :

• Kendil 1pcs (untuk meletakkan plasenta bayi),
• Underpad 5pcs,
• Opsite (plester luka) 2pcs,
• Gurita dewasa 1pc,
• Pampers bayi, 
• Tisu basah,
• Cukuran (untuk mencukur bulu memiaw), dan
• Oktentik (Tisu mandi)

Kemarin ada beberapa barang yang sudah saya siapkan dari rumah, karena belajar dari pengalaman saudara saya yang sudah melahirkan di bulan April kemarin. Jadi hanya melengkapi kekurangannya saja.

Persalinan saya kali ini menggunakan ERACS "Enhanced Recovery After Cesarean Surgery" merupakan metode operasi caesar dengan pendekatan khusus perawatan untuk mengoptimalkan kesehatan ibu, sebelum, selama, dan setelah menjalani operasi caesar. Tujuannya, agar mobilitas dan proses penyembuhan atau recovery persalinan dapat dipercepat.

Pukul 07.45 saya sudah dijemput oleh dua perawat untuk masuk ke ruangan operasi. Sependek yang saya ingat, saat itu mulai dilakukan anestesi regional/ perut ke bawah. Beberapa kali saya diminta untuk mengangkat kaki secara bergantian dan juga bersamaan.

Setelah itu mulai dilakukan pembedan, tidak lama kemudian anak saya lahir tepat pada pukul 08.10.

Saat pertama kali saya mendengar tangisnya, tangis sayapun ikut pecah. Perawat yang berada di sebelah saya memberi tahu bahwa anak saya laki-laki dan alhamdulillah lahir dalam keadaan lengkap. Saat itu saya hanya bisa mengucap syukur alhamdulillah.

Menurut saya operasinya cukup lama, saya sempat mengantuk namun tidak dapat terlelap dan sempat mengalami halusinasi. Sekeliling saya rasanya membesar termasuk badan saya sendiri dan hanya kepala saya saja yang kecil.

Sampai pada akhirnya operasi selesai, mungkin untuk memulihkan kesadaran saya, perawat mengajak saya bicara mengenai pekerjaan. Sampai pada akhirnya membahas harga barang bangunan sembari bed saya dibawa ke ruang pemulihan.

Saya tidak tahu rentang waktunya sampai ada dua suster yang mengganti baju saya dengan gurita ibu melahirkan, jarik dan juga underpad. 

Saat keluar dari ruang operasi ke ruang pemulihan bahkan keluar ruang operasi untuk kembali ke kamar rawat inap, mata saya terus terpejam karena rasanya pusing dan mual luar biasa ketika melihat sekeliling.

Saat mendengar suara sekitar, saya tahu ada keluarga saya yang menunggu di luar ruangan, ada ibu dan bude saya. Saat itu Ilham masih mengurus berkas-berkas anak. 

Saat mendengar suara keluarga, hal pertama yang saya tanyakan adalah "bu, jam berapa?". Ternyata saat saya keluar dari ruang operasi masih jam 09.00 WIB. Rasanya senang bercampur terharu karena akhirnya dapat berjumpa dengan bocah bebi.

Pukul 14.00 saya sudah diharuskan bisa duduk dan alhamdulillah 2 jam kemudian saya sudah bisa turun dari ranjang. Setelah maghrib mulai belajar berjalan dan setelah Isya kateter dan infus dilepas.

Setelahnya saya sudah bisa ke kamar mandi untuk bersih-bersih badan meskipun masih dibantu oleh suami. Berbeda dengan operasi saya sebelumnya yang rentang waktunya cukup lama.

Saat itu selesai operasi pukul 12.30 WIB dan baru bisa mulai belajar duduk dini hari pukul 03.00 WIB.

Meskipun dibilang minim rasa sakit, bagi saya tetap terasa nyerinya ya. Apalagi kalau anti nyerinya telat, aduh rasanya mantap sekali. Tapi saya akui untuk recoverynya memang lebih cepat dari operasi miom saya sebelumnya. 

Setelah ngobrol dengan beberapa teman yang juga menjalani SC dengan metode ERACS, efek dan recoverynya setiap orang berbeda-beda. Ada yang cepat dan ada yang agak lama.

Saya masuk RS hari Selasa sore, Rabu menjalani persalinan dan Kamis sudah dibolehkan untuk pulang.

Saya betul-betul mempersiapkan persalinan ini karena memang sejak awal sudah tahu kalau akan menjalani operasi. Tentunya juga saya sudah mempersiapkan diri menerima "komentar jahat". 

Ya, meskipun saya belum pernah tahu rasanya melahirkan secara V-Birth, namun menurut saya semua proses persalinan itu sama. Sama-sama berjuang untuk melahirkan buah hati dengan selamat, baik untuk ibu maupun anaknya.

Menjalani persalinan baik V-Birth ataupun SC tidak mengurangi esensi kita sebagai seorang ibu ya. Selain itu V-Birth dan SC juga memiliki rasa sakitnya masing-masing. Jadi tidak perlu diperdebatkan lagi yah soal ini.

Selamat datang di dunia anakku, Aksara Swargadeeva. Insya Allah menjadi anak yang sholeh dan berguna untuk sesama.

Bumi Cendrawasih merupakan wilayah di bagian timur Indonesia yang memiliki keindahan tersembunyi. Mulai dari keindahan alamnya, budayanya, keindahan ragam sukunya, juga hal-hal unik lainnya.

Salah satu yang menarik perhatian saya adalah Noken, sebuah kerajinan tangan turun temurun yang sudah ada dari zaman leluhur hingga sekarang. Bentuknya memang seperti tas, namun orang Papua sendiri tidak menyebutnya sebagai tas.

Noken dapat dibuat dari berbagai macam bahan. Umumnya dibuat dari benang warna-warni khas Papua.

Namun ada juga yang terbuat dari akar anggrek dan juga daun². Seperti daun pandan ukuran besar, ilalang rawa, dan bisa juga dari kulit kayu koji.

Karena bentuknya seperti tas, noken ini juga digunakan oleh masyarakat Papua untuk mengangkut hasil kebun, bahkan digunakan untuk menggendong anak-anak. Karena kapasitasnya yang memang cukup besar.

Ada filosofis mendalam mengenai noken ini, utamanya untuk para perempuan di Papua. Karena pembuatannya menggunakan teknik anyam maka dibutuhkan ketelitian dan waktu yang cukup lama.

Selain itu pembuatan noken ini sebagai simbol kedewasaan bagi para wanita. Jika wanita belum bisa membuat noken maka dianggap belum dewasa. Namun karena zaman sudah berkembang, tidak sedikit wanita Papua yang tidak bisa membuat noken.

Pada zaman ini kalau dipikir-pikir, noken ini bisa kita gunakan juga sebagai tote bag ya. Apalagi sejak adanya anjuran untuk meminimalisir penggunaan sampah plastik.

Saat ini noken tidak hanya digunakan oleh warga lokal Papua saja, namun juga dijual ke masyarakat luar Papua.

Kemarin saya juga menemukan akun marketplace yang menjual oleh-oleh khas Papua termasuk Noken, sarang semut, dan sebagainya.

Hal ini selaras dengan visi dan misi dari Kementrian Koperasi dan UMKM yang menargetkan pada tahun 2024 ada 30 juta UMKM yang mampu untuk digitalisasi. Nah, dengan adanya perkembangan teknologi dan digitalisasi melalui Noken, maka dapat mendongkrak perekonomian dan pendapatan masyarakat Papua.

Untuk menunjang visi dan misi dari kementrian koperasi dan UMKM ini perlu adanya sinergi antar banyak sektor, salah satunya dari perusahaan jasa logistik pengiriman.

Maka dari itu, JNE Sorong, Papua sebagai mitra UMKM mengadakan gelaran webinar JNE Ngajak Online – Goll…Aborasi Bisnis Online 2022 Kota Sorong.

Acara ini dihadiri lebih dari 100 UMKM setempat, dengan menghadirkan narasumberr Fredi Luhukay selaku Branch Manager JNE Sorong, Ratna Sari Owner Nami Craft, dan Teguhi Hidayat Iskandar Alam CMO Mooipapua.

Mooipapua berdiri sejak tahun 2018 dan telah memasarkan produk yang eco-friendly dan social conscious. Dua hal inilah yang membuat Mooipapua memiliki value proposition sekaligus diferensiasi dibandingkan kompetitornya di bidang skincare.

Berbeda dengan Teguh yang bergerak di sektor kecantikan, Ratna Sari selaku Owner Nami Craft membangun bisnisnya di sektor kriya.

Ratna Sari menyampaikan betapa pentingnya optimalisasi media sosial untuk memasarkan produk, seperti memaksimalkan produksi konten yang menarik hingga menggunakan hastag atau tagar pada copywriting yang digunakan.

Ratna juga menambahkan pentingnya pembeda dalam memasarkan produknya.

Hal ini disambut baik oleh Fredi Luhukay bahwa JNE terus berupaya mendukung UMKM dengan berbagai program dan layanan, “Kami siap membantu dan memfasilitasi UMKM dari berbagai sisi. Untuk masalah penjualan logistik dalam kota hingga luar negeri, saya siap untuk membantu.”, sambutnya.

Selain itu Branch Manager JNE Sorong ini juga bangga dengan adanya Goll..aborasi JNE yang mampu menyatukan UMKM untuk bertukar pendapat mengenai bisnis online.

Saat ini JNE secara rutin melaksanakan berbagai program layanan terkhususnya bagi UMKM, seperti adanya promo cashback, program apresiasi seperti JLC (JNE Loyalty Card), gratis jemput paket tanpa minimal berat, COD, dan e-fulfillment untuk menjadi solusi pengiriman dan kemudahan bertransaksi digital.

Entah kenapa saat itu tiba-tiba saya ingin belajar untuk berbisnis sukulen ini. Tanpa perencanaan matang, hanya coba-coba siapa tahu ada yang berminat untuk membeli. Setelah melakukan pemesanan dan barang datang, saya mulai belajar menanam dan merawat si sukulen ini.

Memang prosesnya masih sekadar, beli dari supplier, tanam ulang kemudian jual kembali. Setelah siap saya unggah melalui whatsapp, ternyata beberapa teman tertarik untuk membeli. Akhirnya, saya memutuskan untuk membuat akun IG khusus jualan sukulen. 

Syukur alhamdulillah responnya baik, meskipun belum lancar-lancar banget. Tapi buat saya dan suami, progressnya cukup bagus untuk pemula. Kami berdua cukup senang karena disela-sela kesibukan bekerja, masih punya side job lain.

Saat bulan puasa, sepulang dari kerja, hampir setiap hari bungkus-bungkus paket sukulen untuk dikirim ke customer. Kami banting setir dari usaha makanan ke usaha jualan sukulen, dikarenakan kondisi yang tidak memungkinkan untuk melakukan produksi makanan ringan.

Sejak mulai terjun ke bisnis online, saya jadi lebih banyak belajar saat menjadi pelaku usaha. Copywriting, memahami customer, mengemas produk dengan baik dan belajar disiplin. Karena saya sadar sebagai penjual, kita harus melek dengan literasi digital guna pengembangan usaha.

Salah satunya adalah ekspedisi JNE, perusahaan ekspres dan logistik nasional ini memiliki komitmen untuk memberikan kontribusi nyata kepada kemajuan perekonomian nasional. Dengan taglinenya “Connecting Happiness” selama lebih dari 31 tahun mewujudkan berbagai langkah bisnis dan melakukan banyak inovasi. Komitmen yang tidak hanya sekadar komitmen, nyata dilakukan dengan terus mengedepankan kualitas pelayanan terbaik kepada pelanggan.

Apalagi sejak adanya JLC atau JNE Loyalty Card yang merupakan program keanggotaan yang ditujukan untuk pelanggan setia JNE. For your information, JLC ini sejak diluncurkan pada tahun 2009 hingga saat ini telah memiliki lebih dari 450.000 member.

Keuntungan menjadi member JLC adalah jika kita melakukan transaksi dan dilakukan di sales counter JNE maka akan langsung dikonversi menjadi poin JLC. Poin ini dapat ditukarkan dengan beragam pilihan hadiah berupa produk maupun voucher.

Mulai dari gadget, perlengkapan rumah tangga, E-voucher, dan juga voucher ongkos kirim serta produk menarik lainnya. Selain ditukarkan dengan hadiah, sebagai member JLC kita juga bisa memberikan hadiah kepada orang lain melalui donasi.

Mantap bukan? Apalagi sekarang JNE juga melakukan transformasi dengan mengembangkan inovasi untuk meningkatkan pelayanan kepada pelanggan melalui aplikasi My JNE. Jadi cukup dengan satu genggaman member JLC dapat melakukan berbagai macam transaksi. 

Mulai dari cek tarif kiriman, JNE Nearby (counter JNE terdekat yang ada sekitar kita), cek transaksi, melakukan cek poin, penukaran poin, kemudahan mendapatkan informasi promo, bahkan memiliki kartu member dalam bentuk digital. Selain itu dalam aplikasi ini, kita dapat melakukan pembelian pulsa/ data, token listrik melalui dompet digital serta pembayaran lainnya. My JNE dapat diunduh melalui Play Store, kapan saja dan di mana saja.

Eri Palgunadi, VP of Marketing JNE, menyampaikan, “Bahwa dalam meningkatkan pelayanan dan inovasi, tujuan kami adalah untuk memberikan pengalaman terbaik untuk pelanggan. Inovasi ini adalah salah satu wujud pengembangan teknologi yang berorientasi pada excellence service, agar kualitas pelayanan semakin maksimal dan memberikan kemudahan kepada pelanggan dalam menggunakan layanan JNE".

Keuntungan lain menjadi member JLC, setiap akhir tahun selalu diadakan program JLC Lucky Draw. Setiap member memiliki kesempatan untuk menukarkan poin JLC yang dimiliki dengan nomor undian, untuk mendapatkan beragam hadiah menarik.

Jadi buat teman-teman yang selama ini sudah menjadi pelanggan setia JNE, namun belum bergabung menjadi member JLC dapat mendaftarkan diri melalui website. Supaya mendapatkan benefit dari setiap transaksi pengiriman paketnya melalui JNE. Pendaftarannya mudah dan tanpa biaya. Untuk informasi lebih lanjut, silakan menghubungi call center 021 – 2927 8888 dan juga melalui email.  

Jadi, tunggu apalagi? Yuk segera!

Flashback cerita tentang vaksin ya.

Di awal tahun 2021 saat gencar-gencarnya vaksin, saya belum bisa mengikuti program ini karena ada masalah kesehatan. Yaitu ada pendarahan hebat akibat penyakit mioma uteri yang baru saya ketahui secara mendadak dan ada di dalam tubuh saya.

Kenapa ya kok ga bisa ikut vaksin? Yes, karena saat itu saya sedang dalam masa pengobatan dan masih mengonsumsi obat-obatan, salah satunya adalah obat pengental darah. Saya pernah baca di keterangan syarat untuk bisa vaksin adalah tidak sedang mengonsumsi obat tersebut.

Setelah menjalani operasi pengangkatan miom atau bahasa medisnya adalah miomektomi di bulan Agustus. Dua bulan setelahnya saya coba mulai ikut vaksin dosis 1, saat itu saya mendapatkan vaksin jenis Sinovac. Kemudian di bulan Desember, saya mulai mengikuti lagi program vaksin, rencananya untuk mendapatkan vaksin dosis ke-2.

Setelah antre dan dilakukan pemeriksaan, saat itu saya dinyatakan belum memnuhi syarat untuk melanjutkan vaksin dosis ke-2. Karena sedang mengandung dan belum genap 3 bulan, sehingga diminta untuk kembali lagi di bulan berikutnya.

Sayangnya waktu itu saya kurang paham dengan jadwal vaksin di desa tempat tinggal saya. Jadinya bablas hingga akhirnya vaksin Sinovac saya dinyatakan DO (jarak vaksin lebih dari 6 bulan) dan harus menjalani vaksin ulang.

Hingga akhirnya di bulan Mei kemarin saya menjalani vaksin ulang dan mendapat vaksin jenis Moderna. Infonya vaksin jenis ini bagus untuk yang sedang menjalani kehamilan. Saya mulai tergerak untuk vaksin kembali karena sedang mempersiapkan untuk kelahiran.

Efek vaksin jenis Moderna yang saya rasakan adalah lengan kiri saya nyeri selama 3 hari. Beruntungnya saya tidak mendapatkan gejala demam, jadi cukup aman. Jadi ke depannya, saya akan mendapatkan 4 kali suntikan vaksin.

Vaksin Sinovac (DO), Moderna dosis 1, 2 dan booster. Ya baiklah tidak apa-apa jika memang peraturannya seperti itu. Selain karena alasan kesehatan, saya juga perlu memenuhi syarat vaksin guna melakukan perjalanan untuk pulang ke rumah ibu mertua.

Buka Bersama Bestie Munculkan Ide Kolaborasi - Gak nyangka lho, ternyata obrolan ringan saya dan dua bestie saat buka bersama kemarin betulan bisa terwujud.

Syukur alhamdulillah ada beberapa pesanan yang masuk setelah kami melakukan sedikit promosi di akun media sosial masing-masing. Jadi kolaborasi yang kami lakukan adalah dengan saling support usaha.

Misalnya saja, Ranti yang menekuni pembuatan hampers kue meskipun made by order juga menyertakan kartu ucapan dengan ukiran henna dari teman saya Evi.

Saya-pun demikian, usaha mie kriuk yang saya jalani juga turut serta menyertakan kartu ucapan lebaran yang dibuat oleh Evi. Selain itu juga setiap pembelian 10pcs Mie Kriuk saya beri bonus sample kue dari Ranti.

Ternyata dengan begitu, penjualan meningkat cukup baik dan bisa saling mengenalkan produk sahabat ke customer. Memang belum meningkat secara signifikan, sih. Tapi saya rasa momen lebaran kemarin cukup bagus untuk memulai membuka peluang pasar.

Kami jadi berpikir, seharusnya hal semacam ini sudah dilakukan sejak dulu. Tapi tidak apa-apa, karena tidak ada kata terlambat dalam menjalani sesuatu. Lebih baik sedikit terlambat, daripada tidak memulai sama sekali.

Kolaborasi semacam ini ternyata juga banyak dilakukan oleh UMKM di luaran sana. Salah satunya adalah Kolaborasi JNE dengan UMKM Cirebon yang nyatanya dapat meningkatkan perekonomian rakyat pasca pandemi.

Memang gak bisa dipungkiri, wabah yang menyerang seluruh dunia hampir 2 tahun kebelakang memang membuat banyak aspek jatuh, utamanya perekonomian. Namun, kabar baiknya karena pandemi tercatat ada lebih dari 17,5 juta UMKM di Indonesia mulai menggeliat dan mengenal literasi digital.

Mau tidak mau, para pelaku UMKM dipaksa untuk memutar otak untuk jadi leboh kreatif dengan memanfaatkan berbagai macam sosial media sebagai sarana pemasaran, supaya tidak hanya berpatokan pada penjualan offline saja.

Ide kreatif juga akhirnya membuat para pegiat UMKM Cilegon berusaha untuk melakukan terobosan baru, yaitu dengan kolaborasi yang tidak hanya melibatkan UMKM saja. Namun juga melibatkan sektor ekspedisi seperti JNE sebagai pendukung kegiatan pemasaran.

JNE sebagai perusahaan yang didirikan oleh anak bangsa, yang mengusung tagline Connecting Happiness tentu mendukung penuh ide kreatif ini, sehingga memberikan kesempatan kolaborasi untuk UMKM setempat.

Maka dalam kesempatan yang baik tersebut, JNE Express turut serta mengadakan webinar JNE Ngajak Online 2022. Goll..Aborasi Bisnis Online Kota Cilegon.

“JNE menggelar JNE Goll..Aborasi Bisnis online dalam rangka mendukung para UMKM, semoga dengan adanya acara JNE Goll..Aborasi online ini bisa menjadi inspirasi untuk para UMKM dan kita semua.”, buka Herry Herbowo selaku Branch Manager JNE Cilegon pada JNE Goll..Aborasi Bisnis Online, Rabu(18/5).

Dalam kesempatan yang baik ini, JNE tentu menghadirkan pelaku UMKM yang sukses menjalankan bisnisnya di Kota Cilegon. Yakni Farah Kartika Sari selaku owner IKM Permata (sandal hotel Cilegon) dan Linda Yuli Yani selaku owner ELYECRAFT yang menghasilkan berbagai macam kerajinan tangan untuk aksesoris handmade. Khususnya aksesoris hijab. Elyecraft ini melayani penjualan dalam negeri dan luar negeri (Asia Tenggara).

Dua pelaku UMKM ini sepakat bahwa media sosial berperan sangat penting untuk kesuksesan UMKM.

“Jangan malas untuk buat konten. Kita harus memiliki diferensiasi dan tentunya original. Yang terakhir yaitu, jangan anggap kompetitor jadi lawan, tetapi jadikan motivasi bahkan teman kolaborasi”.

Hal ini bisa menjadi motivasi bagi pelaku UMKM di lain daerah, khususnya Kediri. Apalagi pihak JNE juga memberikan beberapa program untuk para UMKM dan masyarakat sekitar. Tinggal actionnya saja kan, karena tim pendukungnya sudah ada.

Seiring dengan berkembang pesatnya UMKM, JNE di Cilegon juga terus berupaya untuk meningkatkan penjualan para UMKM.

“Ada kegiatan yang akan kita lakukan setelah Goll..Aborasi, yaitu trading house, digital marketing, serta lainnya, yang akan berkolaborasi dengan para seller. Tentu kita selalu berinovasi dan melihat potensi yang ada.” ungkap Herry Herbowo selaku Branch Manager JNE Cilegon.

JNE Goll..Aborasi Bisnis Online Kota Cilegon ini adalah kota ke-sembilan dari gelaran webinar JNE Ngajak Online 2022 – Goll...Aborasi Bisnis Online pada tahun 2022 akan dilakukan di 60 kota di seluruh Indonesia.

Setelah Kota Cilegon, gelaran roadshow ini akan kembali hadir di Kota Pasuruan pada 19 Mei 2022. Wah penasaran nih, Kediri jadi kota ke berapa ya yang akan dikunjungi. Jika ada kesempatan untuk ikut serta, kami bertiga (Ranti, Evi dan saya) pasti akan senang sekali bisa dapat ilmu dari ekspert di bidang UMKM.

Euforia ramadan selalu terasa istimewa, momen yang hanya bisa kita rasakan satu tahun sekali. Gak bisa dipungkiri ramadan selalu jadi momen kita sebagai umat muslim untuk banyak beribadah dan saling berbagi ke keluarga, sanak, saudara, serta kerabat.

Dan di momen ramadan inilah saya pribadi dapat berkumpul kembali dengan sahabat dalam rangka buka bersama. Kesibukan masing-masing membuat rentang jarak diantara kami bertiga, di hari-hari biasa rasanya sulit sekali meluangkan waktu untuk dapat bersua.

Sejak ramadan tiba, saya sama sekali tidak menghadiri undangan berbuka puasa di luar rumah, tapi lain halnya kalau sahabat yang memberi undangan berbuka. Tanpa pikir panjang langsung sepakat dan tanpa pakai drama janji-janjian.

Enaknya kalau buka bersama teman yang akrab itu, ga perlu ada drama saling menunggu. Kami hanya menentukan tanggal, waktu dan lokasi saja. Kami (Evi, Ranti dan saya) sepakat untuk berbuka puasa di Ayam Taliwang sekitar Simpang Lima Gumul.

Selain karena lokasinya memang dekat dengan rumah kami, tempatnya juga lumayan cozy. Kami banyak bertukar cerita, utamanya soal kesibukan yang kami jalani selama ini. Evi yang sekarang ini jadi PNS tapi masih bisa handle usaha henna, nail art dan jasa pembuatan mahar pernikahan.

Sedangkan Ranti yang sibuk dengan proyek bangunanya, karena bekerja di bidang freelance bidang arsitektur. Selain itu saat ramadan seperti sekarang ini dia juga menerima  pesanan kue lebaran untuk hampers. Senang rasanya kalau tahu teman-teman saya happy menjalani hobi dan pekerjaanya.

Sama halnya dengan JNE, di momen Ramadan tahun 2022 ini JNE turut berbagi keberkahan dengan cara kolaborasi bersama berbagai pihak. Ramadan diskon dari JNE ini akan memberikan manfaat kepada masyarakat melalui program promo gratis ongkos kirim (ongkir) dengan brand yang berpartisipasi.

Gratis ongkirnya ga tanggung-tanggung nih, Reguler 40% dari dan tujuan ke seluruh pulau Jawa, 25% dari JNE Mataram dan 35% dari seluruh JNE regional Kalimantan. Selama 21-30 April 2022 ke seluruh kota tujuan di Indonesia.

FYI, pada 21 April kemarin JNE juga berkolaborasi dengan Ivan Gunawan untuk memperingati hari Kartini. Program ini mengundang para peserta perempuan yang terpilih dan menang di sosial media JNE. Acaranya adalah Gala Dinner dan mendapatkan berbagai produk gratis dari Ivan Gunawan.

Gak cuma itu lho, JNE juga mengadakan Program Berkah bersama Cosmo JNE Futsal Club. Dengan menggelar pertandingan main bareng antara Cosmo JNE FC melawan netizen yang terpilih melalui penyaringan sosmed @jne_id dan @cosmojne pada 20 April 2020.

Selain itu JNE gak pernah lupa untuk mendukung UKM untuk naik kelas, maka dari itu JNE juga berkolaborasi dengan Yayasan Bina Insani Gemilang dari PT. Halal Export Indonesia (HEI) dengan menggelar booth di Masjid Istiqlal Jakarta pada acara Istiqlal Halal Expo.

Program ini punya tujuan memudahkan pengiriman paket ke seluruh Indonesia dan sekaligus untuk memperkenalkan produk-produk UKM unggulan kepada masyarakat luas. Jadi produk-produk yang kita beli bisa langsung dikirimkan ke rumah dengan ekpedisi JNE.

Buat member JLC (JNE Loyality Card) juga gak ketinggalan dikasih kejutan nih sama JNE. Poin JLC yang kita miliki dapat ditukar untuk berdonasi lho, melalui Rumah Zakat. Insya Allah makin berkah dan berkembang untuk usaha yang kita jalankan.

Sedangkan untuk member JLC yang baru, bisa mendapatkan merchandise menarik dan e-voucher JNE sebesar 200.000. Selain itu juga ada diskon sebesar 13% untuk kiriman JTR (JNE Trucking) pada program ramadan hemat khusus pengiriman dari Jakarta ke Jabodetabek dengan minimal berat paket 10 kg dan 10 resi/ hari.

Masih kurang? Tenang, ada program aktivasi giveaway di sosial media JNE, yaitu game SI JONI yang hadiahnya peralatan rumah tangga, fashion, dan masih banyak lagi. Ohya brand fashion yang berkolaborasi dengan JNE diantaranya Zoya, Mandja Ivan Gunawan dan Khalif Menswear. Ada Bening’s Klinik juga membagikan layanan treatment skincare dan konsultasi gratis.

Bertebaran program Ramadan Diskon dari JNE. Jadi jangan sampai kamu ketinggalan untuk mendapatkan keberkahan dari JNE ya.

Dulu saat belum ada pandemi, setiap hari Minggu pagi saya gak pernah absen untuk jogging sambil cuci mata di sini. Tapi begitu ada pandemi, semua tempat ditutup dan dibatasi. Ya mau gak mau akhirnya kegiatan jogging dialihkan ke sekitar rumah saja.

Sama seperti Car Free Day (CFD) di tempat lain, di sini juga ada bazar kuliner dengan berbagai macam jenis makanan yang bisa dipilih. Mulai dari camilan ringan sampai makanan berat. Lengkap semuanya ada.

Begitu juga dengan non kulinernya, cukup banyak UKM yang join untuk memasarkan dagangannya di CFD Simpang Lima Gumul. Mulai dari baju, pernak-pernik, produk handmade, dan masih banyak lagi.

Ohya, saya juga sempat menemukan lho stand yang didirikan oleh teman-teman disabilitas, seperti Bisindo (Bahasa Isyarat Indonesia), sepertinya pernah juga ada dari Gerkatin (Gerakan untuk Kesejahteraan Tuna Rungu Indonesia Kab. Kediri dan DGC (Deaf Gumul Community). Dari teman Bisindo ini saya sempat mempelajari beberapa bahasa isyarat.

Bicara soal UKM, dari CFD Simpang Lima Gumul ini saya jadi tahu kalau ada banyak sekali usaha kecil menengah di Kediri. Baik itu di kota maupun di kabupaten. Ternyata ada cukup banyak hidden gems nih di tempat kelahiran saya.

Dulu saya pernah melakukan penelitian di salah satu UKM basis kuliner di daerah Banyakan, Kediri. Penelitian ini saya gunakan untuk melakukan tugas skripsi. Produknya berasal dari komoditas andalan daerah Banyakan, yaitu buah mangga jenis podang.

Jadi dari mangga podang ini bisa diolah menjadi sirup, dodol, pure mangga, minuman sari mangga dan juga keripik. Dari sebuah rumah di salah desa Tiron, Banyakan, produknya sudah sampai keliling Indonesia.

Pada tahun 2014 saya melakukan penelitian itu, saya juga sempat turut serta memasarkan produknya. Melalui facebook dan twitter juga WhatsApp, produknya unik dan khas daerah jadi laku cukup keras pada masanya.

Saat itu dan sampai sekarang, andalan saya adalah ekspedisi JNE. Karena counternya dekat sekali dengan rumah, jadi mudah untuk saya mengirimkan paket pesanan teman-teman.

Makanya ga heran kalau kemarin saya dengar JNE meraih penghargaan Brand Pemberdaya UKM dalam kategori ekspedisi logistik. Award ceremony ini dilangsungkan pada (11/3) oleh IGICO Advisory dan Rumah Perubahan yang didirikan oleh Prof Rhenald Khasali.

Brand Pemberdaya UKM ini merupakan sebuah penghargaan yang didedikasikan khusus untuk perusahaan dari berbagai kategori, hingga pemerintah daerah yang aktif dalam berkontribusi, mendukung, dan memberdayakan UKM. Supaya dapat menopang ekosistem UKM demi bangkitnya ekonomi di Indonesia.

M. Feriadi Soeprapto., Presiden Direktur JNE, mengungkapkan rasa syukur atas penghargaan istimewa ini. “Mewakili seluruh karyawan dan manajemen JNE, kami mengucapkan terima kasih sebesar – besarnya kepada Briefer berkolaborasi dengan IGICO Advisory dan Rumah Perubahan atas penghargaan “Brand Pemberdaya UKM” kategori Ekspedisi Logistik”, tuturnya.

Jujur saya sendiri sebagai pengguna jasa JNE, baik untuk usaha yang sedang saya jalankan saat ini yaitu Mie Kriuk Uncledjajan dan juga kebutuhan kirim dokumen perusahaan tempat saya bekerja ke cabang lain.

Saya puas dengan pelayanan dari JNE, karena paketnya selalu tepat waktu dan handlingnya bagus. Pernah sekali waktu saya mengirim paket frozen food, yang mana paket ini harus segera sampai ke pelanggan. Jadi saya memilih layanan YES (Yakin Esok Sampai), dan benar sampai esok harinya.

So, selamat untuk JNE atas penghargaan yang didapat. Kalian memang pantas mendapatkan award ini karena kerja yang prima dan pelayanan yang oke selama ini.

Harapan saya sebagai salah satu dari sekian banyak pengguna JNE, tingkatkan terus pelayananya karena kami para owner UKM membutuhkan kalian untuk mengirim paket kami kepada para customer. Jaya selalu JNE!